IX

1.1K 142 12
                                    

Selama perjalanan pulang Xiao Zhan teringat kalau belum sempat belanja persediaan makanan atau beberapa keperluan lain, selama pindah ke apartemen Wang Yibo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selama perjalanan pulang Xiao Zhan teringat kalau belum sempat belanja persediaan makanan atau beberapa keperluan lain, selama pindah ke apartemen Wang Yibo. Bahan yang dipakainya memasak hari ini pun yang ia bawa dari kediaman utama. Madam Gong juga sudah memberikannya uang belanja sejak awal, Jadi Ia memutuskan untuk singga ke mini market. Setidaknya dengan menyibukan diri seperti ini bisa mengalihkan perhatiannya dari perlakuan kasar tuannya tadi.

Setelah memastikan semua keperluan sudah ia beli, Xiao Zhan memilih berjalan kaki dari pada naik bis karena tak jauh dari apartemen. Padahal kedua tangannya menggenggam kantung yang cukup berat. Tak apa, Xiao Zhan pemuda tangguh. Cobaan hidupnya lebih berat dari semua kantung belanjaan ini.

Selama perjalanan, tetap saja ia kembali teringat dengan ucapan tuan mudanya tadi. Profesional? Dari mananya?  Profesional dalam menikmati tubuh seseorang kemudian dibuang begitu saja? Kalau begitu, iya. Profesional dalam melakukan hal biadab.

Memangnya dia bisa apa? Melawan? Kemudian dipecat, lalu jadi gembel di jalan, anaknya diculik rentenir karena tak mampu membayar hutang. Sempurnah sekali hidupnya.

Bajingan!

Setibanya di apartemen, Xiao melangkah menuju dapur. Meletakkan semua belanjaan pada tempatnya, lalu pergi ke kamar untuk mengistirahatkan tubuh dan otaknya.

Baru saja akan terpejam, dering ponsel mengembalikan kesadarannya.

Melihat siapa yang menelponnya membuah Xiao Zhan menelan ludah kasar. Semoga saja ia tidak mendapatkan berita buruk, kemudian mengangkatnya.

Belum sempat mengatakan satu kata pun, umpatan dan bentakan disebrang sana membuatnya terdiam.

"Anjing, kau pindah ke mana? Ku cari ke tempat kerjamu katanya kau pindah. Mau lari dari kami? Mau anakmu mati? Jangan berani kabur sebelum semua hutangmu lunas, jalang."

Dirinya ketakutan. "Aku tak kabur bang, aku cuma pindah kerja."

"Sialah! Jangan banyak alasan. Cepat lunasi hutangnya."

"Bang, aku belum bisa melunasinya, tapi___"

"Tapi apa?"

Melipat bibir menahan isakan. "Nyicil, bang."

"NYICIL ANAKMU MATI!."

"Jangan bang, aku mohon." Xiao Zhan terisak, ia tak mau anaknya kenapa-napa. Anaknya yang malang.

"Sesuai perjanjian. Akhir minggu ini semua hutang itu harus sudah lunas. Atau anakmu jadi taruhannya."

"JANGAN. BANG___BANG"  panggilan terputus sebelum Xiao Zhan menyelesaikan ucapannya. Tenggorokannya sakit, dirinya tak kuasa menahan air mata. Xiao Zhan menangis pilu, hatinya sakit memikirkan bagaimana nasib anaknya. Kenapa nasib sial seperti ini, juga harus menimpa anaknya? Kenapa bukan dia saja? Dirinya rela melakukan apapun asal anaknya mendapatkan hidup yang lebih baik.

You Drive Me Insane | YiZhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang