Suara bising mobil melesat terdengar di jalanan, suara-suara perbincangan tumpang tindih sepanjang trotoar, langit mendung dan angin bertiup kencang. Di tengah suramnya cuaca hari kerja di mana semua orang bekerja mencari penghasilan untuk kehidupan sehari-hari. Mereka seolah abai dengan kondisi sekitar karena memiliki prioritas penting. Uang.
Namun, tidak semua orang akan bekerja atau melakukan aktivitas hanya karena uang. Karena sebagian orang sudah hidup tanpa kekhawatiran karena memiliki banyak uang sedari lahir. Seperti seorang gadis dengan tubuh dibalik jaket tebal yang kini berjalan tanpa arah menggunakan headphone yang tertutupi kupluk. Dia terlihat tidak peduli pada lingkungan sekitar dan berjalan lurus. Tubuh jangkung dengan mata ruby yang menawan serta rambut ungu sedikit diterpa, berhamburan tertiup angin. Membenahi rambutnya dan memasang kupluk lebih kuat dia masuk ke salah satu coffee shop, memesan latte dan duduk di pojok cafe menatap sekitar. Tangannya setia menggenggam gawai mengirim pesan di sebuah chat web anonim.
Kuudere-kun_
nah, gimana awal perubahan karakter cerita lo dimulai dari pas event valentine.
Sang gadis mengerutkan kening tidak mengerti sebelum kembali mengirim pesan balasan. Dia pikir itu tidak ada sangkut pautnya antara dirinya yang bertahan hidup dan event cinta pasaran setiap tahun yang tidak menarik.
User566_
maksud lo gimana? Gue gak paham. Gimana ngasih perubahan dari event percintaan kaya gitu?
Kuudere-kun_
ya coba aja kali, maksud gue. Lo bilang, tokoh cerita lo itu antagonis pasaran yang ada di novel-novel cinta. Si tukang bully atau apalah itu namanya. Maksud gue gini, dia kan gak bisa langsung berubah drastis. Gimana kalau lo kasih dia kesempatan buat berubah dikit-dikit dengan manfaatin event ini. Dia bisa aja ngasih coklat ke orang random dan bakal ngebuat perasaan dia lebih baik, setidaknya ada perubahan kecil yang bisa dia buat untuk meyakinkan kalau dia gak seburuk yang dia sangka.
User566_
niat juga lo ngetik panjang-panjang. Awokwok, bisa dicoba sih, mungkin itu ide yang baik.
Kuudere-kun_
yaiyalah gue niat, lagian juga ide cerita lo itu menarik. Tentang antagonis yang ngulang waktu setahun sebelumnya setelah dibunuh dan gimana cara dia bertahan hidup. Gue tunggu eksekusi cerita lo itu. Pasti menarik banget.
Sang gadis kini tertawa kecil melihat pesan terakhir dari lawan chat anonim yang tidak dia kenali. Perlahan dia menarik napas panjang melirik jendela cafe, penampilannya kacau, wajah pucat, kantung mata tipis, serta bibir kering sedikit mengelupas. Dia mengusap wajahnya kasar sebelum mengangguk ketika barista memberikan pesanannya.
User566_
Thanks banget loh ya. Nanti kalau gue bingung lanjutin ceritanya lo harus kasih saran lain lagi.
Kuudere-kun_
Yoi, santai. Gue banyak waktu luang, hubungin gue aja kapanpun. Gue siap bantu.
Dia tersenyum pada chat terakhir di ponsel. Perlahan memejamkan mata menutup wajah. Dia lelah, itu bukan hanya sekadar ide cerita. Itu adalah kisahnya pribadi soal apa yang dia alami. Antagonis bodoh yang mengulang waktu untuk kesempatan mendapatkan hidup baru, itu hanya kiasan mudahnya sebagai penjahat pasaran yang menyebalkan. Dia menegak ludah, dia masih bisa mengingat bagaimana setiap detail dirinya dihancurkan secara perlahan-lahan hingga dibunuh dengan mengenaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence [Proses Terbit]
Teen FictionFiksi remaja - Romantis Cassandra adalah penjahat rendahan di dalam sekolah, jika diibaratkan dia seperti antagonis dalam kisah percintaan remaja. Membully, menjatuhkan, menghamburkan uang, dan bersikap sinis pada semua orang. Terlepas dari semua i...