Keesokan harinya Clara, Len dan Alex sudah berkumpul bersama di rumah kuda dan sudah menaiki kuda masing-masing (sebenarnya Clara yang memberikan Len dan Alex kuda). Mereka bertiga pergi ke dalam hutan dengan Clara sebagai pemimpinya. Karena Claralah yang paling tau tujuan mereka ke mana.
"Clara hime kita telah berjalan selama satu jam lebih loh." Kata Alex.
"Iya, benar." Kata Clara.
"Clara-sama sebenarnya kita akan ke mana?" Tanya Len.
"Sebenarnya... tempat kenangan terindah orang tuaku." Kata Clara sambil menunduk.
"Clara-sama..."
"Clara hime..."
"Aku tidak menangis kok, aku hanya penasaran." Kata Clara sama melihat ke arah Len dan Alex sebentar.
Len dan Alex tersenyum lega, mereka mengira mereka membuat Clara sedih.
"Ah, sudah hampir sampai! Coba kalian dengar." Seru Clara girang.
"Benar, aku bisa mendengar bunyi aliran sungai." Kata Alex.
"Benar, suaranya menentramkan hati." Tambah Len.
"Hahahaha Len, apa kau ibu-ibu tua?" Tanya Clara sambil tertawa.
"Apa maksud Clara-sama?" Tanya Len yang menjalankan kudanya agar bisa di samping Clara.
"Hahahaaha, habis kata-katamu begitu.."
"Memang apa yang salah dari itu?" Tanya Len.
Tiba-tiba hening, hanya suara kuda yang sedang berjalan dan pohon yang terkena angin. Clara diam melihat Len sambil tersenyum.
"Ada apa Clara-sama?" Tanya Len bingung.
"Tidak, hanya mengingat saat pertama kali aku melihatmu. Sangat berbeda dengan kau yang sekarang." Kata Clara jail.
"...saat kita pertama kali berbicara..." goda Clara.
"Clara-sama!" Len langsung malu.
"... kau sangat imut! Caramu berbicara yang gagap hahaha..." tawa Clara.
"Sudahlah Clara-sama!" Kata Len gemas.
"Ahahahahaha maaf-maaf, aku hanya bercanda." Tawa Clara sambil menutup mulutnya.
Alex melihat mereka berdua di belakang dengan muka tampa ekspresi.
"Ah lihat itu!" Kata Clara sambil menunjuk sebuah tempat.
Lama-kelamaan terlihat sebuah rumah dengan sungai kecil yang memisahkan antara hutan dan area rumah itu. Clara mengunggangi kuda berjalan di atas jembatan kecil penghubungnya. Rumah kecil sederhana dengan bunga di sekelilingnya. Clara turun dari kudanya di susul Len dan Alex.
"Indah sekali." Kata Clara yang tak berhenti melihat sekeliling.
"Kau benar Clara-sama." Kata Len sambil ikut melihat sekeliling
Alex diam melihat sekelilingnya.
Tempat yang sejuk karena banyak pohon di sekitarnya. Tak lupa bunga-bunga yang tumbuh dengan indahnya.
"Siapa?" Tanya seseorang.
Clara, Len dan Alex menengok ke sumber suara. Terlihat ibu-ibu yang sedikit lebih tua dari tante Amelia.
"Permisi saya di sini hanya ingin melihat tempat ini. Apakah boleh?" Tanya Clara sopan.
"Silahkan, ini bukan tempat rahasia. Saya mengira suami Rose dan Anaknya, Clara akan datang." Kata ibu itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
My butler
Randomsebuah cerita dengan latar saat abad 18-an di Inggris. seorang pengusaha rokok yang kaya, bijak sana, rendah hati dan perhatian mempunyai anak bernama Clara yang sikapnya tak jauh berbeda dengan ayahnya dan sangat ceria. Clara mempunyai 2 butler Len...