-2-

1.4K 254 19
                                    

Kedelapan sosok itu saling tatap ketika Rosie dengan manjanya memeluk leher Jennie. Bocah itu bahkan sudah duduk diatas pangkuan Jennie "Mommy wangi banget" ujar sang bocah dengan polos.

"Rosie, panggil aku Tante. Aku bukan Mommy kamu" ujar Jennie kaku.

Rosie menatap Jennie dengan tatapan sendunya "Tapi Rosie tidak punya Mommy. Rosie mau Tante Jennie jadi Mommy Rosie"

Mereka sontak terdiam. Ada perasaan iba muncul dihati mereka.

"Biarin saja Jen. Lagian kalau dilihat, Rosie cocok kok jadi anak kamu" ujar Irene

"Benar tuh. Umur kamu juga sudah cocok untuk menjadi Mommy" lanjut Joy.

Jennie sontak mendelik kearahnya "Umur kita sama ya bambank!!"

"Tapi Rosie maunya kamu yang menjadi Mommy dia" sahut Joy.

Jennie menghela nafasnya dengan kasar. Dia beralih menatap Rosie yang masih setia duduk diatas pangkuannya itu "Mommy kamu kemana?"

"Mommy Rosie kerja makanya Rosie tinggal sama Om Seojoon" sahut Rosie.

"Terus Daddy kamu?" Timpal Limario.

"Daddy juga kerja"

"Kamu tidak mau memanggil Tante Irene Mommy? Dia juga cocok menjadi Mommy kamu loh" bujuk Jennie.

Rosie menggeleng "Rosie maunya sama Mommy Jennie"

"Keras kepala ya kamu" dumel Jennie.

"Sama seperti Mommy lah" sahut Rosie.

Joy sama Yeri sontak tertawa "Memang cocok deh jadi anaknya Jennie Eonnie" ujar Yeri

"Setuju! Sama sama savege" lanjut Joy.

Jennie mendengus "Ya sudah, terserah kamu saja" pasrahnya.

"Horey!!" Rosie terpekik senang dan memeluk Jennie dengan erat.

"Kalau Jennie Mommy kamu, kamu harus memanggil Om Jisoo, Daddy" timpal Seulgi

"Apa apaan si Gi" sahut Jisoo tidak terima.

Rose menatap Jisoo "Daddy?"

"Jangan dengarin omongan Om Seulgi. Kamu bisa memanggil Om, Om Jisoo saja" ujar Jisoo mengelus kepala Rosie.

"Tidak bisa seperti itu dong Hyung. Kalau Jennie Nuna dipanggil Mommy, Hyung harus dipanggil Daddy dong" sambar Limario tanpa mempedulikan tatapan kesal Jisoo.

"Kalian sudah seperti keluarga yang bahagia. Mommy Jennie, Daddy Jisoo sama si kecil Rosie" lanjut Wendy.

"Sudah mantan kali!" Sambar Jennie memutar bola matanya dengan malas.

"Aku tidak pernah putusin kamu ya" sahut Jisoo dengan cepat.

Jennie menatapnya dengan tajam "Hubungan kita berakhir sejak 6 tahun yang lalu!"

Jisoo menghela nafasnya dengan kasar "Kamu jangan keras kepala Jennie-ah! Sudah aku jelasin kalau aku sama Sana hanya teman. Kamu terlalu cemburu!"

"Ck, kamu pikir aku bakalan percaya!? Sudah deh! Aku sudah capek sama kamu. Hubungan kita sudah berakhir jadi kamu bisa bebas melakukan apa yang kamu inginkan begitu juga dengan aku! Jangan peduli soal aku lagi!" Ujar Jennie dengan emosi. Dia mendudukkan Rosie diatas pangkuan Joy dan dia berganjak memasuki kamarnya.

Jisoo menghela nafasnya dengan kasar dan ikut berganjak pergi dari sana. Dia butuh waktu sendiri untuk menenangkan emosinya.

"Apa Mommy sama Daddy berantem gara gara Rosie?" Tanya sang bocah dengan sedih.

"Ah, tidak sayang. Itu hanya urusan orang dewasa" sahut Irene tersenyum tipis.

"Apa Rosie mau Mommy sama Daddy berbaikan?" Tanya Joy.

Rosie mengangguk antuasis "Mau!"

"Jadi Rosie harus bikin mereka dekat. Mereka masih saling mencintai tapi hanya saja salah paham yang dulu bikin mereka saling menjauh" ujar Joy

"Lebih tepatnya, Jennie Nuna yang menjauh dari Jisoo Hyung" timpal Limario.

"Kita juga akan berusaha untuk membantu mengembalikan hubungan mereka" ujar Wendy diangguki oleh yang lain.

Rosie menatap mereka secara bergantian "Baiklah! Rosie akan bikin Mommy kembali bersama Daddy" sahutnya semangat.

"Pintar" sahut Joy "Sekarang mendingan Rosie kekamar Mommy ya"

"Yang mana kamar Mommy?"

"Biar Eonnie menghantar kamu" ujar Yeri beralih menggendong Rosie dan membawa bocah itu menuju kelantai atas.













Tok tok tok

"Eonnie, buka pintunya" panggil Yeri.

Tidak butuh waktu yang lama, Jennie membuka pintu kamarnya "Kenapa?"

"Ini anak Eonnie mau tidur bareng Eonnie"

Jennie beralih menatap Rosie yang memasang puppy eyes nya "Ayo" dia mengambil Rosie dari gendongan Yeri.

"Selamat menikmati waktu berdua ya Mommy Jennie" goda Yeri sebelum berlari pergi dari sana.

Jennie hanya menggelengkan kepalanya. Dia membawa Rosie memasuki kamarnya dan membaringkan bocah itu diatas kasur "Sekarang jam 2 petang. Kamu biasanya tidur?" Tanya Jennie.

Rosie mengangguk "Rosie memang biasa tidur siang"

"Ya sudah, tidur lah"

"Tapi Mommy harus menemani Rosie"

Jennie menghela nafasnya dan ikut berbaring disamping Rosie. Dengan segera bocah itu masuk kedalam pelukannya "Pok pok pantat Rosie ya Mom hehe"

Sang Mommy terkekeh kecil dan menepuk pantat sang anak dengan pelan. Tidak butuh waktu yang lama, dengkuran halus Rosie mula kedengaran. Dia kelihatan benar benar nyaman didalam dakapan Jennie.

Jennie terus menatap wajah polos bocah yang sudah menjadi anaknya itu "Walaupun kita baru ketemu, aku sudah mula menyayangi kamu" gumamnya pelan.












  Tekan
   👇

Forgive Me ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang