-7-

1K 181 10
                                    

Didepan ruangan UGD, terlihatlah Jisoo dan Jennie yang duduk dibangku menunggu. Sedari tadi juga Jennie kelihatan gelisah.

Jisoo yang tidak tega akhirnya memilih untuk menghampiri Jennie dan duduk disampingnya. Dengan ragu, dia membawa Jennie kedalam pelukannya dan untung sekali Jennie tidak menolaknya.

"Tenanglah. Rosie pasti baik baik saja. Dia anak yang kuat" ujar Jisoo mengusap pundak Jennie.

"A-aku merasa bersalah. Aku sudah menyayangi Rosie seperti anak kandung aku sendiri. Hati aku sakit melihat dia terluka. Aku merasa seperti sosok ibu yang gagal" ujar Jennie dengan sendu.

"Tidak Jen. Kamu tidak pernah gagal. Semua ini terjadi secara tiba tiba. Jangan hanya menyalahkan diri kamu atas apa yang terjadi. Aku Daddy Rosie bukan? Aku juga merasa bersalah"

Drtt drttt

Bunyi deringan diponselnya membuatkan Jisoo langsung menatapnya. Terlihatlah nama sosok yang menghubunginya itu.

"Pergilah. Aku bisa menjaga anak aku sendiri" ujar Jennie melepaskan dirinya dari dakapan Jisoo. Dia dapat melihat dengan jelas sosok yang menghubungi Jisoo makanya sekarang dia kesal.

Jisoo bergegas mematikan panggilan dari Sana dan menyimpan ponselnya disaku celananya "Tidak. Aku juga ingin menemani kamu disini. Anak kita lagi berjuang didalam bukan?"

Jennie menatap Jisoo dengan tatapan sendunya "Rosie anak aku. Aku tidak masalah kalau dia menganggap aku seperti Mommy kandungnya. Kamu tidak perlu memaksa diri kamu untuk menjadi Daddy Rosie. Aku bisa jelasin sama Rosie kok. Kamu bebas melakukan apa yang kamu inginkan. Berbahagialah bersama Sana. Jangan pedulikan aku sama Rosie"

Jisoo beralih menggenggam kedua tangan Jennie "Aku tidak pernah merasa kehadiran Rosie sebagai beban. Aku malah senang dengan kehadiran dia. Aku bahkan sudah menganggap dia seperti anak kandung aku sendiri. Aku tidak masalah kalau dia ingin menganggap aku seperti Daddy kandungnya. Kita bisa membesarkan dia bersama. Dan soal Sana..... Aku sama dia hanya temanan. Aku tahu dia menyimpan perasaan buat aku tapi aku hanya mencintai kamu Jen. Posisi kamu tidak akan pernah terganti dihidup aku. Aku hanya mau kamu! Hanya kamu!"

Jennie melepaskan genggaman tangan Jisoo "Aku tidak peduli soal Sana. Aku tidak bisa menerima kamu kembali atas apa yang sudah kamu lakukan dulu. Kamu sudah benar benar keterlaluan Jisoo-ya"

Jisoo mengusap wajahnya dengan kasar "Aku tahu! Aku sadar kalau aku memang sudah keterlaluan. Waktu itu aku bego Jen. Sekarang aku benar benar menyesal! Aku ingin memperbaiki semuanya seperti dulu"

"Sudah tidak ada gunanya! Kamu sudah terlambat!!"

"A-"

Ceklekk

Kata kata Jisoo terhenti ketika pintu ruangan UGD dibuka. Mereka bergegas bangkit dan menghampiri Dokter Han "Dok, gimana kondisi anak saya?"

"Luka dikepalanya tidak terlalu serius. Tapi nanti dia akan merasa sakit dikepalanya setelah dia sadar. Untuk sekarang kami harus memantau kondisi dia jadi dia harus dirawat dirumah sakit untuk beberapa hari" jelas Dokter Han.

Jennie dan Jisoo bernafas lega "Apa kami bisa membesuk dia?" Tanya Jisoo.

"Kalian bisa membesuk dia setelah dia dipindahkan keruang inap sekitar 10 menit lagi"

"Baiklah Dok. Terima kasih" ujar Jisoo.

Sang Dokter tersenyum tipis dan berganjak pergi dari sana.

"Kalian!" Sosok sahabat mereka yang lain akhirnya tiba "Jadi gimana?" Tanya Irene.

"Lukanya tidak terlalu serius tapi dia harus menginap dirumah sakit" jelas Jennie.

"Apa kalian sudah tahu apa yang terjadi?" Tanya Jisoo.

"Sudah" sahut Seulgi "Rekaman cctv menunjukkan kalau Joana mendorong Rosie gara gara Rosie menghalang dia untuk memasuki kamar Jennie" jelasnya.

"Kamar aku? Kenapa dia ingin memasuki kamar aku?" Bingung Jennie.

"Setelah aku sama Joy menyelidiki semuanya, kita akhirnya tahu kalau ternyata Joana adalah mata mata musuh. Selama ini dia menghilang karena bekerjasama sama pihak musuh" jelas Wendy.

"Dan aku sudah melaporkan semuanya kepada Sajangnim. Sajangnim sekarang berada di luar kota jadi dia ingin Jennie Eonnie menjaga Rosie" lanjut Joy.

"Terus, gimana sama Joana?" Tanya Jennie.

"Aku sama Yeri akan mencari keberadaan dia" sahut Limario.

"Pastikan kalian menemui keberadaan dia dan hukum dia!" Ujar Jennie marah.

Ting!!

Jennie membuka ponselnya dan membaca pesan yang dikirim oleh seseorang. Raut wajahnya sontak berubah "Aku harus pergi"

"Kemana?" Tanya Irene.

"Aku punya urusan. Kalian tolong jagakan Rosie. Nanti aku kembali" tanpa menunggu jawaban dari yang lain, dia bergegas pergi dari sana.

Jisoo memicingkan matanya. Apa yang terjadi? Kenapa Jennie kelihatan buru buru "Aku akan menyusul Jennie. Kalian tolong jagakan Rosie" ujarnya yang sudah berlari pergi.

"Ada apa si diantara mereka?" Bingung Joy.

"Jennie Eonnie juga akhir akhir ini kelihatan aneh. Seperti ada sesuatu yang dia sembunyikan dari kita" timpal Yeri.

"Kita semua sudah tinggal bersama hampir 7 tahun. Jadi, apa yang ditutupi sama Jennie?" Lanjut Seulgi ikutan penasaran.

"Apa mungkin dia sudah punya pacar?" Tebak Limario membuatkan mereka semua saling tatap dengan tatapan yang sulit diartikan.
















  Tekan
    👇

Forgive Me ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang