Pagi tiba dan terlihatlah sosok Jennie yang sudah selesai mandi dan bersiap siap. Dia hanya memakai pakaian santai soalnya mereka lagi tidak ada misi makanya mereka bisa bersantai di mansion.
"Mommy" Rosie terbangun dari tidurnya dan merengek kecil. Bocah itu mengucek matanya dengan gemes.
"Jangan dikucek matanya sayang" ujar Jennie menghampiri sang anak.
Dengan manjanya Rosie merentangkan kedua tangannya "Peluk" rengeknya.
Jennie terkekeh kecil dan beralih menggendong bocah itu "Sekarang Rosie mandi ya"
"Sebentar Mom" sahut Rosie meletakkan kepalanya dipundak Jennie dengan nyaman.
Beberapa menit kemudian, dengkuran halusnya kedengaran. Ternyata bocah itu melanjutkan tidurnya dengan nyaman.
"Bisa bisanya dia lanjut tidur" gumam Jennie terkekeh geli. Dia terus mengusap punggung Rosie untuk memberi kenyamanan kepada anak angkatnya itu.
Setelah memastikan kalau Rosie sudah benar benar dijemput alam mimpi, dia akhirnya membaringkan bocah itu diatas kasur. Tidak lupa juga dia menyelimuti sang anak agar anaknya tidak merasa kedinginan.
Baru saja ingin berganjak keluar dari kamar, bunyi notifikasi diponselnya menghentikan langkahnya. Diambilnya ponsel itu dan dibacanya pesanan yang dikirim oleh seseorang.
-Maaf Jen. Belum ada informasi soal dia-
Jennie menghela nafasnya dengan kasar. Setelah membalas pesan itu, dia langsung berjalan keluar dari kamar.
"Yer? Tumben kamu sudah bangun?" Bingung Jennie menghampiri Yeri yang berada diruang tamu.
"Tadi kebelet si terus ngantuknya hilang jadi aku menunggu sarapan deh" sahut Yeri.
"Apa sudah ada informasi soal buronan kita?"
Jennie menggeleng "Belum. Lagian informasi itu diurus sama Irene Eonnie juga si. Ngomong-ngomong, apa yang lain sudah bangun?"
"Irene Eonnie sama Joy Eonnie lagi siapin sarapan"
"Tumben Joy siapin sarapan?"
"Biasalah, tadi dipaksa sama Irene Eonnie"
Jennie mengangguk paham dan berlalu kedapur "Butuh bantuan?"
"Tidak perlu Jen. Ini sudah hampir selesai kok" sahut Irene.
"Ngomong ngomong, semua masakan kita ini pedas loh. Terus anaknya Jennie Eonnie mau makan apaan coba?" Timpal Joy.
"Astaga, Eonnie lupa kalau sekarang Rosie tinggal sama kita!" Sahut Irene
"Tidak apa apa. Biar aku bikin nasi goreng kimchi saja untuk dia. Semoga dia suka deh" sambar Jennie bergegas mengambil bahan bahan.
"Pasti suka lah. Mommy nya yang masak bukan?" Goda Joy.
Jennie hanya memutar bola natanya dengan malas dan melanjutkan tugasnya.
Rosie mengerjabkan matanya berkali kali ketika Jennie mendudukkannya dibangku meja makan. Bocah itu bahkan belum mandi namun dia sudah menyikat giginya atas bantuan Jennie.
"Selamat pagi Rosie!!" Sapa Limario heboh.
"Pagi Om" sahut Rosie yang masih mengantuk itu.
Jennie menoel pipi sang anak "Mommy sudah menyiapkan nasi goreng kimchi untuk kamu loh. Tidak mau makan?"
Rosie sontak membuka matanya "Kimchi!?" Ulangnya.
"Iya. Rosie suka?"
Rosie mengangguk antuasis "Rosie suka nasi goreng kimchi!"
"Ya sudah, kita makan sekarang ya" ujar Irene.
Mereka mula memakan sarapan mereka itu sambil mengobrol ringan. Rosie juga kelihatan antuasis memakan masakan sang Mommy.
"Eh?" Rosie menatap Jisoo ketika cowok itu meletakkan ayam goreng didalam piringnya "Terima kasih Daddy"
Jisoo kaget ketika mendengar panggilan dari Rosie namun sedetik kemudian dia tersenyum "Sama sama sayang" ujar Jisoo mengelus kepala sang bocah.
Jennie memutar bola matanya dengan malas "Ck, sok baik" gumamnya menatap Jisoo dengan sinis.
Jisoo mendengarnya namun cowok ini memilih untuk tidak peduli. Dia malas berdebat sama wanita yang masih menjadi pemilik hatinya itu.
"Hari ini libur jadi apa rencana kalian?" Tanya Irene.
"Aku mau kencan sama kamu si" sahut Seulgi membuatkan Irene tersenyum malu.
"Aku juga bakalan keluar sama Joy" sahut Wendy.
"Sama seperti kalian, aku juga bakalan keluar sama Somi" timpal Limario.
"Dan aku bakalan ke luar bareng Mark" lanjut Yeri.
"Kalian?" Tanya Joy menatap Jisoo dan Jennie secara bergantian.
"Aku akan membawa Rosie jalan jalan" sahut Jennie mengelus kepala Rosie yang masih asyik menikmati makanannya itu.
"Aku bakalan keluar sama Sana. Ada urusan" ujar Jisoo membuatkan mereka semua menatap kearahnya "Kenapa?" Bingungnya
"Kamu sama Sana pacaran?" Tanya Irene penuh selidik.
"Aku sama dia hanya temanan kok" sahut Jisoo.
"Dasar pembohong!" Batin Jennie menatap Jisoo dengan benci.
"Ji, kamu harus ingat kalau kamu masih ada hati yang harus dijaga. Kalau memang kamu memilih Sana, tolong jangan sakitin hati Jennie" nasihat Irene.
"Kenapa bawa bawa aku si Eon! Aku sama dia sudah lama putus dan aku sudah tidak ada hak keatas dia. Terserah dia mau ngapain" sambar Jennie kesal.
Jisoo menatap Jennie dengan datar "Kita belum putus! Apa pun yang terjadi, kamu tetap milik aku!"
"Silakan lanjutin halusinasi kamu itu! Aku sudah capek sama kelakuan kamu" ujar Jennie malas.
Jisoo menghembuskan nafasnya dengan kasar. Dia bangkit dan baru saja dia ingin berlalu pergi dari sana, Rosie memegang tangannya "Daddy mau kemana?"
Jisoo membasahi bibir bawahnya "D-Daddy punya urusan. Rosie keluar sama Mommy saja ya"
"Okay Daddy!" Sahut Rosie dengan patuh.
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive Me ✅
FanfictionVenom, nama group yang dianggotai oleh 8 orang agent yang cukup hebat. Mereka adalah agent rahsia yang ditugaskan untuk menghapuskan kelompok mafia. Namun kehadiran bocah kecil yang menggemaskan membuatkan misi mereka terhalang. Siapa bocah kecil it...