8

5.6K 425 8
                                    

Sam berjalan menyusuri lorong demi lorong menuju kamar 222, ia sebenarnya tak ingin menanggapi ajakan nita namun ia juga penasaran apa maksud nita mengajaknya bertemu padahal dirumah mereka juga bisa bertemu.

Kini Sam sudah berdiri didepan kamar 222 itu. Sam nampak ragu untuk mengetuk pintu didepannya.

" kenapa jadi deg-degan gini sih? ", gumam Sam.

Ketika Sam hendak mengetuk pintu, tanpa diduga pintu sudah terbuka dari dalam.

" kenapa lama sekali? ", tanya nita yg saat itu menatap Sam tajam.

Sam terdiam, tak bisa menjawab pertanyaan nita.

" ka-kamu kenapa berpakaian seperti itu? ", tanya Sam gugup melihat Nita yg saat itu hanya mengenakan Lingerie.

Nita tak menjawab, ia meraih tangan Sam lalu menariknya masuk kedalam kamar itu dan menguncinya.

" kamu mau apa? ", tanya Sam.

" aku mau kamu Sam ", jawab nita mendekati Sam..

" aku tidak suka kamu mendiamiku, aku tidak suka kamu mengacuhkanku, aku tidak suka melihatmu bersama wanita lain Sam ", ucap Nita kemudian seraya semakin mendekat pada Sam.

" benarkah? Lalu bagaimana perasaanku ketika kamu memutuskanku dan meninggalkanku begitu saja terlebih lagi kamu menikah dg pria lain yg tak lain adalah kakak sepupuku, Kirk ", balas Sam datar.

" saat itu aku takut Sam, aku takut menjalin hubungan denganmu, keluargaku memaksaku untuk menerima lamaran kirk saat itu, aku tidak punya pilihan lain karna saat itu ayahku menderita penyakit jantung dan aku tidak mau memperburuk keadaannya jika ia tahu aku berhubungan denganmu ", jelas Nita mulai menangis.

Sam memejamkan matanya dan menghembuskan nafasnya seraya mengusap wajahnya dg kasar.

" lalu sekarang apa maumu? ", tanya Sam.

Bukannya menjawab pertanyaan Sam, Nita memeluk Sam begitu saja.

" aku merindukanmu Sam sangat merindukanmu ", ucap Nita lirih dg mengeratkan pelukannya pada Sam.

Tangis Nita pecah, ia semakin mengeratkan pelukannya ditubuh Sam.

Sam yg memang masih menyimpan perasaan pada Nita pun tak tega melihat wanita yg ada dihadapannya itu menangis.

Perlahan Sam pun membalas pelukan Nita.

" sudah jangan menangis lagi, hatiku perih melihatmu menangis ", ucap Sam.

" maafkan aku Sam ", lirih Nita.

" aku sudah memaafkanmu ", balas Sam.

******

Ditaman rumah sakit Mon duduk disalah satu bangku. Wajahnya nampak muram dan lesu pasalnya hari ini ia tak bertemu dg dokter pujaan hatinya.

" dr. Sam kamu kemana? Aku kangen ", gumam Mon berpangku pada tangannya.

Tiba2 seorang anak kecil datang menghampiri Mon.

" kakak kenapa sedih? ", tanya anak itu.

" kakak gak apa2 kok ", jawab Mon tersenyum.

" ini buat kakak ", ucap anak itu memberikan satu es krim pada Mon.

" untuk kakak? ", tanya Mon.

" biar kakak gak sedih lagi ", ucap anak itu.

" kalau begitu kamu mau tidak nemenin kakak makan es krim ini disini ", ujar Mon.

" baiklah kak ", jawab anak itu duduk disamping Mon.

Mon tersenyum manis melihat kepolosan anak itu.
" dr. Sam tidakkah kamu merindukanku walau hanya sedetik saja ", batin Mon mengingat Sam.

******

Nita menatap mata Sam dalam, ia tersenyum melihat sorot mata Sam yg kini sudah berubah menjadi hangat.

" apa kamu masih marah padaku? ", tanya Nita dan Sam menggeleng.

" lalu kenapa wajahmu nampak gelisah Sam? ", tanya Nita.

" aku hanya bingung ", jawab Sam.

" bingung kenapa? ", tanya Nita.

" kirk menitipkanmu padaku selama berada disini lalu bagaimana jika ia tahu tentang hubungan kita ", ucap Sam.

Nita menangkup wajah sam dan tersenyum pada sam.

" apa kamu masih mencintaiku? ", tanya Nita.

" kenapa kamu bertanya seperti itu? ", tanya Sam.

" jawab saja dg jujur apa kamu masih mencintaiku? ", tanya Nita lagi.

" iya ", jawab Sam menunduk.

" selama kita bersama semuanya akan baik2 saja ", ucap Nita menangkup wajah Sam agar menatapnya.

Nita menarik pelan tengkuk Sam, perlahan namun pasti kini kedua bibir itu saling menempel.

" dr. Sam jantungku sakit tolong periksa aku ", tiba2 Sam mengingat perkataan Mon dan membuatnya tersenyum.

" Sam kamu kenapa? ", tanya Nita yg merasa heran.

" ah tidak apa2 ", jawab Sam.

" kenapa aku jadi mengingat gadis bodoh itu ", batin Sam tersenyum sendiri.

The Doctor (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang