10

5.9K 440 4
                                    

Puķul 11 malam, Mon terbangun dari tidurnya. Ia melihat kanan kiri dan sekitar ruangan itu.

" kok aku bisa ada disini? ", gumam Mon bingung.

" kamu sudah bangun? ", celetuk Sam yg baru keluar dari kamar mandi.

" dr. Sam kok aku bisa ada disini? ", tanya Mon.

" aku yg membawamu kemari ", jawab Sam duduk dikursinya.

" apa? Jadi kamu menggendongku kesini? ", tanya Mon.

" ya begitulah ", jawab Sam.

Mendengar jawaban Sam, Mon nampak tersipu malu.

" ayo aku antar kamu pulang ", ucap Sam.

" pulang? Bukankah kita mau nonton? ", ucap Mon.

" hei bocah ini sudah jam berapa? Mana ada bioskop buka jam segini ", ucap Sam.

Mon melihat jam tangannya, wajahnya berubah murung seketika.

" kenapa tadi tdk membangunkanku saja? ", protes Mon.

" kamu tidur kayak orang mati gitu gimana mau bangunin ", ucap Mon.

" ah bilang aja dr. Sam tidak mau pergi bersamaku ", ucap Mon nampak kesal.

" bukan begitu maksudku ", ucap Sam.

" dr. Sam jahat, aku benci dr. Sam ", teriak Mon menangis lalu pergi meninggalkan ruangan Sam begitu saja.

" Mon tunggu ", panggil Sam namun tak dihiraukan oleh Mon.

Sam mencoba mengejar Mon namun ia tak menemukan sosok gadis kecil itu.

" ah shit! Kemana gadis itu? Larinya cepet banget ", gumam Sam.

******

Jam 1 malam Sam baru tiba dirumahnya, Nita yg melihat kedatangan Sam bergegas menghampiri Sam.

" astaga Sam kenapa kamu baru pulang jam segini? Uda gitu kenapa kamu hujan2-an kayak gini ", tanya Nita.

" aku capek aku mau tidur ", ucap Sam.

" ya sudah aku buatkan teh hangat dulu untuk kamu ", ucap Nita.

Saat ini Sam duduk diranjangnya, pikirannya melayang memikirkan Mon yg menghilang begitu saja.

Sam sudah berusaha mencari gadis itu namun sama sekali ia tak menemukannya bahkan ia sampai rela hujan2-an demi Mon.

" Ini tehnya ", ucap Nita.

" Sam ", panggil Nita menepuk pundak Sam dan membuat Sam terkejut.

" iya kenapa? ", tanya Sam.

" ini tehnya kamu minum dulu biar kamu merasa hangat ", ucap Nita.

" terima kasih ", jawab Sam.

Nita merasa heran melihat sikap Sam, ia pun duduk disamping Sam.

" kamu kenapa? Kamu sedang ada masalah? ", tanya nita.

" aku tidak apa2 dan bisakah kamu meninggalkan aku sendiri ", ucap Sam membuat Nita terkejut.

******

3 hari sudah semenjak kejadian malam itu, kini Sam semakin gelisah memikirkan keadaan Mon.

Pasalnya selama 3 hari ini, gadis itu tidak pernah datang kerumah sakit.

Beberapa kali Sam mengusap kasar wajahnya mengingat kejadian malam itu. Terlebih lagi ia tidak pernah tahu dimana Mon tinggal.

" tok tok tok ", terdengar suara pintu ruangan Sam.

" masuk ", teriak Sam dari dalam.

Muncullah suster irin dan suster Kate.

" dokter ini laporan pasien yg anda minta ", ucap irin menyodorkan map kuning.

" terima kasih ", jawab Sam.

" dan ini laporan terakhir pasien yg melakukan rawat jalan ", ujar Kate.

" terima kasih ", jawab Sam.

Irin dan Kate nampak aneh melihat sikap dr. Sam.

Tak biasanya dr. Sam bersikap seperti itu.

" apa dokter sedang ada masalah? ", tanya kate.

" tidak apa2 kalian boleh keluar ", ujar Sam dg memaksakan senyumnya.

Saat hendak membuka pintu, langkah kate dan irin terhenti ketika Sam memanggilnya.

" tunggu ", teriak Sam.

" iya dok, apa ada yg bisa kami lakukan lagi? ", tanya kate.

" ehm begini ehm.. ini tentang.. ehm.. aduh bagaimana aku ngomongnya ya ", ucap Sam kebingungan.

" ada apa dok? ", tanya Irin.

" apa kalian tau alamat Mon ? ", tanya Sam kemudian membuat kedua suster itu terkejut.

" Mon? ", ucap irin.

" oh jadi yg membuat dr. Sam gelisah dari tadi itu Mon? ", timpal kate.

Sam menunduk malu, ia hanya tersenyum tipis pada kedua suster itu.

" apa kalian tahu dia tinggal dimana? ", tanya Sam.

" kenapa tidak menemuinya dikampus? ", tanya irin dg wajah datarnya.

" iya kampus astaga kenapa aku gak kepikiran kesitu ya ", ucap Sam.

" dan kalau dokter masih belum bertemu dengannya, dokter bisa menemuinya di alamat yg tertera didata pasien ", sambung kate.

" oh shit !! Kenapa aku jadi bego begini sih ", gumam Sam memijit pelipisnya.

" kalau begitu kami permisi dulu ", ujar kate menarik irin.

" terima kasih ya ", ucap Sam.

Didepan ruangan dr. Sam, irin langsung memeluk kate dg erat.

" huaaa hatiku nyesek kate, sakit kate, perih kate, mungkin ini yg namanya sakit tapi gak berdarah ", lirih irin.

" sabar rin sabar aku yakin suatu saat kamu bisa dapetin orang yg lebih baik dari dr. San ", ujar kate menghibur irin.

The Doctor (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang