Neo Tau

1.7K 211 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



20

Zidan menatap Neo yang sedang mengerjakan tugasnya. Kadang, Neo bangun tengah malam hanya untuk mengerjakan tugas. Padahal esok harinya, tugasnya tidak dikumpulkan.

Wajah fokus Neo adalah hal yang paling Zidan suka. Tapi saat dia merasakan getaran pada ponselnya, Zidan teralihkan. Nama Aliz muncul di layar ponselnya.

Sebenarnya, Aliz dan Zidan tidak bisa dikatakan pacaran. Tapi Aliz yang sangat menyukainya, membuat Zidan tidak memiliki jawaban selain 'iya' saat Aliz memintanya untuk menjadi kekasihnya.

Sejak awal, hubungan keduanya hanya diketahui oleh orang tua Aliz saja. Zidan tidak memberitahukan ini pada orang lain, bahkan orang tuanya. Padahal hubungan yang tidak Zidan inginkan sudah ada sejak dia kelas sebelas semester pertama.

Sudah satu tahun.

Zidan memilih tidak membalas, dia mematikan ponselnya.

"Neo,"

"Apa?"

Zidan menegakkan tubuhnya. Dia menghembuskan napasnya pelan, "Gimana bisa lo lupain Arsya gitu aja?"

Neo yang tengah menulis, langsung terhenti. Dia mengernyit, menatap Zidan bingung. "Kenapa tanya?"

"Mau tau aja."

Neo kembali menunduk, menatap buku tulisnya. "Gue ngelakuin hal yang gak gue lakuin sama kak Arsya." jawabnya, dia kembali melanjutkan menulisnya. "Lo tau pasti apa maksud gue."

Zidan membaringkan tubuhnya, "Gimana kalau sampe sekarang, gue gak tau lo ada hubungan sama Arsya?" tanya Zidan, dia memeluk bantal guling miliknya.

"Ya gak tau." Neo mengerjap, menatap soal tugas yang membuatnya bingung. "Gue mungkin bakalan terus bohongin lo. Dan buat kita saling menyakiti."

Zidan berkedip, "Jadi, lo bakalan mutusin Arsya gak?"

"Tergantung." jawabnya, Neo memainkan penanya. "Kalo gue pacaran sama kak Arsya dan gue jatuh cinta sama dia, gue gak bakalan sama lo. Gimana pun juga, gue selingkuh dan yeah... gue gak ada rasa sama lo. Tapi yang pasti, gue bakalan milih lo. Kalo gue beneran suka kak Arsya, lo gak bakalan ada. Mau semaksa apapun, gue bakalan terus sama kak Arsya. Dan kak Lanka juga mungkin gak ada."

Zidan kembali terdiam. Kalau dalam kasusnya, apa Zidan bisa disebut selingkuh? Sejak awal, Zidan tidak mencintai Aliz. Hanya perasaan nyaman seperti teman, tidak lebih. Dia bahkan sering melupakan Aliz dan tidak peduli padanya.

"Kenapa emang?" tanya Neo, dia menatap Zidan.

"Ah!" Zidan menggeleng, "Gak ada. Gue cuman mikir gimana kalo gue gak tau hubungan lo sama Arsya."

Neo memandangnya, intens. Dia mengangguk, lalu fokus kembali dengan tugasnya.

"Kalo ada yang ngeganjel, cerita aja. Gue emang gak bisa kasih saran yang terbaik, seenggaknya gue bisa dengerin."

AFTER ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang