Sapi

1.7K 215 35
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



19

"Gue mau pelihara hiu, Zidan."

Neo yang berbaring di lantai rooftop, menatap langit biru. Kepalanya bersandar di perut Zidan. Jadi posisi Zidan itu mengangkang dan Neo diantara kedua kakinya.

"Gak usah lah lo aneh-aneh, Neo." Zidan mencubit kedua pipi Neo yang semakin berisi. "Kalo pelihara hiu, mau ditaroh di mana? Di kolam renang? Yang ada tuh ikan stress."

"Ya buat akuarium, Zidan. Yang gede!" Neo merentangkan kedua tangannya. Sedikit memberi gambaran sebesar apa akuarium yang bisa ia buat.

"Gak ada. Gak ada akuarium, hiu, singa atau apapun itu. Gak ada. Nanti kita pelihara hamster aja."

Neo diam. Ucapan Zidan bisa ia pikirkan. Tapi hamster?

"Kecil banget. Nanti kalo hilang, susah dicari." balas Neo, menolak usul dari Zidan.

"Ya udah, gak usah pelihara apa-apa. Nanti kita pelihara balon aja, ya."

"Lo pikir apaan pelihara balon?!" Neo bertanya ngegas, "Dikira gak waras nanti."

"Dari pada pelihara singa, Neo." Zidan menunduk, menatap kedua netra coklat milik Neo. "Nanti kita beli balon bentuk singa sama hiu. Atau enggak, kita beli boneka bentuk hiu."

Neo mendengus. Dia melipat kedua tangannya di atas perut. "Gimana kalau kita pelihara anak ayam aja? Yang warna-warni, sepuluh ribu tiga."

"Nanti dilatih, ya. Biar nurut." Zidan tersenyum terpaksa.

Bingung kenapa Neo bisa seperti ini.

"Oh!" Zidan mengerjap, "Yang di tangga siapa sih?"

"Naufal." balas Neo singkat.

"Kayaknya gak suka sama lo, ya. Lo diem-diem gini aja ada yang gak suka, gimana kalo lo banyak tingkah?"

Neo menghela napas malas, "Gue satu SMP sama dia, sampe sekarang juga, sih. Gue orangnya males cari ribut, dan dia suka cari ribut. Karena kadang omongan gue gak difilter, dia gak terima. Dia ngerasa ngebully gue, padahal gue anggepnya dia cuman iseng ke gue karena cari perhatian gue aja."

"Dih?" Zidan menaikkan sebelah alisnya, "Dia naksir lo kah?"

"Enggak. Dia punya pacar. Gue pernah liat ciuman sama cewek," balas Neo. "Udahlah. Gak peduli gue, bukan urusan gue."

"Tapi kok dia baru ngisengin lo lagi? Selama ini, gue gak pernah liat dia."

"Gue juga gak tau. Mungkin gue punya janji sama dia, tapi gue lupa." Neo membalikkan tubuhnya jadi miring ke kanan, "Gak usah bahas dia udah lah. Gak penting."

Zidan mengangguk-angguk. Terlepas siapa si Naufal ini, biar Zidan pikirkan nanti. Kenapa Naufal tiba-tiba mengganggu Neo dan mau membullynya lagi.

"Duduk dulu sini." Zidan menarik lengan Neo agar bangkit duduk. Neo menurut, dia duduk di depan Zidan. "Hari ini, setelah anter lo pulang, gue pergi dulu, ya. Si Sakha sama Arsya ngajak nongkronh bareng."

AFTER ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang