Zenaya

2.5K 242 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



23

"Lo kenapa sih?!"

Zidan sejak semalam aneh. Suka senyum-senyum sendiri, mana kadang salah tingkah lagi. Neo yang melihatnya 'kan aneh sendiri. Suka ngeri karena takutnya, Zidan kesurupan.

"Beneran! Jangan senyum-senyum kayak gitu. Gue ngeri liatnya." Neo menutup wajah Zidan dengan kedua telapak tangannya. Menyembunyikan senyum anehnya itu.

Zidan terkekeh, dia mengambil kedua tangan Neo. Lalu tubuh Neo ia tarik, mengikis jarak tubuh keduanya.

"Gue udah dapet nama buat anak kita."

"Nama? Gue belum mikirin itu."

"Gak papa, biar gue yang kasih nama aja." balas Zidan, dia memandang tepat kedua mata bulat Neo.

"Apa? Gue mau tau."

"Zenaya Neoran Tanjung."

Neo mengerjap, dia menatap Zidan bingung. "Kok beda depannya doang? Dan lagi, lo gak kreatif banget, Zidan."

"Nggak papa. Itu bagus loh." Zidan tersenyum, dia mengusak rambut Neo gemas. "Udah bener ada nama lo sama nama gue."

Neo mendengus pelan. Sedetik kemudian dia tersenyum, "Kalo laki-laki gimana?"

Zidan menggeleng, "Gue yakin cewek. Soalnya lo makin cantik."

"Gue cowok!" Neo memukul paha Zidan gemas. "Selama ini, gue gak tau di mana letak nakal lo, kak. Gue ngerasa, lo cowok biasa aja."

"Karena itu diambil dari sudut pandang lo." balas Zidan, "Dengar, gue emang gak nampik semua ucapan lo itu. Gue masih suka main sama kumpul-kumpul, tapi gue sadar itu bukan prioritas gue lagi. Gue harus tanggung jawab sama apa yang udah gue perbuat."

Neo berkedip pelan, dia tersenyum tipis. "Yah, mungkin Jeje bener." balasnya pelan, "Gimana kalau waktu itu lo gak putus dari Jeje?"

"Gue gak bakalan kenal lo lah. Gue gak bakalan tau ada makhluk segemes lo, gak bakalan tau ada cowok yang jualan coklat, gak bakalan ada tau Neo yang hamil anak gue."

Neo mengangguk-angguk, "Jeje baik sih. Lo seharusnya sama dia."

"Dih!" Wajah julid Zidan terlihat, "Gue gak mau sama mantan dominant."

"Eh?" Neo mengerjap, "Dia jadi bottom?"

"Gak tau gue. Tapi kayaknya dia deket sama orang, tapi gak tau juga. Gak peduli gue."

Neo menepuk pahanya, lalu dia bangkit. "Gue mau buat sesuatu di dapur. Lo ikut gak?"

"Ikut!"

"Ayo!"

o0o

"Selesai ujian hari ini, kita ke rumah sakit, ya. Gue gak mau ada drama lo mau lahiran mendadak."

AFTER ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang