3

100 5 0
                                    

Pulang sekolah

Dalam perjalanan pulang mobil yang di kendarai adel zee dan ayas tiba tiba di hadang oleh sebuah geng motor

“turun lo, yang buat adek gue luka turun loh” teriak seorang pria dari luar

Adel dan zee hentak turun namun lagi lagi gagal karena di cekal oleh adiknya,

“gausah turun ntar mereka cape juga pulang” ayas santai sambil bermain ponsel

“buka atau gue pecahin kaca mobil lo” laki laki itu

“eh ayas kaka turun yah nanti kalo kaca mobil peca bisa di interogasi kita sama ayah, bisa bisa gak ada uang jajan” adel keluar begitupun dengan zee. Ayas hanya diam di dalam mobil tak berniat membantu sang kaka. Setelah beberapa lama kedua kakanya mulai kualahan karena mereka melawan banyak apalagi ketuanya belum dikalahkan, ayas mulai khawatir kemudian turun dari mobil

“yang kalian cari itu aku, bukan kaka aku, jadi stop” ayas dengan entengnya mendekat ke arah ketua geng itu

“ooh jadi elo yang buat citra luka luka hah, sini lo biar gue hajar muka songong lo” tanpa basa basi lagi mereka pun mulai menyerang ayas. Ayas dikelilingi oleh laki-laki itu

Ayas mulai tersenyum adel dan zee sudah tak memiliki tenaga untuk membantu

Bugh..

Bugh...

Krekk...

Bugh..

Plak...

Bugh...

Ctass..

Prak....

Perkelahian semakin sengit. Sekarang tersisa ayas dan juga ketua geng itu, ketua geng tidak Terima kekalahan, kemudian ketua geng mengeluarkan sebuah pisau dari saku jaketnya dan mengarahkannya pada ayas

Jleb

Pisau tersebut mendarat pada perut ayas, ayas masih bisa bertahan dan terus melawan. Namun ketua geng itu mengeluarkan pistol dan menembakkan nya ke kepala ayas

“ayas......... ” teriak zee dan juga adel. Geng tadi sudah kabur meninggalkan zee adel dan juga ayas yang sekarat.

Koridor rumah sakit

Brankar di dorong menuju ke ICU di atas brankar terdapat ayas yang kehilangan kesadarannya

“mana ayas hah mana”ucap ayah kala melihat anak anaknya sedang duduk di depan pintu ruang ICU

“maaf ayah, zee gak bisa jaga ayas.... Hiks” zee dengan suara bergetar

“maaf ayah adel gak bisa jagain ayas” adel menunduk sambil menyeka airmatanya

“apa ini hah, ayah biarin ayas buat sekolah bareng kalian, ayah ngasih tanggung jawab buat kalian untuk jagain ayas bukan ayas yang jagain kalian” ucap ayah frustasi

“kalian tau kan ayas punya penyakit yang bisa kapan saja nyerang dia hah” ayas sedikit menaikkan intonasinya

“sudah ayah anak anak pasti tadi bantuin tapi ini udah takdir buat ayas, jangan marah marah” lerai bunda

“maaf bunda kita gak bisa jagain ayas hiks... Hiks... ” adel mulai menutup wajahnya

“di mana cucuku ” suara itu menggelegar di Koridor rumah sakit. Disana terdapat oma dan opa berjalan menuju ke arah zee dan juga adel

“kalian berdua tak apa apa? Di mana ayas dia tak apa apa kan” oma mulai khawatir

“ayas di dalam oma” jawab zee

Tak lama dari itu seorang dokter keluar dari ruang itu

“bagaimana keadaan anak saya dok” ayah langsung to the point

“kami berhasil mengeluarkan peluru di kepalanya namun saat ini nona masih belum bisa sadarkan diri akubat peluru tersebut hampir menyentuh otaknya, dan juga nona tadi banyak kehilangan darah akibat tusukan pisau, jadi dengan berat hati saya menyatakan bahwa nona sedang kritis dan penyakit yang di derita nona seperti nya semakin menggerogoti tubuhnya” dokter tertunduk

“ayas, boleh saya jenguk anak saya? ” bunda

“silahkan tapi dua dua saja yah jangan banyak banyak” dokter meninggalkan mereka

“ 5 menit” opa

Bunda dan ayah masuk ke dalam ruang ICU, pertama mereka lihat seorang gadis yang terbaring lemah serta alat alat medis yang tertempel pada tubuhnya. Mereka mendekat

“sayang hey ini ada bunda bangun yuk di luar ada kak zee ada kak adel terus oma sama opa juga, mereka rindu sama ayas opa tadi langsung ke indo waktu tau ayas masuk sekolah ” curhat sang bunda

Ayah yang melihat itu hanya menitihkan airmata ia tak bisa melihat putri kecilnya kesakitan dan juga istrinya, ayah menyapu punggung istrinya dan mulai membawa istrinya keluar. Di gantikan oleh zee dan adel

“dek kaka minta maaf yah, kaka gak bisa jagain adek maafin kaka, kaka gak bisa nolongin kamu tadi, maaf” lirih adel sambil memegang tangan adeknya yang terasa dingin

“adek maaf kaka udah lalay jagain adek” zee menghapus air matanya. Kemudian mengajak adel keluar, digantikan opa dan oma

“sayang oma ijinin kamu pulang kesini itu buat ketemu keluarga kamu biar kamu bahagia biar kamu bisa di jaga oleh kaka kaka kamu kenapa malah gini sih, tadi nya oma berencana kesini karena kamu masuk sekolah pas oma sampe kamu malah masuk rumah sakit” oma terus menganggap tangan cucunya kemudian keluar, opa tak mengatakan sesuatu pun karena ia tak sanggup melihat cucunya yang terbaring lemah di atas brankar rumah sakit ia memilih keluar dari ruang ICU

“opa akan membawa ayas kembali ke Belanda” ucap opa tegas tak akan di bantah

“tapi dad” ucapan bunda terpotong

“tak ada tapi tapi hari ini juga opa akan membawanya” opa meninggalkan tempat itu

“mom Lea mohon bujuk daddy biar gak bawa ayas lagi” mohon bunda

“maaf mommy gak bisa sayang maafin mommy” oma meninggalkan lokasi

Disini mereka hanya bisa menangis

Bandara

Mereka sedang mengantar ayas opa dan juga oma yang akan kembali ke Belanda,

“mom jaga ayas yah” pinta bunda

“iya pasti” jawap oma

“ayo kita berangkat kita tidak bisa terlalu lama di sini” opa meninggalkan mereka dan naik ke atas jet pribadi

Rumah

Di dalam mobil terasa sunyi tak ada yang mengeluarkan suara, mereka sama sam larut dalam pikiran masing masing, tak terasa mereka telah sampai di halaman Mansion. Satu persatu mereka keluar dari mobil dan terus menuju ke kamar masing masing. Kini adel tak tidur di kamarnya ia memilih tidur bersama zee,

“Kak zee” adel duduk di sofa yang ada di dalam kamar

“kenapa? ” tanya zee

“kak gue bakalan bales itu suruhan citranjing” adel menggebu

“kaka pegang kata kata lo” zee berbalik kemudian masuk ke dalam alam mimpinya

Adel melihat itu dan ikut membaringkan tubuhnya di atas kasur dan menyusul zee kedalam alam mimpi

Tengah malam

gak gak boong loh boong bangsat” zee seketika berteriak dan terbangun dari tidur lelapnya. Adel mendengar teriakan itu spontan bangun

“kenapa kak kenapa” adel panik

“mereka balik, mereka mau ambil ayas lagi” zee menunduk

“gak kak mereka gak bisa nyentuh ayas, dia sama opa dia aman oke sekarang lanjut tidur besok kita sekolah” adel sambil memeluk zee

Secret (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang