13

76 5 1
                                    

"Hai papa gimana? Hebat kan aku setelah papa ninggalin aku sama mama sampe buat mama depresi aku tetap bisa hidup, sungguh papa bagaimana dengan pacar pacar papa apakah salah satu dari mereka akan papa nikahi atau haya sekedar untuk di permainkan saja sama seperti mama hum? " Lulu keluar dari mobil dan melangkah ke samping adeline.

Lulu memasang wajah songongnya melihat sang papa, tak lama ada lagi yang keluar dari mobil itu

"Hai ayah gimana, oniel sekarang masih sanggup biayain hidup oniel sama ibu, setelah ibu melahirkan ku dan aku mulai masuk smp ayah tidak membiayai kami. Bagaimana aku hebat bukan . A. Y. A. H" ucap seseorang yang baru saja keluar dari sana

Mata ayah terbelalak melihat lulu dan oniel, Reza Abraham adalah ayah dari mereka semua.  Adel dan zee yang dari tadi menyimak tiba tiba menjatuhkan air matanya

"Ayah, ayah brengsek banget. Kenapa yah? " ucap adel sambil menyeka air mata yang terus keluar. Hatinya teriris orang yang menjadi pahlawannya dan juga cinta pertamanya ternyata seseorang yang tidak lebih dari kata brengsek

"Zee kecewa sama ayah, setidaknya kalau ayah punya anak yang lain biayai mereka ayah. Huhh ayah hanya ingin enaknya saja tidak mau bertanggungjawab atas apa yang ayah lakuin setidaknya tanggungjawab ayah" ucap zee sambil memalingkan wajahnya, zee tidak sudi melihat wajah sang ayah.

"Dan satu lagi ayah, apa alasan ayah selingkuh dari bunda. " ucap zee kini melihat wajah sang ayah.

Reza melihat anak pertamanya itu dengan tatapan sendu, ia menggeleng

"Bunda mu tidak pernah mencintai ayah, dia hanya mencintai lyla, kamu hadir karena faktor ketidaksengajaan zee. Maafin ayah " ucap ayah sambil bercaka kaca.

Zee menunduk menyeka airmatanya hari ini sungguh hari yang sangat tidak menyenangkan. Zee kemudian melihat wajah bundanya dan menggeleng.

"Bund, kalo bunda memiliki penyimpangan itu kenapa dulu waktu bunda tau adeline menyimpang bunda malah memukulnya habis habisan? Padahal bunda sama kayak dia. " ucap adel dengan airmata yang sudah tak bisa ia bendung.

"Maaf. Maaf in bunda zee adel bunda gak mau kalau kalian tau rahasia ini, " ucap bunda sambil menunduk dan meremas baju yang bunda lea kenakan

Adeline yang sedari tadi menyimak kemudian mendekat ke arah bundanya.

"Ceraikan laki laki brengsek itu bund, kembali sama aku bund. Pulang ke rumah mommy lyla" ucap adeline. Adeline tau rasanya harus menahan rindu pada orang yang kita sayangi.

"Kenapa kamu ngomong gitu Adeline" bentak zee dengan mata yang menatap Adeline tajam.

"Kau menyuruh bunda untuk berpisah dari ayah hah!! " sarkas adel dan maju ke hadapan Adeline.

Plak..

Bunda lea menampar wajah Adeline. Wajah Adeline tertoleh ke samping sudut bibirnya yang tadi berdarah kini berdarah kembali.

Lulu dan oniel langsung menarik Adeline ke belakang mereka.

"Tante, tante harusnya gak harus mukul Adeline tante. Dia masih anak tante dia lahir dari rahim tante, kenapa tante malah beda bedain mereka, kenapa adel gak tante tampar juga mereka kan kembar satu rahim di rahim tante! " ucap lulu sambil memegang tangan Adeline

"Karena anak ini memang pantas di tampar, dan kamu saya masih bisa menghargai kamu di sini karena kamu adalah anak dari suami saya" bentak bunda dengan nafas memburu

"Saya tidak sudi memiliki anak seperti dia" sambung bunda dengan tatapan tajam menuju Adeline

Mata Adeline terbelalak tak menyangka kata kata itu keluar dari mulut sang ibu. Hatinya teriris

Adeline pov.

"Saya tidak sudi memiliki anak seperti dia" ucap bunda sambil melihatku dengan tatapan tajam.

Airmata yang sedari tak berhenti keluar kini semakin kencang. Hatiku teriris akibat kata kata bunda padaku, sungguh aku merasa duniaku yang sudah hancur kini bertambah hancur.

"Hiks.. Ke-kenapa bund ke-kenapa bilang ka kayak gitu hiks" aku menyeka airmata yang tak mau berhenti, kulihat lulu yang masih setia memegang tangan ku.

"Kita pulang aja yuk li " ajak oniel kepada ku, aku menggeleng kan kepala. Entahlah hatiku menyuruh ku untuk tetap tinggal walah hati ini sudah di banting berkali kali sampai hancur berkeping-keping

"Kalian puas hah!! Puas!! tante, tante harusnya bersyukur tan lily masih mentingin persaan tante dengan membongkar aib suami tante itu." Bentakan oniel terdengar nyaring di telingaku,

Adeline pov end.

"Sudah sudah lebih baik kita selesaikan dengan cara kekeluargaan" ucap zee sambil memijat pelipisnya yang terasa pening akibat situasi tadi.

Lulu oniel dan Adeline mengangkat kepalanya dan tersenyum remeh.

"Heh ayo niel li kita pulang, mereka mau berunding soal ini" ajak Lulu kepada oniel dan Adeline mereka melangkah menuju mobil

"Tunggu kan saya sudah bilang dengan cara kekeluargaan" ucap zee sambil memberhentikan Lulu oniel dan juga Adeline.

Adeline terkekeh dan tetap melanjutkan langkahnya sementara Lulu dan oniel terhenti sambil menatap zee bingung.

"Adeline kamu juga ayo masuk" ucap zee melangkah menuju Adeline.

Langkah Adeline terhenti ketika kulitnya meresakan sesuatu telah menyentunya. Adeline berbalik melihat siapa yang menghentikannya

Sedetik kemudian Adeline langsung tersenyum miris.

"Bukan kah ini pembicaraan keluarga sebaiknya saya menunggu di mobil saja" ucap Adeline kemudian menyentak tangannya agar terlepas dari genggaman zee.

Zee pov.

Ketika Adeline menarik tangannya dari genggaman ku aku merasa ada sebuah jarum kecil yang menancap di jantungku, rasanya aneh dan menyakitkan secara bersamaan dengan kata yang keluar dari mulutnya

Entahlah aku rasa aku tidak menyayanginya namun saat ia berbicara demikian, di hati ini terasa sangat dingin dan seperti tertusuk jarum yang tajam

"Tapi kamu juga keluarga Adeline " ucapku saat genggamanku terlepas. Aku dapat melihat sorot matanya, ia terkekeh sinis menatapku.

"Kenapa baru sekarang kau menganggapku ada kak zee, dulu aku menjerit memanggil nama mu tapi kau tak pernah ada" ucapan itu membuat hatiku tertohok sungguh rasanya tidak menyenangkan.

Setelah mengatakan itu ia benar benar kembali berjalan menuju ke arah mobil.

Zee pov end.

Adeline berjalan menuju ke arah mobil belum sampai Adeline terhenti sejenak.

Adeline berbalik dan melihat lulu dan juga oniel yang berjalan mendekat ke arah Adeline.

"Lulu oniel kalian ikut sama mereka, kalian masih ada hubungan dengan mereka. " ucap Adeline

"Tapi-". " gak ada tapi tapian Lulu" belum selesai Lulu berbicara sudah di potong oleh adeline, Lulu hanya mengangguk dan mengikuti keluarga itu masuk ke dalam rumah.

Mereka semua sudah ada di ruang keluarga -adeline.

"Ayah jelasin apa yang harus ayah jelaskan" ucap zee membuka pembicaraan. Ayah melihat ke arah anak pertamanya dan mengangguk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang