12

42 3 0
                                    

Adel sudah tiba di kelas kemudian duduk di bangkunya sambil memainkan tab yang ada di tangannya, wajahnya menampakkan sisi yang serius

Zee berdiri di ambang pintu kelas kemudian melangkah masuk, zee mendekat ke arah adel dan mulai duduk di sampingnya. Adel tidak merasakan kehadiran zee, zee mengerutkan keningnya dan mulai memegang bahu adel. Adel teranjak kaget langsung berbalik ke arah samping sambil memegang pisau kecil tepat berada di samping leher zee

"Wow wow kalem dong bro kalem" ucap zee sambil menghindari pisau itu secara perlahan. Adel yang sudah tau siapa yang mengagetkan nya kemudian menurunkan pisau itu lalu menyimpannya kembali.

"Del gue mau cerita" ucap zee antusias adel mendengar itu langsung berbalik dan menaikkan sebelah alisnya pertanda ia ingin mendengarnya

"Nah jadi semalem kan itu gue ikut ayah liat pembukuan di hotel kan, nah karna ayah lama cek ceknya gue iseng iseng lah jalan, terus waktu sampe di depan pintu kamar hotel gue denger sesuatu yang bikin penasaran" ucap zee menggantung ucapan nya.

"Denger apa? " tanya adel sudah penasaran dengan ceritanya. Zee menaikkan sebelah alisnya adel bingung dan menaikkan juga sebelah alisnya

"Nah karna gue penasaran gue ke ruang operator gue liat sisi TV di ruangan itu dan tau yang gue denger tadi kedenger lagi waktu buka sisi TV, dia teriaknya gini Faster faster baby yes" ucap zee sambil tertawa, adel yang konek pun langsung memukul lengan zee.

"Gila lo nonton orang lagi skidipapap " ucap adel jengah lalu memainkan ponselnya.

"Hahah abisnya penasaran guenya, daripada dilanda penasaran mending gue nyari tau" ucap zee tanpa bersalah

Tak lama guru pun datang mereka melanjutkan belajar. Kini adel dan zee sudah ada di kantin sedang mengisi perut mereka,

"Del kayaknya hari ini kita bakal di pulang ngin cepet deh"

Adel melirik zee dan menaikkan salah satu alisnya. Zee mengangguk dan mengeluarkan ponselnya

"Ooh gitu" ucap adel dan mulai Melamun, zee juga mengangguk dan mengalihkan perhatiannya ke ponselnya

Perhatian untuk seluruh siswa-siswi sma 48, hari ini kalian akan di pulangkan lebih awal karena para guru dan staff ingin mengadakan rapat tentang acara sekolah tahunan kita. Sekian terimakasih.

Pengumuman itu tersengar dari sound system yang ada di sekitar kantin, mendengar itu banyak yang bersorak gembira dan ada yang langsung lari ke kelas untuk pulang.

Adel dan zee tak jauh beda dari siswa-siswi lainnya merekaa berdua sedang berjalan ke arah parkiran mereka akan pulang

_____________

Adel dan zee telah sampai di rumahnya dan melangkahkan kakinya masuk. Saat membuka pintu utama mereka di buat terkejut dengan kedatangan seseorang. Orang itu sedang duduk di single sofa dan menatap mereka dengan dingin.

"Ngapain lo kesini, lo udah bukan bagian dari kita kalo lo lupa" ucapan adel terlontar begitu saja

"Aish kaka jangan seperti itu, apa kalian tidak merindukan aku humm? " ucapan orang itu sambil mengangkat alisnya.

"Dengar adeline kau sudah di hapus dari kartu keluarga jadi kau sudah tidak ada hak di rumah ini" ucap zee sambil menampilkan raut wajah tidak bersahabat.

"Wow wow calm dawn kak, aku hanya merindukan kembaran ku dan juga dirimu kak" ucap adeline

"Kau harus kembali sebelum ayah dan bunda pulang jika tidak sudah di pastikan kau akan di seret lagi untuk keluar dari rumah ini" ucap adel dan menatap adeline tajam.

"Wohoho aku sebenarnya juga ingin bertemu ibuku ada yang harus aku luruskan di sini" ucap adeline sambil menatap kedua kakanya.

Adel dan zee saling pandang lalu mengangkat bahu acuh dan meninggalkan adeline di ruang tamu

Tak lama suara teriakan dari ruang keluarga membuat adel dan zee berlari menuju ruang tamu, terlihat di sana adeline sudah duduk tersungkur di lantai dengan pipinya merah dan juga sudut bibirnya berdarah.

Adel menutup mulutnya syok dengan ini semua. Ayahnya, ayahnya yang dia kenal dengan sifat yang pandai menjaga kesabarannya kini memukul anaknya sendiri.

"Beraninya anak semeprtimu datang ke rumahku!! " bentak sang ayah terhadap adeline. Adeline hanya tersenyum getir dan mulai berdiri

"Saya tidak ingin berbicara dengan anda tapi saya ingin berbicara pada ibu saya" ucap adeline dan menatap tajam sangat ayah.

Adeline kemudian melirik sangat ibu, bunda hanya melihat wajah anak nya dan meneteskan air matanya

"Istri saya tidak sudi untuk berbicara pada gadis yang memiliki penyimpangan sepertimu adeline!!! " bentak ayah lagi.

"Biarkan aku berbicara pada anak tak tau diri itu ayah" kini zee yang maju dan berdiri di samping ayahnya.

Adeline mengangkat sebelah alisnya dan terkekeh melihat itu.

"Tapi sayangnya saya tidak ingin berbicara pada anda saya hanya ingin berbicara pada ibu saya. Bunda boleh" ucap adeline dan menatap ibunya sendu, di mata adeline tersirat kerinduan yang mendalam, bunda melihatnya yah bunda melihat kerinduan itu. Bunda pun mengangguk dan menarik tangan anaknya untuk duduk dan mulai berbicara.

"Bunda lily boleh tanya sesuatu gak" tanya adeline  kepada bunda, bunda mengangguk

"Bunda inget tante lyla? " ucapan itu terlontar dari bibir adeline membuat bunda seketika menegang dan menjatuhkan airmatanya

Ayah melihat istrinya menangis langsung menarik Tangan adeline dan mendorongnya ke arah pintu. Sebelum sampai di pintu adeline dapat berhenti sejenak, adeline melirik bundanya yang tidak membantunya adeline sedikit tertawa miris

"Bunda mommy lyla yang jagain lily sampai sekarang bunda, mommy lyla yang biayain semua kebutuhan lily, mommy lyla sakit bund!! " teriak adeline sambil terus di tarik oleh sang ayah. Perkataan terakhir adeline membuan bunda bangkit dari duduknya dan melihat adeline

Bunda mengejar adeline sampai di depan gerbang rumah

"Apa maksudmu lily? " ucap bunda dengan marah

"Ayah!! Ayah dulu pernah bilangkan kenapa aku memiliki penyimpangan ini, sekarang aku bakal jawab yah!! Ini semua karena istri mu juga memiliki penyimpangan yang sama dengan ku" ucap adeline, ayah sontak tersdiam sejenak namun bunda melihat itu langsung menampar wajah adeline.

"Kenapa kau berkata seperti itu adeline hah" bentak bunda setelah melayangkan tamparan

"Aku tanya sama bunda, di hati bunda ada ayah atau ada mommy lyla hah!! Bilang bunda bilang" teriak adeline dengan tangisan. Ia sudah tidak bisa membendung lagi ia tidak ingin melihat bundanya tersiksa dengan perasaannya sendiri

"Bunda jujur ajah bund aku tau bunda. Dulu waktu lily masih kalian anggep anak lily selalu liat bunda nangis sambil peluk foto mommy lyla" ucap adeline

"Bunda gak usah ngelak bund, aku ke sini cuman mau bilang sama bunda jangan percaya sama laki laki bajingan yang berkedok ayah ini, dia menyelingkuhi mu bunda. Apakah bunda tidak sadar selama ini ayah jarang pulang. Bunda tau ayah memiliki anak dari wanita lain yang ia nikahi. Bunda tau siapa anak itu bund dia ada di sini bund bunda mau ketemu"

"Kalian keluar temui ayah bajingan kita ini" panggil adeline tanpa mengalihkan pandangan nya dari wajah ayahnya yang syok berat.

Secret (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang