Bab 12

1 0 0
                                    

Dibawah celah sinar rembulan
Di jasad malam yang kelam
Sisa senyummu mengikis tawa
Mengajakku bermain dengan rindu rindu
Mengingat kembali sisa wajahmu yang usang
Menerkam keras pertahanan hatiku yang sempat kukuh, kini ringkuh
Wahai subuh, jemputlah daku yang rapuh
Tak kuasa rasanya menahan gejolak rindu yang menggebu. 🦅🍁

#&$%=)=%+!()#="?$!#=@%@??@=#+$?%))&

"Bulan di malam hari, layak nya dunia kegelapan yang disinari oleh mentari bumi, dengan keindahannya yang sangat terang dengan adanya bintang-bintang sebagai pelengkap kehidupan yang berpijak pada langit."

#Acel🐼

#&$%=)=%+!()#="?$!#=@%@??@=#+$?%))&

Sebuah cahaya rembulan yang sedang mengelilingi bumi seakan memberi tanda akan kedatangan sosok bidadari ~ bidadari yang kata nya tak bersayab dan tak tahu entah seperti apa wajah nya namun bulan itu seaakan memaksaku untuk pergi kesebuah belahan belahan tempat yang aku sendiri pun tak tahu entah dimana..Namun tanpa kusadari aku sudah sampai ditempat itu tempat dimana aku menemukan hal yang baru yang membuatku terlena akan hal itu banyak hal yang dapat kutemui dari tempat itu tempat yang memiliki banyak sekali pelita yang bertebaran sampai aku sulit untuk melangkah sakin banyak nya cahaya yang membuka jalan jalan untuk bersama nya...Ternyata aku baru sadar ternyata masih ada tempat yang mampu membuatku menjadi orang yang berarti bagi dirinya dan diriku.

#&$%=)=%+!()#="?$!#=@%@??@=#+$?%))&

Dengan kesendirian, dengan kesepian

Bulan,
Ternyata kau dapat disebut candra
Juga rembulan,
Ternyata kau selalu menjadi ciri khas pujangga

Aku bertanya perihal kesetiaan pada rembulan,
Kau jawab-kau tidak akan menemukan kesetiaan hingga merasakan jerihnya kesendirian.

Indurasmi,
Ternyata itulah nama suar yang berpendar darimu
Juga purnama,
Ternyata kaulah fase paling sempurna dari paras badru

Aku bertanya perihal terang benderang pada purnama,
Kau jawab-kau harus selalu tenang agar kesepian menjelma pusaka paling terang di tengah gemerlap bintang.🦋

#&$%=)=%+!()#="?$!#=@%@??@=#+$?%))&

Berderu napas kesepian,

Bulan tak pernah berharap memiliki teman, ia nyaman dengan kesendirian. Meski makhluk lainnya termaktub tuk berpasang-pasang. Layaknya hewan, tumbuhan serta manusia. Oh iya, bulan bukanlah makhluk hidup, katanya? Oh iya juga, namun ia memiliki indurasmi, nyatanya.

Ah, kadang kenyataan suka memperkeruh akal.

Shyam berpadu suar sempena, dua elemen yang cocok tuk selaput rembulan. Bagai hitam dan putih, nyatanya ia dapat menjelma nirmala bagi yang memahaminya. 🦋

#&$%=)=%+!()#="?$!#=@%@??@=#+$?%))&

Dunia kegelapan diterangi oleh sinarnya rembulan dan juga bintang-bintang yang gemerlap di balik langitnya malam. Ada makna dibalik itu semuanya yaitu aku selalu menatap langit memandang seseorang yang telah berada di surga, aku selalu merindukannya.

Aku pernah berkata kepada Bulan
"Wahai Bulan kau sangat bersinar, tetapi mengapa kau tidak bisa menerangi kehidupan ku dan membuat ku selalu tersenyum akan keindahanmu?"

Aku bertanya-tanya apakah kehadiran mereka di atas sana telah tersenyum melihat ku di bumi, walaupun mereka mengetahui aku tak bisa di genggamnya lagi, pelukan ini, kenangan ini hanya terhanyut bagaikan ombak yang datang menghampiri.

Lalu aku terdiam mencoba untuk tidur agar bermimpi, mimpi indah bersama mereka, karena ku sadar hadirnya tak nyata lagi. Kenangan canda dan luka menjadi satu di dalam hati, kepergiannya selalu membuat relung hati ini bergetar apalagi dada yang sesak seperti sayatan pisau luka yang tajam.

Beberapa menit kemudian.
Aku terbangun dari tidur, aku mengingat bahwa semuanya tak sama lagi, aku hanya ditemani oleh kegelapan dan juga ada sedikit cahaya yang menyinari.

Aku juga berpikir, aku berusaha untuk berjalan tanpa mereka lagi, aku harus bisa menjalani jalan kerikil-kerikil kecil yang tajam dan menusuk di seluruh tubuh, itulah rasa sakitnya. 🐼

#&$%=)=%+!()#="?$!#=@%@??@=#+$?%))&

Seperti malam sebelum nya. Terasa sunyi dan mencengkram. Namun, sedikit berbeda pada malam ini. Yaitu datang nya sinar rembulan. Yang pacarannya hingga ke dalamnya samudra. Rembulan begitu elok diatas sana. Dan disini ku menanti nya bersama dengan sosok pria disamping ku.

Ku lihat sosok disamping ku, begitu terpana akan keindahan rembulan. Lalu ku tatap inci wajah nya. Melihat senyuman indah, melebihi indah nya rembulan. Saat ku memperhatikan tingkah nya. Seakan akan memberikan tarikan tersendiri untuk tersenyum. Lalu ku tatap rembulan kembali. Bertapa beruntung nya diriku menatap mu, bersama dengan bagian separuh hidup ku.

Rasanya begitu damai saat ini. Dia memberikan sebuah isyarat. Untuk menaruh kepala ku dipundak nya sambil berkata. " tidurlah, mata cantik mu tak bisa membohongi diriku nyonya kecil".

Hahaha apa kata nya? Nyonya kecil. Yaa itu adalah julukan yang dia berikan kepada ku. Dimana julukan itu. Membuat telinga ku terhipnotis oleh suara merdu nya.

Lalu ku taruh kepala ku pada pundak nya. Tangan nya sembari memeluk ku. Serta mengusap rambut ku. Lalu ku bertanya kepada nya.

" tuan, begitu indah nya rembulan. Apakah rembulan dan diriku sama indah dan menawan nya?" lalu ku merasa terkejut akan jawaban nya.

" rembulan memang menawan. Namun bidadari yang ada disamping ku lebih menawan nya dari sang Moonlight". Mendengarkan nya. Senyum ku tak bisa luntur dari bibir ku.🌹

Aksara Bercerita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang