Hujan
Tempat ku meneteskan
Bulir bulir air mata
Tuk meluapkan segala duka
Dan lara yang tak kunjung hilang
Diatas awan yang mendungKu tatap dengan mengadahkan kepala ku
Ku rasakan tetesan tiap tetesan
Yang membasahi pipi cubby kuHujan
Dengan mu, ku dapat
Menyembunyikan tangisan ku
Bersamaan dengan rintikan tiap rintikan muKata orang buat apa menangis
Karna itu membuat mu lemah
Namun bagi ku
Menangis dapat membuat ku tenang
Dengan menangis beban itu terasa berkurangSegala nya ku lalui dengan tangisan
Ntah diriku yang lemah
Atau diriku yang terlalu lembut dan perasa🌹#&$%=)=%+!()#="?$!#=@%@??@=#+$?%))&
Hujan menyiram keramaian
Berantakan,,,
Kembali sepi
Lampu masih menyala
Bulan tak ada disana
Akhirnya mereka memilih
Untuk terlelap#&$%=)=%+!()#="?$!#=@%@??@=#+$?%))&
Hujan meneteskan air untuk bumi mengajarkan bahwa dunia tak selamanya bahagia akan ada juga kepahitan.
Hujan juga bisa menemani kita sebagai teman untuk merendamkan kesedihan. Betapa berguna nya hujan bisa bermanfaat bagi manusia.
Air yang menetes dan mengalir layaknya sebuah goresan luka yang memiliki makna tersirat di dalamnya. Jika ditanya apakah aku sangat suka dengan hujan? Jawaban ku adalah iya, tetapi tak selamanya hujan itu indah, karena kedatangannya hanya sementara.
Lalu aku berdiri di tengah hujan, dan bertanya
"Apakah ini kehidupan ku dipenuhi oleh ujian? Apakah aku termasuk orang pilihanmu?
Disaat semuanya yang aku rasakan tidak baik baik saja. "Hujan bagi ku adalah teman, namun dia juga adalah kenangan saat aku bersamanya. Canda dan tawa kami melakukannya di suatu tempat saat hujan, kini aku bisa merasakannya untuk kehangatan. Jika kenyataannya adalah luka, teman segala luka yang ada tanpa aku berpura-pura.
Kini hujan adalah segala kepahitan dan kebahagiaan bercampur menjadi kesatuan yang menderu untuk menyakiti ku dengan sepanjang waktu. 🐼
#&$%=)=%+!()#="?$!#=@%@??@=#+$?%))&
"Setitik hujan tidak ada gunanya, disaat hujan itu tak lagi bermakna untuk ku dan juga kehidupan ku, karena hujan adalah kenangan dan teman luka ku."
#Acel 🐼
#&$%=)=%+!()#="?$!#=@%@??@=#+$?%))&
" jangan jadi payung dimasa hujan, karena kau akan menjadi tempat singgah semata. disaat datang nya pelangi kaupun ditinggal sendiri"
#nafi
#&$%=)=%+!()#="?$!#=@%@??@=#+$?%))&
Hai lama tak jumpa,
Ingatkah? Saat pertama kali kita berjumpa, di bawah temaram di antara rintik hujan.
Harusnya kau ingat tentang itu, bukankah hal sekecil apapun pasti kau ingat? Seperti hujan yang tak pernah lupa kepada siapa ia turun, dan kepada siapa ia berbelas kasih.
Kau selalu mengingat apapun, bahkan saat hujan menyapu dedaunan.
Apakah aku kagum dengan itu? No, selama hujan masih dicaci maki, selama turunya tak pernah dihargai lagi, selama itu pula hati takkan terpatri.
Aku kejam, ya memang seperti itu diriku. Dari awal kusematkan pada benakmu, bahwa tiada yang pantas dimiliki dariku. Dan kau tetap pada pilihanmu.
Tetaplah menjadi hujan, sayang. Kuungkap tulisan ini, kuungkap segala sesal melalui sepucuk surat ini. Dan kau tahu? Mungkin, semesta sengaja mengukir kisah kita dengan besi tumpul. 🦋
#&$%=)=%+!()#="?$!#=@%@??@=#+$?%))&
Di antara rintik hujan Minggu lalu
Di penghujung kecewa yang kelu
Kusisipkan derai sendu
Tertawa dengan hati kelabuDi antara rintik hujan Minggu lalu
Kau dan aku memgukir pilu
Jutaan butir hujan Minggu lalu
Luka dan Membekas di kalbuMasih perihal hujan Minggu lalu
Aku, kau dan kenangan masa lalu
Kau dan aku, kini berlalu
Aku dan luka selamanya menyatu🍁🦅#&$%=)=%+!()#="?$!#=@%@??@=#+$?%))&
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Bercerita
DiversosSerandom ini perasaan kita tentang kesedihan, kadang sesuatu yang tak diinginkan selalu datang duluan. Mungkin memang semesta punya kejutan yang lebih dari sekadar keingingan kita.