Asphodel ✓

XXV

Semuanya berawal sekitar 20 tahun yang lalu, di mana Farah bertemu dengan Hardi dan keduanya menikah. Setelah berselang tahun, keduanya melahirkan sepasang anak kembar fraternal yang benar-benar tidak mirip satu sama lain.

Yang perempuan lahir lebih dulu, diberi nama Arunandara Elysian, sementara bayi laki-laki yang lahir kemudian diberi nama Aranendra Randika. Namun, Hardi berkata bahwa yang diberikan Farah untuk putranya terlalu lembut, ia tidak ingin anaknya menjadi orang lemah, sehingga kemudian nama itu diganti menjadi Aran.

Seiring berjalannya waktu, ketika kedua bayi itu tumbuh, mereka mulai menunjukkan sifat yang berbeda pula. Aran tumbuh menjadi anak yang pendiam tapi penyayang, sementara Aruna lembut dan ramah di luar, dia sebenarnya sangat manipulatif.

Hidup pasangan itu tidak mudah, apalagi di tambah dengan dua anak pada usia yang sama, mereka akhirnya menjadi sering bertengkar karena tidak sepaham. Hardi tumbuh sebagai anak tunggal, jadi ketika kedua orang tuanya meninggal, ia menjadi tidak bisa merawat dirinya sendiri tapi masih ingin orang lain memperhatikannya. Ini membuatnya tumbuh sangat egois, sampai pada tahap mementingkan dirinya sendiri daripada anak-anaknya.

Uang yang dikumpulkan habis untuk membeli minuman. Farah yang tidak tahan karena harus terus-terusan mencari uang hanya untuk membayar hutang suaminya, menjadi lebih sering bertengkar dan tidak jarang, Hardi akan manin tangan.

Pada saat itu, Aruna yang peka selalu merasa bahwa ayahnya membencinya. Selain ucapan yang keluar mengatakan bahwa anak perempuan tidak berguna untuk dibesarkan, Aruna bisa merasakan bahwa emosi pria ini benar-benar penuh dengan permusuhan ketika melihatnya.

Saat Aruna mengatakan itu pada Farah, ibunya berpikir bahwa putri kecilnya terlalu sensitif dan menyuruhnya untuk tidak terlalu banyak berpikir. Akan tetapi, lambat laun, persepsi Aruna menjadi semakin tak terkendali, itu sampai pada titik dia akan menangis lebih histeris ketika melihat mayat seseorang yang sudah meninggal.

Saat itu, Farah mengira Aruna sedih karena melihat keluarga yang berduka, baru kemudian dia tahu, bahwa apa yang Aruna tangisi adalah penyesalan yang dirasakan tubuh tak bernyawa itu, tapi sebagai anak kecil dia tidak bisa mengungkapkannya.

Setiap harinya, semakin Farah memperhatikan, dia sadar bahwa putrinya berbeda. Namun, dia tidak bisa membawa Aruna ke psikolog karena itu membutuhkan banyak biaya dan mereka sama sekali tidak mampu membayarnya. Jadi dia hanya bisa melakukannya sendiri, mencoba membuat Aruna lebih tenang dan tidak terlalu sensitif.

Akan tetapi, apa yang diketahui anak berusia lima tahun? Ketika mereka berbicara baik, mereka akan dikatakan sebagai malaikat yang jujur. Akan tetapi, ketika mereka terlalu jujur, itu akan menjadi masalah.

Suatu hari, Aruna pernah berkata bahwa suami dari tetangga mereka memiliki keinginan untuk membunuh istrinya dan dua hari kemudian, pria itu benar-benar menjadi buronan setelah membunuh istrinya. Orang lain mungkin tidak tahu, tapi Hardi dan Farah ketakutan saat menyaksikannya.

Tidak sampai di sana, Aruna terus menunjukkan perilaku bahwa dia tahu emosi semua orang. Aran adalah anak yang pendiam dan jarang mengungkapkan ekspresinya, tapi bersama Aruna, bahkan jika dia diam saja, kakaknya itu tahu apa yang dirasakan adiknya.

Ketika Aran diam karena dimarahi Hardi, Aruna tahu bahwa ia ingin melawan tapi tidak mampu. Ketika Farah sedang memasakkan sesuatu yang enak, di balik senyum kecil Aran, Aruna tahu bahwa adiknya sangat senang.

Jika hanya untuk dirinya sendiri, itu tidak akan menjadi masalah, tapi saat itu Aruna belum mampu mengendalikan dirinya dan efek dari membaca emosi orang lain akan merugikan dirinya sendiri.

Suatu hari, Aruna tiba-tiba mengamuk di depan Hardi dan berkata bahwa ayahnya itu tidak memiliki hati yang baik. Dia ingin menyakiti ibunya. Sebagai anak kecil, Aruna tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan keinginan ayahnya, tapi dia masih bisa menjelaskan bahwa perasaan ayahnya terhadap ibunya adalah senang karena keuntungan.