TERIMA KASIH YANG SUDAH MEMBACA CERITA SAYA! MOHON DUKUNGAN DENGAN MEMBERI VOTE DAN KOMEN
HAPPY READING!
•••••
"WOI, KELUAR LO! JANGAN JADI PENGECUT YANG MAINNYA KEROYOKAN!" Lafi berteriak dengan lantang.
Saat ini Vandalas sudah berada di depan markas musuh mereka. Vandalas akan membalas siapapun yang mengusik mereka. Sedangkan sang ketua hanya diam dengan tatapan datar, ia sedang memikirkan sesuatu. Entah dugaannya salah atau benar, yang pasti ia akan menghabisi siapapun itu.
"KELUAR LO ANJING!" giliran Leo yang berteriak.
"Ada apa ini? Ngapain kalian disini?" seseorang keluar dari gedung tua itu, Dalvin. Ketua Jervanos, musuh geng Vandalas. Di belakangnya sudah ramai para anggotanya.
"Heh! Jangan pura-pura nggak tau ya, lo! Maksud lo apaan, hah, ngeroyok Bagas?!" sentak Lafi langsung, matanya menatap tajam ketua Jervanos itu.
Dalvin terkekeh sinis. "Jadi, lo mau bales karena gue hajar anggota lo yang cupu itu?"
"Jaga omongan lo!" Arlo menyentak.
"Serang." kata Ezra dingin.
Sedetik tepat Ezra mengatakan itu, terjadilah aksi baku hantam antara dua kubu itu. Ezra datang dan langsung menghajar ketua Jervanos itu dengan brutal. Emosinya memuncak mendengar perkataan cowok itu.
Bughh!
Bughh!
"Hahaha!" Dalvin tertawa di sela-sela pertarungannya. "Lo kesini cuma karena gue ngehajar anggota lo?" Dalvin kemudian membalas pukulan Ezra tepat di bagian pipi.
"Cuma lo bilang?" desis Ezra tajam. Ia menjauh dan menendang perut Dalvin.
Cowok itu sontak mundur beberapa langkah. Dalvin menatap orang di hadapannya tajam. "Gue masih nggak lupa kejadian waktu itu, bangsat!" sekali lagi Dalvin memukul pipi Ezra dengan keras.
Namun, Ezra tak hanya diam. Ia juga membalas pukulan Dalvin di bagian rahang, membuat cowok itu tersungkur. "Gue udah bilang sama lo! Itu bukan gue, Dalvin!" balas Ezra, kesabarannya habis mendengar ucapan Dalvin. Namun, balasannya seperti tak berarti untuk ketua Jervanos itu.
Lalu, tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi, Ezra menjauh dari hadapan Dalvin. Sebelum benar-benar pergi, Ezra memberikan kode pada anggotanya agar berhenti bertarung dan pergi dari sana.
"Gue bakal habisin lo lagi kalo ketemu!" sentak Lafi seraya menendang lawannya, lalu pergi.
"Sok, lo! Tadi aja lo minta bantuan gue." cibir Arlo melirik cowok itu dengan mulut julid.
"Diem lo, tai!" balas Lafi sengit. Kemudian pergi dari sana, meninggalkan orang-orang yang sudah tergeletak tak berdaya.
"Yehh. Untung temen." gumam Arlo ikut pergi.
*****
"Pah."
Ava berjalan menuju papanya yang sedang menonton televisi. Ia langsung duduk di sebelah Faino, dan menyenderkan kepalanya di bahu papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EZVAREL
Teen FictionEzra Graham Hamilton. Sifatnya yang terkadang menyebalkan, cuek, dingin, ketua geng VANDALAS yang terkenal kejam yang memiliki anggota lebih dari 200. Bagaimana jika Ezra bertemu dengan gadis yang memiliki sifat sedikit barbar, namun baik hatinya. A...