TERIMA KASIH YANG SUDAH MEMBACA CERITA SAYA! MOHON DUKUNGAN DENGAN MEMBERI VOTE DAN KOMEN
HAPPY READING!
*****
Di perjalanan itu hanya ada keheningan. Ava merasa mood-nya tambah buruk, apalagi saat tadi Kayla mengatakan kalau Ezra itu ganteng.
Tapi buru-buru Avarel menggelengkan kepalanya, menepis pikiran itu. Mana mungkin dia kesal hanya karena itu, kan?
"Kenapa lo?" Ezra yang memperhatikan gadis itu dari kaca spion. Dia mengeryit heran melihat Ava yang bertingkah aneh.
"Nggak," jawab Ava ketus. Perjalanan itu bukannya menuju rumah Ava, justru si pengendara berhenti di tukang es krim di pinggir jalan.
"Kok ke sini? Mau ngapain? Bawa gue pulang!" Ava langsung mencrocos.
"Turun dulu elah." ujar Ezra. Yang lebih muda menurut, ia baru sadar kalau ada gerobak es krim.
"Bang, es krim dua, ya. Rasa coklat sama vanila." ucap Ezra kepada penjual.
"Siap! Tunggu ya, Bang."
Ezra menarik lengan Ava yang sedari tadi diam. "Lo kenapa? Diem aja," Ezra heran. Biasanya gadis itu sangat berisik, tapi kali ini diam saja.
"Nggak," ketusnya lagi.
"Nih, Bang es krimnya." penjual es krim tersebut datang memberikan sebuah cup. Esra menerimanya dan mengucapkan terima kasih.
"Nih." cowok itu menyodorkan cup es krim itu pada Ava. Namun gadis tak menanggapi.
"Ck." Ezra berdecak. Tanpa di duga, Ezra menyodorkan sesendok ke depan mulut Ava.
"Terima nggak lo," tekannya penuh penekanan.Mau tak mau Ava menerima suapan es krim coklat dari Ezra.
"Lo kenapa diem aja? Kan nggak enak gue nya." cecar si cowok.
"Lo udah pernah pacaran?" bukannya menjawab pertanyaan Ezra, gadis itu justru melontarkan pertanyaan yang tak di duga.
"Hah?" Ezra blank. Tak menyangkap Ava akan bertanya hal itu. Ava pun sama, dia merutuki kebodohannya. Kenapa menanyakan hal yang tidak berguna?
"E-eh–lupain." elak Ava gugup. Dia mengalihkan pandangan.
Napa gue nanya itu, sih?! Mulut gue minta di jait! batinnya lalu melahap es krim rasa coklat itu setelah merampasnya dari Ezra, seolah tak terjadi apa-apa.
"Gue nggak pernah pacaran, kok. Kenapa? Lo suka sama gue?" jawab dam tanya Ezra spontan.
Ava langsung menoleh cepat. "Ya nggak, lah!" balasnya sewot.
"Pulang. Nanti gue di cariin ortu gue." Ava mengalihkan pembicaraan, ia berdiri.
Ezra mengulum bibirnya menahan tawa, dia ikut berdiri dan langsung menaiki motornya setelah melahap es krimnya.
"Bayarin esnya. Gue nggak bawa uang receh." suruh Ezra santai. Ava melotot tak percaya.
"Heh! Lo yang berenti di sini, kenapa jadi gue yang bayar?!" Ava protes.
KAMU SEDANG MEMBACA
EZVAREL
Teen FictionEzra Graham Hamilton. Sifatnya yang terkadang menyebalkan, cuek, dingin, ketua geng VANDALAS yang terkenal kejam yang memiliki anggota lebih dari 200. Bagaimana jika Ezra bertemu dengan gadis yang memiliki sifat sedikit barbar, namun baik hatinya. A...