1. Komen kalo ada salah ketik
2. Komen kalo nggak jelas
3. Komen kalo nggak nyambungHappy Reading
*****
Pulang sekolah, Ava di jemput oleh papanya. Ava menatap jalanan dari kaca mobil. Karena bosan, dia menyetel musik dari radio mobil.
"Kecilin dong. Kamu kenceng banget setel lagunya." kata Faino karena memang Ava menyetel lagu dengan volume lumayan keras.
"Seru tau, Pah. Coba deh nyanyiin." katanya. Gadis itu menyanyi dengan asal-asalan sambil menggerak-gerakan kepala ke kanan dan ke kiri.
"Ganti aja udahh." Faino mengganti dengan lagu dangdut.
Ava melotot. "Kok di ganti sih Lah? Udah tadi ajaaa," kesalnya, mengganti lagu. Faino hendak mengganti, tapi tangan anaknya lebih dulu menahannya.
Faino pasrah, dia mulai fokus menyetir. Matanya sesekali melirik sang putri yang saat ini sedang memejamkan matanya seakan menghayati lagi. Tak lama, mereka sampai rumah.
"ASSALAMUALAIKUM! AVA PUL—"
Teriakan Ava berhenti karena matanya melihat seseorang yang tak asing baginya. Dia berlari dan langsung memeluk orang itu membuatnya terkejut dari acara menonton tv-nya.
"Heehhh! Baru pulang lo!" gadis itu mengerucutkan bibirnya.
Cowok itu, Kevin, terkekeh mendengar ucapan kakaknya. "Kangen ya lo sama gue?" dia menggoda.
"Hehe! Ya enggak, lah!" Avarel duduk di sebelah adiknya yang kini kesal.
"Kak, ganti baju dulu. Kebiasaan." titah Yolanda yang datang dengan membawa kue.
"Naaanti dulu." jawab Ava. Ia mencomot kue itu dan memakannya. Kevin memasang wajah julid melihat kakaknya.
"Sana ganti baju! Sekalian mandi sana!" titah wanita itu lagi. Dengan malas, Ava berjalan menuju kamarnya. Dia hanya perlu ganti baju.
"Kamu nggak mandi dulu?" tanya Yolanda.
"Nanti dulu, Mah." jawab sang anak, kembali fokus pada acara tv.
"Kamu sampe jam berapa?" Faino duduk di sebelah putranya.
"Tadi siang."
"Kamu mau sekolah di mana, Vin?"
Kevin menatap mamanya. "Di mana aja deh, Mah."
"Di mana aja. Kalo di kebon, mau?" Faino nyengir saat Kevin menatapnya datar.
"Ck. Nggak gitu juga, Pah."
"Sama gue aja gimana?" ketiganya menoleh. Avarel datang dengan pakaian santai, dia langsung duduk di sebelah adiknya.
"Nggak, nggak mau. Mending yang jauh aja sekalian." tolak Kevin mentah-mentah.
"Terus, lo maunya di mana?" sang kakak menatap sang adik dengan datar.
"Pokoknya nggak sama lo!"
"Yaudah, serah!"
"Kalian bisa nggak ngomongnya yang sopan? Nggak make gue-lo gitu." sela Faino. Pria itu tak suka anak-anaknya jika di rumah menggunakan bahasa seperti itu.
"Nggak enak, Pah. Udah nyaman." sahut Kevin.
"Lo kan ngomongnya kaku. Kebanyakan make bahasa formal, mana ada lo nyaman!" Ava menoyor kepala Kevin seraya tertawa.
"Sembarangan! Gue make bahasa biasa, ya! Temen gue dari Jakarta."
"Emang lo punya temen? Muka burik gitu juga." Ava mengejek. Kevin ingin sekali memukul wajah songong kakaknya, namun dia sayang pada kakak perempuannya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/331325900-288-k74989.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
EZVAREL
Teen FictionEzra Graham Hamilton. Sifatnya yang terkadang menyebalkan, cuek, dingin, ketua geng VANDALAS yang terkenal kejam yang memiliki anggota lebih dari 200. Bagaimana jika Ezra bertemu dengan gadis yang memiliki sifat sedikit barbar, namun baik hatinya. A...