BAGIAN 9

128 44 1
                                    

TERIMA KASIH YANG SUDAH BACA CERITA INI!
Jangan lupa vote & komen

Happy Reading

*****





Begitu malam tiba, seharusnya dia sudah tidur. Namun, dia sibuk memikirkan cowok yang ditemuinya siang tadi. Rayden. Dia sungguh penasaran. Kenapa tiba-tiba cowok itu datang padanya?

"Ih! Ngapain gue mikirin tuh cowok?"

Merasa tidak ada gunanya, gadis itu tiduran di kasurnya. Lalu membuka ponsel, hingga muncul notifikasi beruntun dari nomor tak dikenal. Ava mengeryit.

+628********

P
Oi, Ava
Bls dong! Narsis amat lo
Lo nyimpen nomor gw gk sih?
Lo lagi ngapain skarang?
Avarel
Kalo lo kagak bales, gue telpon lo skarang!

Ava menganga. Jadi itu Ezra? Cih. Harusnya dia blokir saja cowok sinting itu. Kemudian Ava membalas.

Idih. Lo siapa ya?
Jangan sok kenal sama gue

Ting!

Ezra membalas. Ava membelalak begitu membaca pesan Ezra.

Gue cowok masa depan lo
😎

"IDIH NAJIS!!"

Avarel berteriak, hampir muntah membacanya. Ingin membalas, namun cowok itu meneleponnya. Bagaimana bisa dia menemukan cowok se-aneh Ezra?

Langsung Ava tolak. "Mentang-mentang gue bales, dia seenaknya? Cowok sinting!" maki Ava habis-habisan.

Baru saja dia hendak mematikan ponselnya, getaran pertanda ada yang meneleponnya, membuatnya berdecak.

Drtt! Drtt!

"Maunya apa sih tuh cowok?!"

Ava lansung mengangkat telepon itu.

"Woi, lo simpen nomor gue kagak, sih? Bales chat gue, dong!"

"Ini siapa, ya?" Ava malas menjawab. Ia memilih bertanya dengan nada berat, ingin membuat cowok itu bingung.

"Gue masa depan lo, kagak baca, emang?" jawab Ezra.

"JANGAN NGADI-NGADI DEH LO!"

Ava berteriak kencang, Ezra yang di sana sontak kaget. Menutup telinganya yang berdenyut.

"Santai dong! Gue di depan kamar lo nih! Buka!"

"HAH?! Apaan lo! Boong banget!!"

"Buat apa coba gue boong?"

"Lo kan nggak pernah serius, lo orang gila!"

"Sembarangan ya lo!"

"Gue ngomong apa adanya."

Avarel menggigit bantal miliknya dengan keras. Masih kurang puas dia mengatai cowok itu.

"Serius! Buka pintu balkon kamar lo!"

"Hah?"

Dia tak mengerti. Buka jendela? Apa maksudnya? Apakah cowok itu menyuruhnya membuka balkon kamarnya?

Tok tok tok

Ava berjengit kaget, dia menatap pintu yang baru saja diketuk itu. Apa itu Ezra? Sial. Cowok itu benar berada di rumahnya?

Ava lantas berdiri dari duduknya, berjalan menuju balkon. Ia membuka gorden, matanya melebar, kala yang ia lihat adalah Ezra.

"COWOK SINTING! NGAPAIN LO, HAH?!"

EZVARELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang