SALMON 1

2.1K 73 11
                                    

Sorry ada beberapa umpatan dan kata kasar⚠🛑

Teman seharga uang

"Yash, lo bantu gue dong!"

"Im, tolong atuh!"

"Bantu apa?" tanya Pemuda yang berjongkok di depan kelas sembari menggerogoti apel.

"Heeh, Rik. Maneh mah minta bantuan we tuluy tapi teu ngomong naon anu dimaksudna," komentar Baim menggunakan logat khas Sunda.

Sejak dua hari lalu Erik terus mengeluh meminta bantuan kepada Yash, Baim dan Ozak. Namun, pemuda itu tak kunjung menyebutkan bantuan seperti apa yang dimaksud.

"Judi," gumam Erik.

"Ai maneh teu waras!" sembur Baim.

"Balapan aja. Gue gak sengaja lewat eh mereka malah nantangin balapan terus gue jawab iya," pungkaa Erik.

"Motor ada tinggal jalan," sahut Ozak.

Erik memukul lantai keramik, "Gue terlanjur bilang Yash yang bakalan maju."

Yash mengangguk, "Kapan?"

"Hari ini. Jam tujuh malam di jalan Kembang," jawab Erik pelan.

"Lo sekedar balapan aja. Motornya udah gue siapkan."

"Gimana nanti malam," sahut Yash berdiri.

"Yash atuh Yash. Gue sering bantu kalau lo gak punya uang. Uang bulanan sekolah dua bulan yang gue pinjamkan gak perlu lo bayar asal lo mau balapan," jelas Erik memberikan penawaran.

"Oke, ini bukan karena uang tapi karena lo temen gue," sahut Yash menepuk pundak Erik.

Malam yang dijanjikan telah tiba, jalan raya yang difungsikan sebelum jalur lalu lintas tapi dimanfaatkan sebagai arena balapan dengan alasan jalan kembang ini terlalu sepi.

"Firasat aing teu genah uy," ucap Baim mengusap dada dua kali.

"Balik we heeh bae antep si Erik mah," sahut Ozak setuju.

"Jangan gitu dia teman kita," sela Yash.

Erik menghampiri mereka dengan motor merah kebanggaannya, motor ninja kesayangan Erik tersebut hari ini dipinjamkan kepada Yash.

"Mana yang mau balapan sama gue?"

"Ini Lin, sahabat gue!" sahut Erik.

Yash menangkap gelagat tubuh Erik.

"Dia Okinawa, sekolah di merah putih. Gue gak sengaja senggol dia," bisik Erik.

"Gue Yash," sapa Yash mengangkat tangan.

Namun, Okinawa tidak membalas dan memakai helm. Mengkode Yash supaya maju ke garis depan.

Rokok, mabuk, uang, balapan, tawuran, kenakalan remaja selalu merujuk ke beberapa hal tersebut. Yash jarang mengikuti balapan karena dia malas apalagi kalau ada taruhan.

Dia lebih senang nongkrong bersama teman-temannya menceritakan wanita cantik, makanan enak, fashion dan apa saja yang enak dibahas ditongkrongan.

Seorang gadis berpakaian minim berdiri di tengah-tengah mereka.

"Yash, lo masih sempat mundur. Suer firasat gue buruk!" tutut Baim.

"Im, kalau lo gak mau nolong minimal bantu doa," sahut Erik takut Yash terpengaruh.

SALMONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang