03

1.2K 115 2
                                    

Typo bertebaran
Happy reading💙
.
.
.
.
.
.

"Kenapa sangat ribut disini?"

Ketiga orang yang berada di bawah tangga itu seketika menoleh saat sebuah suara memecah perdebatan antara kakak beradik itu, mark mendengus saat mengetahui pemilik suara itu.

"Aku pergi" setelah mengatakan hal itu, mark langsung menarik jaemin yang kebingungan dan membawanya naik menuju kamar pribadinya, mark sedang tidak ingin berdebat dengan wanita brengsek yang berkedok ibu nya itu.

Mark membuka pintu kayu yang terukir rapi dan mempersilakan jaemin untuk masuk ke dalam kamar pribadinya. Selama ini tidak ada yang boleh memasuki kamar ini, hanya asisten pribadi kepercayaan mark yang bertugas membersihkan atau mengambil barang-barang keperluan mark yang boleh masuk, tetapi tidak untuk sekarang. Kamar ini akan menjadi kamar mark juga jaemin.

Jaemin mulai menginjakkan kakinya menuju ke dalam kamar, wangi musk mulai mengguar saat jaemin memasuki kamar itu, wangi nya sangat menenangkan dan wangi ini persis seperti wangi pheromone mark.

Mark menutup pintu besar kamarnya dan berjalan mengikuti jaemin, mark melepaskan jas dan mengulurkan dasi nya yang sedari tadi membuatnya sesak. Jaemin masih menganga kagum akan apa yang ia lihat, kamar mark sangat besar mungkin lebih besar daripada lapangan basket, pikir jaemin.

"Sayang?" jaemin menoleh dan menghampiri mark yang duduk di sofa samping kasur king size nya, jaemin berdiri di hadapan mark. Mark yang melihat jaemin hanya berdiri lantas menepuk pahanya dan menyuruhnya untuk duduk di pahanya. Jaemin menolak, ia lalu mendudukkan pantatnya di samping mark. Tetapi belum sempat pantat sintal itu merasakan sofa yang nyaman, sebuah tarikan sudah lebih dulu mengambil alih dan alhasil jaemin jatuh diatas pangkuan mark.
                         
Mark tersenyum bodoh saat melihat ekspresi terkejut jaemin, jaemin langsung menyubit kecil hidung sang dominan.

"Kau menggemaskan, ku kira Mark Lee yang terkenal dingin dan tidak berperasaan itu nyata tetapi tidak kkkk~" kikik jaemin sembari mengelus rambut hitam Mark. "Hanya kau yang bisa melihat sifat ku yang ini sayang" Mark mengecup rahang si mungil. Jaemin bersemu merah, dasar Mark Lee sialan!.
.
.
.
.
.
.

Jaemin mengerjapkan matanya, ia melihat sekeliling dan terkejut, ini sudah malam ia tadi ketiduran saat mengobrol dengan mark. Dan yang lebih mengagetkan nya lagi, ternyata mark sedang memeluk dirinya. Oh astaga, ini membuat jaemin bersemu merah lagi dan lagi.

Suara handphone jaemin membubarkan lamunan nya, ia meraih benda pipih itu dan dilihatnya beberapa panggilan dari sang bibi yang tidak sama sekali terjawab, jaemin lupa jika dia masih mempunyai bibi dan paman yang menunggunya pulang.

"Ada apa Jaemin?" Suara serak mark membuat jaemin menolehkan kepalanya, ia melihat sang mate sedang menatap dirinya dengan muka bantalnya, sangat lucu.

"Ini, bibiku tadi menelfon ku berkali-kali tapi aku tidak mengangkatnya karena tertidur, aku takut mereka khawatir" ucap jaemin dengan wajah sedihnya. Melihat itu mark lantas menarik jaemin dan mengambil ponsel si cantik. "Biar aku yang berbicara kepada bibi mu". Jaemin mengangguk dan kembali menidurkan dirinya.

Mark tersenyum lalu memencet nomor bibi jaemim dan mulai menelfon nya, Cukup lama hingga telfon itu diangkat oleh pemiliknya, jaemin menghela nafas saat akhirnya telfon itu diangkat.

"Halo bi-"

"Hikss, jaemin tolong kami jaemin! 'dia' membawa paman mu pergi, Tae-"


TBC

Pendek?? Pokoknya tetep harus vote dan komen

Babay~

My King Alpha | MarkminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang