09

817 59 0
                                    

02/03

Warning!!!
Part NC or Mature
🔞🔞🔞
Buat yang masih dibawah umur langsung skip aja tapi klo tetep maksain dosa tanggung sendiri yaa
Buat yang gak suka juga bisa skip kok

Harap bijak ya guys and happy reading💙

**********

"Kapan kau akan memulainya?"

"Biarkan saja dulu ia bersenang-senang, dan berikan dia sedikit gangguan agar ia bisa mempersiapkan dirinya"

"Lalu bagaimana dengan Ren-"

"Shutt, biarkan dia memainkan dramanya dengan baik"

.
.
.

"Siapa omega itu?"

Mark  mengulas senyum nya, akhirnya sang mate berbicara setelah 2 jam Mark merayu Jaemin dan menjelaskan tentang semuanya.

"Sepertinya kau tidak fokus, aku tadi sudah menceritakan semuanya"

Jaemin membolakan matanya, ia memang melamun sedari tiba di apartemen milik Haechan.

"Maaf" cicit Jaemin.

Mark hanya tersenyum dan mengangkat tangannya untuk membelai rambut si manis, tetapi langsung di tepis begitu saja oleh Jaemin.

"Omega yang tadi aku bawa bernama Renjun, dia adalah mate dari Junkai. Mengapa bisa aku yang membawanya? Jawabannya adalah karena Junkai mengalami luka paling parah diantara kita, karena ia ingin mendapatkan Renjuj."

"Mendapatkan Renjun?"

"Benar, Renjun dijadikan sebagai hadiah jika kita bisa mengalahkan kelompok mereka. Demi sang mate, Junkai bertempur dengan gila hingga tubuhnya terluka sangat dalam, maka dari itu ia menyuruhku untuk membawa Renjun masuk."

Jaemin menunduk, ia merasa bersalah kepada Renjun maupun Mark karena telah mencurigai mereka.

"Maafkan aku, aku hanya t-tidak suka melihat mu memperhatikan omega lain"

Mark berteriak dalam hati, artinya Jaemin tidak rela jika Mark bersama omega lain kan?

"Tak masalah, cemburu di dalam suatu hubungan memang sering terjadi."

"Memang hubungan kita apa?."

Mark terdiam, Jaemin benar. Mereka tidak ada hubungan apapun, hanya sebatas mate yang di pertemukan. Bukan, bukan mereka yang salah, harusnya Mark yang memberikan kepastian atas hubungan mereka dari awal.

"Maaf, tapi aku hanya meminta kepastian Ma–arghh"

Jaemin terhempas ke belakang hingga punggungnya menghantam pegangan sofa, bersyukur Dewi Fortuna masih memberikan ia keringanan karena pegangan itu terdapat gabus di dalamnya.

Jaemin membuka matanya perlahan dan hal pertama yang ia lihat adalah wajah tampan sang mate, Jaemin tersadar setelah beberapa detik menatap pahatan sempurna itu, ia mendorong tubuh Mark namun naas, Mark tidak bergerak sama sekali. Jaemin sadar bahwa dia ada di dalam bahaya sekarang, Jaemin meraba kantong celananya untuk mencari permata namun sial lagi, permata itu tidak ada.

Sial, sial, sial. Sepertinya Haechan yang membawa permata Jaemin. Bukan apa jika permata itu dipinjam tapi masalahnya disini adalah aroma pheromone Mark yang semakin menguar, itu berarti Mark pasti tidak membawa permatanya juga.

Warna mata Mark berubah menjadi merah dengan kilatan nafsu di dalamnya, Mark mendekatkan bibirnya dengan telinga Jaemin, dikecup nya cuping mulus itu. Jaemin sudah tidak bisa berbuat apa-apa dibawah kukungan Mark, dan disaat-saat seperti ini Jaemin berdoa agar Haechan segera kembali.

My King Alpha | MarkminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang