06

906 63 0
                                    

02/03

Typo bertebaran and happy reading💙

***********

"Nana, lari nak.."

"CEPAT NANA LARI!!"

"DIA SUDAH MENGEJAR MU BERSAMA MATE MU!"

"LARI SECEPAT YANG ENGKAU BISA, BERITAHU SEMUA TENTANG DIRIMU KEPADA MATE MU!, DIA AKAN MEMBANTU MU NANA!"

"cepat nak, paman menunggu mu disini"

.
.
.

"PAMAN!"

"Hey sayang, ada apa? mengapa kau berteriak?"

Jaemin mengedarkan pandangannya dan melihat sekeliling, ia berada di mobil Mark. Mark menatap Jaemin khawatir, karena Kamu n yang tiba-tiba berteriak saat tidur.

"Tenang kan dirimu, minum lah dulu" Mark menyodorkan air mineral kepada Jaemin.

"Terimakasih" Jaemin meminum air yang Mark berikan dengan rakus.

"Ada apa hm?" Mark menjalankan kembali mobilnya saat lampu berganti menjadi hijau.

"T-tidak, hanya mimpi buruk"

Mark mengangguk dan mulai memfokuskan perhatian nya kepada jalanan.

Drtt drttt

Ponsel Mark berbunyi, Mark lantas menepikan mobilnya dan mengangkat panggilan dari Jeno.

"Halo bos, maaf aku mengganggu waktumu. Tetapi ini sangat darurat!"

"Ada apa Jen?"

"Tuan Ahn melenyapkan uang perusahaan kita yang berada di Gyeongju"

"Tuan Ahn? Berani-beraninya tua bangka itu! siapkan beberapa bodyguard dan lacak kemana si tua itu pergi. Jika sudah mendapatkan nya, segera culik dia dan bawa dia kehadapan ku dengan keadaan hidup!"

"Baik bos"

Tittt

"Sialan!" Mark memukul stir mobil nya dengan frustasi. Ini bukan masalah kecil, mengingat perusahaan nya yang berada di Gyeongju adalah salah satu yang paling berpengaruh, ini akan menjadi masalah besar jika sampai musuh-musuhnya mengetahui itu.

"Alpha" Jaemin mengelus bahu Mark lembut, memberikan sedikit ketenangan kepada mate nya itu.

"Aku tidak bermaksud ikut campur dalam urusan mu, tetapi cobalah selesaikan semuanya dengan perlahan. Semua akan selesai jika kita menyelesaikan nya dengan otak dingin."

Mark mengangkat kepalanya dan menatap sang mate lekat, mata bulat bersih yang menenangkan itu juga menatap dirinya lembut.

"Aku bisa melihat raut ketakutan dari Jaemin, Mark."

"Aku juga Al, apa kita harus menanyakan semuanya?"

"Sebaiknya begitu, agar kita lebih tau tentang dirinya"

"Apakah Mark bisa membantu kita Alice?"

"Untuk saat ini aku tidak yakin, Nana. Kita lihat kedepannya lagi"

.
.
.

Mark mengecup kening Jaemin yang menatapnya khawatir. Sekarang mereka sudah sampai di kastil Lee, Mark sengaja membawa Jaemin kesini karena ia tidak mau jika mate nya di apartemen sendirian.

"Kau yakin akan kesana Mark?"

"Mereka yang memulai semuanya, mereka juga harus diberi pelajaran"

Jaemin menatap Mark sendu, ia sudah meminta Mark untuk tidak terburu-buru mengambil keputusan, tetapi musuh Mark malah memberikan ajakan untuk beradu kekuatan. Mark adalah type orang yang mudah terpancing emosi, Mark bahkan langsung menyetujui ajakan itu. Jaemin hanya khawatir Mark terluka, walaupun ia adalah The king Alpha, ia juga masih bisa terluka bukan?

My King Alpha | MarkminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang