Ketika Thorn Dibully

499 63 4
                                    

Disuatu hari di Akademi Pulau Rintis...

Thorn di kebun sekolah tepatnya, ia sedang menanam sebuah bunga kesukaannya.

Thorn : bunga matahari tumbuh dengan baik yaa~

Karena ia adalah ketua club berkebun, jadi Thorn bisa keluar masuk kebun belakang sekolah yang tak begitu luas itu sesuka hati.

Thorn sudah selesai menanam bunga. Kini ia beranjak ke kelas, sebelum ke kelas ia menitipkan kebun pada junior juniornya yang masih berada di kebun sekolah.

Setelah itu, Thorn pun pergi ke dalam gedung sekolah menuju kelasnya yang tak terlalu jauh dari kebun sekolah kesayangannya itu.

Tetapi di jalan...

Siswa 1 : Hey, Thorn kan?

Thorn berbalik sambil kebingungan.

Thorn : iya ini Thorn. Kalian siapa ya? Thorn gak kenal kalian, ada perlu apa? OwO

Siswa yang tidak mengenakan dasi, serta lengan bajunya yang dilinting itu terlihat seperti preman di mata Thorn.

Serta konco-konconya yang keliatan kayak orang gak bener.

Siswa 2 : heh, pake nanya lagii!

Siswa 1 : gak usah basa basi. Berikan duit lo. Cepet!

Thorn terkejut karena siswa itu memalaknya. Di Akademi Pulau Rintis ini? Dia memang main main ya?

Thorn : eh.. Thorn gak punya...

Siswa 3 : alaahhh, banyak alasan banget! Lo pastinya masih nyimpen duit di saku lo kan?!

Thorn : nggak! Thorn gak punya uang, Thorn lupa bawa uang! Beneran!

Nada bicara Thorn sudah panik dan khawatir, ia takut. Apalagi tidak ada orang disekitarnya. Sepi.

Karena ia sedang berada dibelakang gedung sekolah yang jarang dilewati siswa ataupun guru dan bahkan petugas kebersihan pun jarang berada disana.

Siswa 1 : ck. Geledah!

Siswa 2&3 : siapp!

Thorn : (T-Thorn harus gimana nih..?! Thorn gak bisa bela diri... Thorn gak boleh mukul orang kata bang Gempa... Gimana nih..?)

"akhem"

Keempatnya terkejut lalu menatap orang yang berada di belakang Thorn dari jauh yang ternyata...

Thorn : B-bang Gempa...?

Gempa : *senyum*  Enak ya, jadi preman sekolahan?

Siswa 1 : hah?! Kenapa--

Belum sempat melanjutkan perkataannya, ia di pukul Halilintar dari belakang sampai mental ke tembok.

Siswa 1 : ADOH SAKIT- JIDAT GUE-!!

Siswa 2&3 : B-BOS!!

(author : mampus >:D )

Taufan : HAHAHA MAMPUS KENA TEMBOK MUKANYA!

Halilintar : woy anak anak biadab...

Siswa 1,2&3 : erk-?!

Halilintar : *mengepal tangan* berani beraninya malak adek gua...

Dan diakhiri oleh Gempa yang melerai dan membawa mereka bertiga ke ruang Bimbingan Konseling (BK).

Sementara yang lain menghibur Thorn yang masih menangis karena shock dengan kejadian barusan.

🔥 Kebiasaan Elemental (BoEl) 🔥[ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang