BAGIAN 21

12.1K 386 70
                                    

halo, udah 2023 nih. makin lumutan lapak DS hihi

tekan bintangnya! promosikan di akun medsos kalian, rekomendasikan ke teman-teman kalian ya!

Happy Reading!

-🐻🐻🐻-

Azka membelalakkan matanya, tak menyangka Mamanya itu akan mengatakan seperti itu. "Ma....." lirihnya memohon untuk berhenti.

"Apa hah? Lagian kamu cari pendamping itu yang-"

"Ma, stop ya? Maaf Azka nyela omongan Mama. Azka bawa Ziva keluar dulu, Mama kalo mau kasih Azka wejangan nanti ada waktunya."

Tanpa pikir panjang, Azka menggandeng Ziva lalu pamit pada Mamanya dan menyalimi tangannya begitupun dengan Ziva.

"Sebelumnya terimakasih atas undangan serta makan siangnya. Saya pamit, tante."

Mereka berdua pergi dari hadapan Mama Azka. Perempuan berumur itu tersenyum, "Anak itu-"

Teng Teng Teng

Ponsel Naviza dalam sakunya itu berdering. Wanita itu menyerngit kala ada nomer tak di kenal menelponnya.

"Ya halo?"

"Selamat siang ibu, maaf mengganggu. Sebelumnya saya mau mengingatkan ibu untuk membayar tunggakan tagihan-"

"Oh iya, bayarnya lewat mana?"

"Transfer ya bu,"

"Aduh, saldo ATM saya kosong."

"Oh kalau begitu bisa lewat-"

"Kalau lewat Polres, bisa? Kita ketemuan di Polres-"

Tut tut

Panggilan itu diputuskan oleh pihak penelpon.

"Ck, nipu nya elit sekalinya gue bilang Polres aja langsung matiin telpon." kata Mamanya pak Azka.

"Gini-gini gue jago juga ya bikin penipu mau koit."

-🐻🐻🐻-

"Mau ke hutan kota?" tawar pak Azka sambil fokus mengendarai mobilnya.

Ziva menggeleng. "Ke Restoran Mami aja,"

"Oke."

Pak Azka melajukan mobilnya ke Restoran Mami Ziva. Selang beberapa menit, akhirnya sampai di tempat tujuan.

"Makasih, sampe disini aja ya." kata Ziva seraya melepas shellbeat-nya.

Hendak membuka pintu mobilnya, tangan cewek itu dicekal pak Azka. "Kenapa?" tanya Ziva.

"Kenapa?" tanya pak Azka balik.

"Kenapa apa?"

"Kamu minta putus?"

"Ziva, saya tau Mama saya keterlaluan tadi. Tapi tolong, jangan minta putus sama saya."

Ziva mengurungkan niat keluar dari mobil itu. "Bapak ngomong apa sih?"

"Ziva, beneran kamu marah? Kamu minta pu-"

Dengan cepat kilat, Ziva mengecup bibir pak Azka yang terus menyerocos. "Diem sayang, siapa juga yang minta putus."

Dosen Sinting! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang