BAGIAN 13

14.5K 603 62
                                    

halo semua, maaf ya ngaret uptade. gausah heran, ini aii. udah biasa ngaret ya, hihi. okeyy gengs, let's go to read!

happy reading, ayang!

-🐻🐻🐻-

Hari telah berganti. Tepat jam 12.30 siang, Azka selesai mengajar. Diapun bergegas ke ruangannya, untuk membereskan barang-barang miliknya. Kelar semua, dia beranjak ke parkiran.

Zivanya Azka
____________________________

Siang, sudah makan?|

Pesannya dia kirim saat dia baru menjalankan mobilnya.

Ting!

|Belumm, mager keluar kamar

Send a picture . . .

Saya lagi di jalan, mau makan apa? Nanti saya ke rumah kamu|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saya lagi di jalan, mau makan apa? Nanti saya ke rumah kamu|

|Anterin kesini benerankan?

Iya|

Mau apa?|

|Nasi bakar

Oke siap|

_______________________

"Halo, Ziva. Saya didepan rumahmu, saya ketok pintunya gada yang bukain." Ujar Azka memberi tahu Ziva di telepon.

"Rumah sepi. Masuk aja, langsung ke kamar saya." Respon gadisnya itu.

"Hai, saya datang," sapa Azka saat memasuki kamar Ziva. Namun naas, sapaan-nya itu tak ada respon. Azka-pun mendekati Ziva, dia berdiri di samping ranjang milik kekasihnya itu. Serta menaruh makanan untuk Ziva di nakas.

"Ziva?" Panggilnya. Namun Ziva acuh, menyuekinya dengan fokus menonton televisi.

Azka-pun duduk di sampingnya. Menepuk pelan pundak Ziva, "sayang?" Tetap dicueki.

"Kamu kenapa?" Azka menatap lekat gadisnya itu. "Marah karena saya telat 5 menit?" Lanjutnya.

Azka menghembuskan nafasnya pelan. "Yaudah mungkin saja kamu lagi sariawan." Kemudian tangan dia mengambil nasi bakarnya itu, mengasihkan ke Ziva. "Kamu acuhin saya gapapa, asal jangan cuekin perut kamu yang laper,"

Ziva mengambil nasi bakarnya tanpa menatap Azka. Gadis itu menghindari setiap ditatap oleh Azka. Tak mau berbicara bahkan juga tak mau menatap seorang di hadapannya.

Ziva makan dengan lahap, mata itu tetap fokus pada tayangan yang ada di Tv. Sedangkan Azka, dia menyenderkan badannya di kepala ranjang. Kegiatannya hanya memandang satu objek, yaitu Zivanya.

Dosen Sinting! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang