BAGIAN AKHIR

4.9K 109 8
                                    

Di Irian identik Cendrawasih
Kalo Sulawesi itu Gagak
Mau tes ombak dulu nih
Ada yang kangen nggak?

Spontan??!!!

Seberapa excited kalian dengan part ini?! Buktikan dengan vote dan komennya yaa!

Fyi, beberapa waktu akhir ini banyak yang komen di Bagian Akhir, dan part ini aku buat bukan melanjutkan Bagian Akhir ya

1 Vote dari kalian sangat berarti, serta komen dari kalian yang sangat aku nanti ❤️

Happy Reading!

🐻🐻🐻

Lulus Sarjana tak selamanya menjamin akan mendapatkan kerjaan yang bagus. Sekarang, mau dapet kerjaan bagus ya ada Orang dalam kalo ga ya ada uang. Simple sih hidup di dunia era sekarang, harus pinter-pinter cari Privillage.

Terkadang ada orang yang sudah memiliki Privillage, tapi dia tidak mengambil kesempatan itu, sama halnya seperti Ziva. Privillage yang orang lain inginkan, seperti memiliki orang tua dengan bisnis di berbagai daerah, relasi yang luas, bahkan dia juga bisa kerja jalur Pacarnya. Beberapa bulan terakhir ini, dia menjalankan tugas dari Maminya untuk mengelola kafe milik keluarganya, namun Maminya tidak memaksa Ziva untuk stay mengelola kafe tersebut.

Seperti di malam-malam sebelumnya. Pikiran Ziva dipenuhi oleh opininya sendiri. Pekerjaan apa yang ingin dia ambil, dan di perusahaan mana dia akan bekerja.

Disaat ingin memejamkan mata, dia lagi-lagi di buat pusing tujuh keliling. Diapun mendesis, "Ya tuhan, bisa nggak sih ini otak kosongin dulu?"

Decakan keluar dari mulut Ziva. Posisinya pun menjadi terduduk, lalu dia mengambil ponselnya.

"Kok cuma di read doang? Sesibuk apa sih di Qatar?" sebalnya.

Ziva menjauhkan ponselnya kemudian termenung, "Jangan bilang pak Azka mati? Nggak, nggak mungkin kalo dia mati sih." pikirnya.

"Emangnya nonton sepak bola seseru itu? Sampe berjam-jam nggak buka HP?" cerocosnya seraya beralih aplikasi.

Dengan beralih aplikasi bermaksud mendinginkan kepala, tapi-

"APA-APAAN INI?! DINNER SAMA SIAPA ANJIR?!" Dengan ekspresi mata yang melolot, terlihat sangat garang seperti singa yang kelaparan ingin memangsa.

"Bajigur ya nih laki, awas aja lo nanti ketemu gue!" sungutnya dengan melempar ponselnya asal.

Ziva mendengus kesal. "Nggak mau tau, gue mau ngambek selamanya kecuali dikasih izin buat ngrasain ciuman sama Mingyu!"

Diambilnya bantal guling, dan posisinya beralih tiduran seraya memeluk gulingnya. "Eh tapi kalo gue minta izin, dianya nggak marah sih paling gue bakal di kurung abis-abisan. Kalo nggak ya dia jawab pake kalimat gini "Kamu mau ciuman sama bibir hasil operasi plastik? Palingan nanti bibir kamu kena virus apa sih namanya yang bibir bentol-bentol? Intinya karena ciuman sama plastik, mending sama saya saja yang sudah pasti enaknya." Auah punya pacar kalo ga sinting ya miring."

Imajinasinya beraksi, "Tapi kalo di kurung, seru banget itu nanti- eh?"

Tuhkan, pasangan sinting ya serasi.

🐻🐻🐻

Erangan terdengar ketika momen tidurnya diganggu oleh seseorang. "Iihh plis deh, masih ngantuk ini." gumamnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dosen Sinting! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang