"Kau memiliki tanggung jawab besar di pundakmu, Catalina. Banyak pihak telah mengkhianati kerajaan. Ozge dan Duskville mengincar tahta dan Geheimer Kristall. Lindungilah para penyihir yang tersisa. Jangan pernah serahkan lebah perisai pada mereka. Ayah benar, kau harus menjaga dirimu dengan baik."
~ I Died as a Royal Villain ~
***
Gedebug Brukk Klontang
Rachel mengernyit, kedua kelopak matanya perlahan terbuka. Matanya mengerjap berkali-kali. Ia terbangun ketika mendengar suara gaduh dari jauh.
Suara apa itu?
Kemudian Rachel beranjak dari ranjang dan keluar kamar mencari asal suara. Ia berjalan sambil mengamati bentuk rumah itu.
Langkahnya terhenti ketika berada di lorong, dibalik tembok ruang tamu. Ia mendengar seperti percakapan dua orang. Ah tidak. Ini lebih seperti keributan?
"Lancang! Beraninya kau menciumku! Bajingan sialan!" Teriak Nyonya Lagertha yang berisi umpatan.
Seluruh perabot di ruang tamu sudah melayang ke arah Tetua Sean yang berlari kabur.
"Anggap itu bentuk terimakasihmu untukku Nyonya!" Jawab Tetua Sean keluar.
Rachel terkejut.
Tetua Sean di sini?
Tidak. Bukan itu intinya.
"Ci-cium?" Gumam Rachel pelan.
Apa dua orang itu memiliki suatu hubungan? Jadi itukah alasannya Tetua Sean memintanya mengirim surat? Lalu kenapa mengirim surat jika dia berada di desa penyihir?
Sudahlah. Itu juga bukan urusannya.
Usai kepergian Tetua Sean, Rachel hendak menghampiri Nyonya Lagertha. Namun langkahnya kembali terhenti ketika mendengar suatu pembicaraan.
"Nyonya, anda harus lebih banyak istirahat. Karena ramuan itu, kini tenaga dalam anda hanya tersisa setengah." Ujar tangan kanan nyonya Lagertha.
"Aku tak apa, El. Aku tak menyesal. Yang terpenting sekarang dia bisa selamat." Jawab Nyonya Lagertha mendudukan dirinya di sofa.
Ruang tamu terlihat sangat berantakan.
"Tetap saja Nyonya meskipun dia anak dari kakak anda, tapi apa itu sebanding? Anda adalah pemimpin di sini. Jika orang lain sampai tahu hal ini, maka itu akan membahayakan keselamatan anda, desa penyihir dan ba-"
"Sstt..pelankan suaramu. Tidak akan terjadi bahaya apapun. Pergilah aku akan ke kamar Rachel. Ini sudah tiga hari, dan dia belum sadar juga."
Rachel yang sejak tadi diam menunduk pun segera pergi dengan cepat ke kamarnya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
I DIED AS A ROYAL VILLAIN
FantasyI Died as a Royal Villain. Rachel Gül Roxalina de Ozge. Sosok yang dibenci oleh ayahnya sendiri dan keluarga kerajaan. Sosok antagonis bagi seluruh rakyat kerajaan Vagra. Hingga dijatuhi hukuman mati karena menjadi tersangka atas percobaan pembunuha...