11. I Died as a Royal Villain

3.3K 296 17
                                    

Hello guys! Ketemu lagi kita wk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello guys! Ketemu lagi kita wk.

Gimana kabar kalian hari ini?

Siapa yang masih setia nungguin update-an cerita ini?

Jangan lupa vote and comment dulu guys

Happy reading



"Di kehidupan sebelumnya aku selalu bersikap pasif melihat sikap duke,raja dan pihak kerajaan lainnya. Aku hanya menerima semua perlakuan buruk atas kebencian mereka terhadapku. Dulu aku mengira asalkan aku tidak melawan, waktu akan membuktikan segalanya. Sekarang, setelah aku tahu siapa diriku dan konspirasi yang telah mereka rencanakan selama ini, aku tak akan diam lagi. Aku tidak akan menunggu dengan pasrah lagi. Aku menginginkan keadilan. Kali ini, orang yang menggerakkan pion adalah aku."

~ I Died as a Royal Villain ~

***

Desa penyihir. Sebuah tempat dataran tinggi di lembah perbukitan yang dilindungi sebuah formasi sihir sehingga tidak semua orang dapat melihat dan masuk ke dalamnya.

Banyak rumor yang beredar bahwa hanya para penyihir yang memiliki akses untuk masuk ke desa tersebut. Namun, yang sebenarnya tidak demikian.

Setelah terjadi tragedi besar 17 tahun yang lalu, hampir seluruh penyihir mati terbunuh. Hanya segelintir orang saja yang nyawanya selamat itu pun dengan luka parah bahkan ada yang sampai kehilangan tenaga dalam dan kekuatan sihirnya.

Masih menjadi misteri tentang penyebab kenapa saat itu para penyihir dapat dimusnahkan hanya dalam waktu semalam.

Kemudian, Lagertha menyelamatkan mereka dan membawanya ke tempat tinggal asalnya di mana keluarganya dimakamkan. Para rakyat biasa terlantar yang tinggal di tempat sekitar, ikut di ajaknya untuk tinggal di sana. Lalu dengan kekuatannya dan kekuatan batu sihir, ia membuat formasi sihir di sekeliling desa itu.  Jadi, bisa disimpulkan bahwa para penyihir telah punah. Hanya tersisa Lagertha, beberapa tetua desa, dan terakhir Rachel.

Sedangkan rumor yang beredar, sengaja di sebarluaskan untuk mencegah para manusia serakah yang ingin menerobos masuk dan berbuat kerusakan.

Itulah hal yang dikatakan bibinya siang tadi.

Malam ini Rachel duduk di samping jendela kamarnya. Dia menatap langit yang dihiasi dengan bintang-bintang dan bulan separuh.

Kedua tangannya ia satukan untuk menyangga kedua kakinya yang ditekuk.

Rachel menyukai malam. Karena saat suasana menjadi tenang, saat semua orang masuk ke dalam mimpi, dia dapat melepaskan beban dan kewaspadaan. Menjadi dirinya yang sebenarnya.

I DIED AS A ROYAL VILLAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang