"Ketika kau melihat dunia luar, kau akan menyadari bahwa kitalah yang seharusnya beradaptasi dengan lingkungan dan bukan sebaliknya. Karena para manusia lebih memilih menutup telinga dari sebuah penjelasan dan hanya akan menerima pembuktian."
~ I Dies as a Royal Villain ~
***
"Jadi ini Lebah Perisai?" Tanya Rachel.
Lagertha membawa Rachel ke sebuah ruangan dengan pencahayaan minim dan rak buku besar yang mengelilingi seluruh dindingnya. Terdapat dua patung di sisi rak.
Di tengahnya terdapat sebuah meja batu setinggi pinggang yang di atasnya ada sebuah kotak hijau dengan ukiran mawar sebagai logo ditengah.
Lalu di atasnya, letaknya hampir mendekati atap juga terdapat sebuah batu hijau yang terbalut semacam akar. Di bagian ujung bawahnya, berwarna merah darah.
Setelah kotak itu dibuka, batu itu sedikit bersinar. Di dalam kotak tersebut ada sebuah besi berbentuk lebah berwarna merah api.
Lagertha mengangguk menanggapi.
"Lalu batu apa itu? Kenapa bersinar?" Tanya Rachel mendongak ke atas.
"Itu adalah batu sihir milik keluarga Aquene. Jika kotak ini dibuka maka secara otomatis batu itu akan bersinar memberi sebuah peringatan bahwa ada yang mencoba mengambil Lebah Perisai."
Rachel memperhatikan dengan seksama lalu kembali menatap Lebah Perisai di dalam kotak.
"Batu itu juga yang kugunakan untuk membuat formasi pelindung Desa Penyihir, membuat pohon sihir binatang, dan kunci di gerbang penyihir." Lanjut Lagertha.
Rachel mengangguk-angguk mengerti.
Namun ekspresinya berubah sendu ketika ia mengingat kembali perdebatannya dengan bibinya kemarin.
"Bibi apakah aku salah jika ingin mendapatkan keadilan?"
Lagertha menoleh lalu menghela napas pelan.
"Itu tidak salah. Tapi jika itu membuatmu mengorbankan nyawa begitu banyak orang hanya untuk keadilan diri sendiri, menurutmu itu salah tidak?"
"Tentu saja sangat salah. Tapi lalu bagaimana caranya agar aku bisa mendapat keadilan itu?"
"Jadilah kuat, Rachel. Carilah pengalaman di luar sana. Dan lihatlah dunia bela diri yang sebenarnya. Kau akan menemukan jawaban atas pertanyaanmu itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
I DIED AS A ROYAL VILLAIN
FantasyI Died as a Royal Villain. Rachel Gül Roxalina de Ozge. Sosok yang dibenci oleh ayahnya sendiri dan keluarga kerajaan. Sosok antagonis bagi seluruh rakyat kerajaan Vagra. Hingga dijatuhi hukuman mati karena menjadi tersangka atas percobaan pembunuha...