HAPPY READING!❤
oOo
Adela sedang berada di rumah keluarga Fredy bersama kedua orang tua Alvin. Dia datang bersama orang tuanya yang sudah pulang terlebih dahulu setelah mengikuti acara tahlilan yang telah selesai sejak 30 menit lalu. Adela hanya diam menyimak obrolan dua pasangan suami istri tersebut.
"Adela, gue mau ngomong sama lo," ucap Melva yang baru saja turun dari tangga.
"Mau ngomong apa?" tanya Fredy karena tidak ingin putrinya melakukan kesalahan lagi.
"Melva nggak akan aneh-aneh kok, Pa. Papa tenang aja."
"Saya permisi dulu ya, Om, Tante," ujar Adela meminta izin.
Kedua gadis itu keluar dan berjalan menuju kursi taman. Adela duduk setelah Melva duduk. Keduanya terdiam beberapa saat, sebelum akhirnya Melva membuka suara.
"Gue mau jelasin tentang sesuatu. Tapi, gue bingung mau jelasin dari mana," ucap Melva membuka pembicaraan.
"Sesuatu tentang apa?"
"Tentang masa lalu. Sebelumnya gue mau minta maaf ke lo karena selama ini gue udah jahatin lo."
"Iya, gue maafin."
"Lo mau dengar cerita tentang Azusa nggak?" tanya Melva.
"Boleh kalo lo mau cerita."
"Dengar baik-baik, ya. Dulu waktu SMP gue, Alvin, Azusa, Bryan sahabatan. Tapi, persahabatan kita mulai merenggang saat kita udah mengenal cinta. Bryan suka sama Azusa, tapi Azusa suka sama Alvin, gue juga suka sama Alvin."
"Suatu hari waktu kita upacara bendera, Azusa pingsan sampe dibawa ke RS. Gue, Alvin, dan Bryan ikut ke RS. Dan kita terkejut pas Dokter bilang kalo Azusa mengidap leukimia stadium akhir. Suatu hari Azusa nyatain perasaannya ke Alvin, tapi Alvin cuma bilang kalo Azusa cuma dia anggap sebatas sahabat."
Melva menyodorkan sebuah kotak kecil yang sejak tadi dia pegang. "Buka."
Adela langsung menerima dan membuka kotak tersebut. Ternyata berisi sebuah kalung perak dengan berlian putih yang sangat cantik. Tetapi tunggu, Adela familiar dengan kalung itu.
"Dulu lo kasih kalung itu ke Alvin, kan?"
Deg!
Ingatan tentang masa lalu mulai berputar di otak Adela. Dia harus memegang keningnya karena kepalanya terasa sedikit sakit.
Flashback on.
Adela yang tidak bisa melihat berjalan seraya dirangkul oleh seorang cowok yang seumuran dengannya. Cowok itu adalah teman barunya yang baru bertemu dengannya sebanyak 5 kali.
Adela duduk di kursi taman Rumah Sakit. Tangannya bergerak ke arah lehernya untuk melepas kalungnya. Kalung itu adalah hadiah dari orang tuanya saat Adela berulang tahun yang ke 10 tahun.
"Alv, aku mau kamu jaga kalung ini," ucap Adela seraya menyodorkan kalungnya.
Cowok bernama Alv itu menerimanya. "Kenapa kamu kasih ke aku?"
"Kamu bilang temen kamu udah sembuh dari sakitnya. Artinya, kamu nggak bakal balik lagi ke Rumah Sakit. Aku juga senang karena beberapa jam lagi aku akan operasi kornea mata. Makanya, aku kasih kamu hadiah itu karena aku merasa senang," jelas Adela dengan nada riang.
Alv terdiam karena ucapan Adela. Dia juga tidak mungkin bilang kalau temannya yang tidak lain adalah orang yang akan mendonorkan kornea matanya untuk Adela ternyata baru saja meninggal. Hal itu juga yang membuat terakhir kalinya Alv berada di Rumah Sakit ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
SHAMBLES [SELESAI]
Novela Juvenil⚠Sequel INVOLVED⚠ Tentang Alvinno Vernando Williams yang menyembunyikan kisah masa lalunya dari kekasihnya. Hingga suatu hari, sahabat lamanya datang dan mengungkit-ungkit cerita lama mereka. Sejak saat itu, Alvin kembali teringat sesuatu yang membu...