24. Perpisahan

285 118 109
                                    

HAPPY READING!❤

oOo

Zetta melangkahkan kakinya menuruni tangga. Pandangannya berbinar ketika melihat dua orang yang sangat dirindukannya sedang berada di ruang tamu. Gadis itu segera berlari memeluk salah satu dari mereka terlebih dahulu.

"Zetta kangen banget sama Mommy!" ujar Zetta seraya memeluk Mommy-nya.

"Mommy lebih kangen sama kamu, Sayang," sahut Viona yang masih memeluk putrinya.

"Sama Daddy nggak kangen?" tanya Reano yang hanya memandang keduanya.

Zetta melepaskan pelukannya. Gadis itu menatap Daddy-nya dan segera memeluknya. "Kangen Daddy juga!"

"Daddy juga kangen sama kamu, Lay," balas Reano. Membuat Zetta langsung melepaskan pelukannya.

"Nama aku Zetta, bukan Lay!" tegas Zetta.

Reano menghela napas sabar. "Sudah Daddy duga kalau kamu akan marah. Tapi, tujuan Daddy ke sini adalah untuk mengingatkan kamu, bahwa nama kamu bukan Zetta."

"Daddy tau alasan aku ganti nama, kan?" tanya Zetta dengan nada kesal.

"Iya. Daddy tahu. Tapi kamu tahu, kan? Arti nama kamu yang dulu sangatlah indah. Dan, yang memberikan nama tersebut adalah Opa kamu. Bahkan, Oma juga sangat menyukai nama kamu, Lay."

"Tapi, Daddy. Kata peramal itu-"

"Persetan dengan peramal! Apa nama Zetta memberikan kamu kebahagiaan? Apa kamu nggak merasakan, bahwa masalah selalu menghampiri kamu setelah kamu mengganti nama. Dan, masalah pertama kamu saat itu adalah putus dengan Revan."

Zetta terdiam seraya menundukkan kepalanya. Tetapi, apakah benar masalah yang menimpa dirinya adalah karena dia mengganti nama? Zetta pikir, dengan mengganti namanya. Zetta akan mempunyai kehidupan yang lebih baik daripada kehidupannya dulu yang gelap.

"Apa kamu nggak mau ketemu lagi sama pangeran itu, Lay?" tanya Reano.

Zetta menatap pria paruh baya di depannya terkejut. Gadis itu kembali teringat dengan seorang cowok yang mengaku sebagai Pangerannya pada 3 tahun lalu.

"Jika nama kamu bukan Lay, bagaimana bisa Pengeran itu menemukan Tuan Putrinya?" lanjut Reano.

"Apa maksud Daddy, aku harus putus sama Alvin?"

Reano terkekeh pelan. "Itu terserah kamu. Karena nantinya yang menyesal juga kamu, bukan Daddy."

Zetta diam seraya menimang-nimang ucapan Daddy-nya.

"Pikirkan itu baik-baik, Lay," timpal Viona. Wanita itu merangkul bahu putrinya. "Mommy rasa, sudah cukup kamu menjadi Zetta."

"Sekarang katakan, siapa nama kamu?" tanya Reano.

"Adela," jawab Zetta, setelah berpikir matang-matang.

"Siapa nama lengkap kamu?"

Gadis itu menoleh ke arah Mommy-nya, lalu kembali menatap Daddy-nya. "Adelaide Serafina Aditama."

Reano dan Viona tersenyum senang. Ini adalah awal kebahagiaan dari putri kesayangannya. Putrinya harus segera mengetahui kebenarannya sebelum semuanya terlambat.

Viona mengambil sebuah paper bag di atas sofa, lalu menyerahkannya kepada Adela. Membuat gadis itu memandangnya bingung.

"Ini apa, Mommy?" tanya Adela seraya membuka paper bag tersebut.

SHAMBLES [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang