28(hancur nya harapan🍭)

9 5 0
                                    

Dengan semangat empat lima ila berjalan sambil bersenandung kecil melewati Koridor kelas tujuh untuk menuju ke kelas nya,
Keadaan sekolah masii begitu sepi karena ini masii sekitar pukul setengah tujuan.

"Kayak gini rupanya kalau datang ke sekolah sepagi ini rasanya" guman ila yang mulai merasakan bulu kuduk nya berdiri.

"Astagfirullah kok aku mulai merinding yh anjay" ucap nya pelan sambil memegangi leher nya.

Rasa takut mulai menyerang ila membuat nya langsung segera berlari ke lantai dua yang tak lain adalah kelas nya.

Karena rasa takut itu ila sampai tak melihat jika ada kulit pisang di hadapan nya yang membuat kulit pisang itu terpijak dan terpeleset.
Dan......

Wih mampus lh sakit pinggang ku ini hiks hiks sampek rumah ga bisa duduk hiks hiks,
Eh tapi bentar ini kok pinggang ku kok ga sakit? Kayak berasa ga jatuh gitu yah? Ga sakit gitu pinggang ku?

Karena merasa penasaran perlahan-lahan mata ila mulai terbuka sempurna,
Dan ternyata.....

Yh Allah betapa sempurna nya ciptaan mu ini

"Awsssss shittt, sakit banget anjirr" umpat ila kalah bokong nya telah sempurna terjatuh ke lantai

Sambil menahan rasa sakit itu, ila menatap tajam pada seorang cowok yang berdiri di hadapan nya,

"Sengaja banget yh bang nolongin saya trus hbis itu langsung di jatuhkan gitu ajh"

Bukan nya merasa bersalah cowok itu malah justru terlihat begitu santai sekali.

"Bang kau punya telinga kan? Kalau punya jawab pertanyaan saya!! Ga usah sok budek gitu, baru juga di terbangin tinggi eh udah harus di hempas kan lagi mana fara ngehempasin nya sakit banget anjir" dumel ila yang mulai bangkit dan berlalu pergi meninggalkan cowok itu yang masih berdiri menatap punggung nya yang mulai hilang di balik tembok.

"Sory"

"Woyyy kyy ngapain kau di sini? " teriak Dani yang berjalan ke arah Risky

"Sekolah lh goblok, pakek tanya lagi kau"

"Enggak maksud ku kan ngapain kau kok tumben datang sepagi ini? "

"Gapapa"

"Plisss lh ky kau imbang-imbang cewek ku lh, kalau di tanya kenapaa? Pasti selalu ngomong jawab nya gapapa"

Dari pada trus mendengar kan ocehan dari Dani, Risky memilih untuk berlalu pergi meninggalkan Dani yang masih trus mengoceh

"Woyy kyy, kimak kenapa kau tinggal aku? "

Sepuluh menit telah berlalu membuat para siswa-siswi pun mulai para berdatangan ke sekolah membuat suasana tak lagi menyeramkan seperti tadi.

"Ehe kenapa kau tarek-tarek aku wak? " tanya Imel dengan wajah pasrah

"Ayok kawani aku sarapan bentar di kantin, ga sempet sarapan aku tadi" ujar ila

"Yh udah ayok lh, aku pun juga sama belum sarapan juga"

Dengan wajah bimbang Risky berdiri menatap dirinya pada pantulan kaca jendela kelas,
Bukan nya pantulan dirinya yang di lihat, yang ada malah justru bayangan wajah ila lh yang saat ini sedang di pandang nya.

"Il aku mau ngomong sesuatu" ucap Risky dengan senyum tipis pada sebuah jendela

Di pikiran Risky saat ini yang ada ila sedang tersenyum pada nya di balik jendela itu.

"Sbenernya aku ada perasaan sedikit untuk mu, hmm awal nya memang sedikit tapi lama kelamaan perasaan ini semakin melebar"

Julius yang sedang berjalan untuk menuju ke kelas merasa begitu heran melihat Risky teman kelas nya yang berbicara sendiri sambil menghadap cermin apa lagi ini Risky sampai tersenyum seperti itu membuat Julius merasa merinding seketika.

BEAUTIFUL MAN WITH A MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang