bab 4(mulai suka🍭)

12 4 0
                                    

Dengan santai nya ila berjalan melewati koridor kelas 8 yang  terlihat sepi,
Saat ini sudah masuk pukul 09.00 pagi yang berarti para anak gelombang satu(pagi)sedang belajar di dalam kelas,

Namun kenapa malah justru ila masih berjalan santai di koridor?

Jawab an nya karena saat ini masih dalam masa COVID yang di mana Pemerintah mewajibakan orang untuk saling menjaga jarak dan terutama hal itu berdampak buruk bagi para pelajar,

Sudah satu tahun yang lalu saat ila masih duduk di bangku kelas 7 di baru pertama nya ia menjadi anak SMP sudah di terapkan nya belajar dengan daring,
Perlahan lahan COVID sudah mulai menurun dengan itu pihak sekolah ila menghentikan system daring lalu mulai memperbolehkan murid untuk belajar tatap muka namun tetap saja harus di batasi dengan ada nya sesi seperti ini.

Nah sekolah ila membuat murid di bagi menjadi dua sesi yakni sesi satu dan juga sesi dua,
Tiap minggu nya setiap sesi berganti an untuk masuk pagi dan juga masuk siang.
Karena minggu kemarin sesi dua sudah masuk pagi nah sekarang giliran sesi satu yang masuk pagi dan sesi dua yang masuk siang,
Kebetulan juga ila dan para sahabat nya itu masuk siang yang di mana hari ini mereka akan datang lama ke sekolah dari minggu yang kemarin.

Namun kenapa yah ila kok malah datang jam segini? Bukan nya dia masuk siang kan anak sesi pagi pulang nya masih sekitar sejam lagi, dah gitu kan dia seharusnya belum boleh masuk wilayah sekolah dulu?

Jadi gini alesan nya itu karena hari ini ila ada kepentingan untuk bertemu dengan salah seorang guru yang menyuruh nya untuk datang jam segini, nama nya juga murid yah nurut ajh kali karena kan ila anak nya baik ga mau ngelawan guru
Eakkkk..

"Yah anjir males banget dah harus turun ke lantai bawah lagi" ucap ila berdecak sebal

Sambil memaikan permen karet yang ada di dalam mulut nya ila bertahan menuruni tangga untuk ke lantai bawah,

" ini sebenernya pak tampu ada di mana sih?tadi katanya pak panca ada di kelas 8³ tapi ku datangi malah ga ada ekh malah jumpa nya sama pak Sangkot, di bilang pak Sangkot malah an pak tampu di ruang guru ini yang bener yang mana sih capek kali bah sumpah males kali Aku mau balik ke ruang guru mana kaki udah pegel nya nauzubillah" keluh ila

Mengeluh tiada henti membuat ila sampai tak memperhatikan jalan sampai menarbrak seseorang,

"Mampus jatuh mampus jatuh" ucap ila latah dengan mata tertutup

Masih dengan mata nya yang tertutup,ila merasa heran dirinya tadi bukan nya terjatuh lalu kenapa tubuh nya tak merasa kan sakit sedikit pun walau dirinya terjatuh,
Tangan nya meraba di mana sekarang dirinya terjatuh bukan nya merasa sakit ila malah justru merasa empuk sekali tempat jatuhan nya ini

"Kok ga keras yah" ucap ila

"Ekhmm"

"Bentar bentar kok malah ada suara cowok pulak? Atau jangan-jangan" dengan cepat ila segera membuka kedua mata nya dan bertapa terkejut nya ia saat begitu membuka mata sudah ada wajah seorang cowok tepat di hadapan nya bahkan saat ini mata ila dan mata cowok itu saling bertatapan dengan posisi ila yang menidih tubuh cowok itu,

"Turun" ucap cowok itu dengan nada dingin membuat ila langsung tersadar dari lamunan nya dan segera berdiri

"Anu bang tadi ga sengaja Aku sumpah beneran"

"Kalau jalan di perhatiin jangan kayak tadi kau bukan sekali dua kali nabrak Aku tapi udah sering"

"Mana ada yah Aku sering asal ngomong ajh lah kau bang" ucap ila ngegas yang tadi nya ia takut di marahi namun tidak dengan sekarang

"Pertama di depan ruang BK kedua di lantai bawah dekat kelas 7 dan yang ketiga barusan ini terjadi"

Ila menggigit bibir bagian bawah nya, ia mengutuk dirinya kenapa bisa melakukan hal seceroboh itu

BEAUTIFUL MAN WITH A MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang