Marsha-3

151 6 2
                                    

Assalamu'alaikummm

Haii gess ketemu lagii
Apakabar??

Btw, selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan yaaa....

Happy Readinggg oke👌

*****

Nyatanya sakit hati terbesar itu dari orang terdekat, keluarga sendiri misalnya.

*****

Marsha berdiri dan berjalan menuju kamar mandi untuk mengecek apakah Rendra baik- baik saja atau dia tertidur di dalam sana. Tapi belum sempat Marsha melihatkan dirinya di persimpangan dapur, ia berhenti karena,

"Kangen banget sama kamu."

Suara itu terdengar jelas di telinga Marsha. Suara yang sangat Marsha kenal, tanpa melihat dan hanya mendengarnya saja Marsha sudah tau betul pemilik suara itu.

Marsha tak berniat menghampiri tapi ia memilih untuk mengintip di sela-sela tembok yang menghubungkan dapur, Marsha terkejut ketika pandangannya melihat pemandangan di depannya.

Disana terlihat Kakaknya, Yola. Tengah memeluk Rendra dengan mesra dan Rendra bukannya menolak, ia justru membalas pelukan Yola.

"Situasi apa ini?" gumam Marsha yang masih tak percaya dengan apa yang ada di depannya itu.

"Aku juga kangen sama kamu." Suara Rendra mengalun dan terdengar jelas di telinga Marsha, membuat tubuh Marsha bergetar seketika. sorot matanya meredup.

"Tadi kamu darimana aja, katanya ga sampe sore kok malah sampe mau malem?" rengek Yola dengan tangan yang memilin seragam Rendra.

"Maaf ya sayang, tadi aku ajakin adek kamu ke toko es cream kesukaannya, terus perjalanannya kan jauh jadi lama," jawab Rendra tanpa melepas pelukan Yola, dan kini tangannya mengusap surai rambut Yola.

"Emm, ya udah gapapa, yang penting sekarang kamu ada disini," kata Yola dan Rendra mencium kening nya.

Hal itu di lihat Marsha dengan jelas, tanpa di sadari air mata Marsha luruh begitu saja bersamaan dengan sesak didadanya yang membuatnya tak bisa berkata-kata.

Pemandangan di depannya sungguh masih tidak bisa ia terima, semua ini pasti hanya kebohongan semata dan itu semua tidak pernah nyata, namun faktanya ia melihat dan mendengar semuanya yang artinya itu semua nyata.

"Jadi selama ini?" gumam Marsha dengan suara lirih dan sedikit bergetar.

"Aku ke depan dulu ya. Adek kamu pasti udah nungguin, takutnya nanti dia lihat kita disini," kata Rendra. Marsha yang mendengar itu segera pergi dari tempat sembunyinya dengan mengusap kasar air matanya.

Kini Marsha duduk kembali di sofa dengan pura-pura membuka handphonenya tapi pandangannya kosong karena pikirannya kemana mana. hatinya masih bergemuruh.

Tak lama Rendra terlihat, Marsha mengalihkan pandangannya menuju Rendra dengan senyum tipisnya, sedangkan Rendra meminta maaf.

"Maaf ya lama, soalnya tadi tiba-tiba mules banget," ucap Rendra dan Marsha hanya menganggukkan kepalanya.

"Bohong" batin Marsha berteriak.

Marsha linandi [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang