Marsha-4

155 10 0
                                    

Assalamu'alaikummm

Haii apa kabar?
Semoga sehat semua aamiin.

Semoga kalian nikmatin cerita inii

HAPPY READING GESSS👌👌

*****

Bertahan atau menyerah bukanlah pilihan yang mudah, maybe untuk sekarang aku lebih memilih untuk bertahan

*****

Pagi menyapa mengusik tidur seorang gadis remaja yang kini tengah membuka mata nya perlahan-lahan, berat. Tidur karena lelah menangis. Dia Marsha.

Setelah bangun dan membereskan tempat tidur, Marsha bergegas masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Marsha kini sudah bersiap dengan seragam yang melekat di tubuh mungil nya, mengambil tas nya dan turun kebawah untuk menemui keluarga nya.

"Berat sekali," gumam Marsha ketika melihat tangga yang menghubungkan lantai atas dengan lantai dasar rumahnya.

Saat dibawah Marsha melihat punggung tegap seorang cowok yang Marsha yakini itu Rendra, dia tengah duduk di kursi makan tepat di depan Yola, kakak nya.

"Pagi semua," sapa Marsha tak lupa dengan senyum manis nya.

"Pagi juga."

"Kak Rendra kapan dateng nya?" tanya Marsha saat sudah duduk di bangku biasa ia duduki saat makan.

"Baru aja kok," jawab Rendra di sertai senyuman.

"Ya udah, ayo berangkat aja." Marsha bangkit dari duduknya lagi sambil melirik Rendra.

"Lah ga sarapan dulu?" tanya Maira membuat Marsha menolehkan kepalanya sambil tersenyum tipis.

"Nanti aja deh bun, Adek makan bekalnya aja," kata Marsha.

"Kamu makan dulu aja deh, ini juga masih pagi buat sampai di sekolah," kata Rendra dan akhirnya di angguki oleh Marsha.

Marsha akhirnya memakan makanannya dengan sedikit ogah-ogah an, karena ia melihat dari ujung matanya kalau Rendra tengah memperhatikan Yola dengan diam-diam begitu pun sebaliknya.

"Rendra habis ini mau ambil kampus dimana?" tanya Maira tiba-tiba.

"Kaya nya mau ngambil kampus yang deket sini aja deh tan, soalnya kalau jauh nanti juga butuh tenaga lebih," jawab Rendra sopan.

"Ohh, apa mau nanti sekampus sama si Yola?" tanya Maira Lagi.

"Ga tau juga tan, lihat nanti kedepannya aja gimana," jawab Rendra lagi, Marsha yang merasa sudah muak sama itu semua akhirnya berdiri dari duduk nya.

"Ayok kak berangkat," ajak Marsha membuat Rendra memandang nya.

"Ya udah ayo berangkat."

"Ehh, Rendra bawa mobil kan?" tanya Maira.

"Iya tan."

"Sekalian itu sama Yola biar barengan," kata Maira membuat Marsha mendengus. Yola, Yola, dan Yola. Ingin sekali Marsha mengungkap semuanya sekarang.

"Bunda, Adek mau sama Kak Rendra aja, nanti kakak ikut abang aja," ujar Marsha dengan merengek, katakan Marsha alay atau egois ia tak peduli, yang Marsha pedulikan hanya hubungan Rendra dan Yola merenggang.

Marsha linandi [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang