Hai hai, athor kembali dengan chap baru kali ini. Agak telat up, gegara mapel emteka yang datang tetiba di hari Senin. Kalau di tinggal dikit nnati author gak ngerti apa apa
Jadi di maklum aja lah ya, mau curhat juga ya. Sebenernya author mau up pas jam 6.00 tapi pas mau up malah di buru buru sama ayah and mama buat pigi sekolah.
Jadinya author mikir, up di sekolah aja. Eh pas di SKL gak keburu, jadi sekarang baru keburunya hiks srot.
Oke lah enjoy aja.
"Tunjukin gw jalan ke tempat bos lu" lelaki tinggi itu hanya pasrah karena sudah merasa kalah dan berjalan menuju ruangan bosnya.
DUBRAG. pintu ruangan itu kai dobrak karena di kunci dari dalam.
.
"Sudah berapa kali saya bilang, TUNGGU DI LUAR!" lelaki berambut pirang membalikkan badannya dengan wajah kesal.
"Ni hao." Kai berjalan dengan santainya menuju sebuah kursi di sana dan menganggap ruangan ini seolah olah miliknya.
"Siapa yang mengirimmu kemari!" -lelaki pirang.
"Berikan aku mie instan maka aku akan melepaskanmu." kai menatap lelaki itu dengan pandangan datarnya, tapi bisa di lihat mata lelaki itu menggebu gebu, Hmmm. Sepertinya semua anggota geng ini mudah sekali untuk terhasut ucapan, kai harus mengajari mereka dari titik nol.
"SIALAN!" Lelaki itu melempar sebuah pisau ke arah kai secara tiba tiba, dengan cepat dirinya menghindar.
Pertarungan sengit antara ke dua manusia itu berlangsung hampir 30 menit lamanya.
'Dia cukup kuat, tapi diriku jauh lebih kuat.' Batin kai.
Pukulan demi pukulan, tendangan ke tangkisan keringat yang bercucuran dari ke dua orang berbeda kelamin itu membuat lantai menjadi licin karena keringat itu.
'Shit! who is this person. where did he learn martial arts? I'm tired, Should I use the moves I learned from the comics?'
kai melihat lelaki pirang itu mengganti kuda kudanya, aura dari lelaki itu semakin mencekam. Tiba tiba lelaki itu mengangkat tangan kanannya guna menunju kai.
'angan Kiri.' batin kai, lelaki sengaja membuat gerakannya meleset dan dengan segera memukul dengan lengan kanan, kai yang sudah menyadari hal itu langsung menahan pukulannya.
"HOW?! How did he know that I was going to punch with my right hand.' Batin lelaki pirang itu saat melihat kai menahan gerakan kakinya dengan lengan kiri.
Melihat kesempatan di saat lelaki itu sedikit melamun kai memukul ulu hati lelaki pirang itu dengan keras hingga dia terjatuh lantai.
GUBRAK, tubuh lelaki pirang itu terjatuh ke lantai.
"UKHUK UKHUK" Lelaki itu terbatuk batuk dengan urat leher yang jelas menonjol menahan rasa sakit, nafasnya Ter engah engah dan mukanya memerah.
BRAK
Pintu ruangan di buka dengan keras dari luar, dan ternyata itu adalah bawahan lelaki pirang ini eh ralat sekarang bawahan kai melongo melihat mantan bos nya kalah.
Kai menarik badan lelaki itu menuju kursi dan mengikat badannya menggunakan tali tambang di kolong meja.
[TUAN SEBAIKNYA ANDA KELUAR DARI TEMPAT INI, WALAU ANDA BISA MENGALAHKAN SANG KETUA ANDA TAK AKAN SELAMAT DARI 'ORANG ITU']
'Orang itu?'
[IYA, BAHKAN SAYA BISA MERASAKAN BAHAYA WALAU ANDA BERDIRI JAUH DARI ORANG ITU]
Tanpa memperdulikan larangan Ray, Kai berjalan menuju sebuah lemari di ruangan itu. Saat ia membuka pintu, dia melihat lelaki berambut blue black di borgol. Lengan dan kakinya sudah membiru karena borgol.
'Tampan, tapi yang gepenk lebih tampan.' batin kai.
"Pergi." ucap kai, lelaki berambut blue black itu hanya menatap mata kai dengan dingin.
"Lepas." Lelaki itu meminta kai melepas borgol di tangan dan kakinya, kai langsung mencari kunci borgol di saku lelaki berambut pirang namun saat ia membalik badan lelaki berambut blue black itu sudah berdiri di belakangnya dengan borgol yang patah di kedua lengan dan kakinya.
'kaget dah gw.' batin kai
"Kunci." kai menyerahkan kunci borgol itu kepada lelaki berambut blue black itu.
"Nathan" ucap lelaki itu sambil berjalan keluar ruangan ini.
"Kai" lelaki itu membalikan badan saat Kai mengucap namanya.
"Iya gw tau gw ganteng, so stop staring at me." Ucap kai, Nathan tak memperdulikan ucapan kai dan melanjutkan acara berjalan keluar dari ruangan ini.
"Shhhh." suara ringisan seseorang yang sudah pasti si pria berambut pirang itu menyapa Indra pendengaran kai.
"Sekarang, saya pimpinan di sini." kai berjalan menuju meja di mana di situ ada tulisan 'Father'
"Terserah kalian menyukainya atau tidak, karena aku sudah memutuskan nya begitu." ucapan kai seakan akan menunjukan bahwa siapa pun yang tak setuju dengan ucapan kai akan mati sekarang juga.
"BAIK father" Ucap orang orang sambil membungkukkan badan mereka.
Kai tersenyum puas dengan apa yang ia lakukan sekarang, rasa yang sama seperti dulu saat ia menjadi ketua di geng nya.
"Gw ganti nama geng ini jadi 'AJINKYA'." Ucap kai lalu di balas anggukan oleh orang orang.
"Baik father, saya akan segera mengumumkannya kepada semua anggota." Ucap salah satu lelaki.
"Saya kai." Orang orang di sana terkejut karena perkanalan mendadak ini.
"Hahh...aku tahu bahwa aku tampan." Gumam kai.
"Saya Rizal, mohon kerja samanya, karena saya baru menetap di Indonesia selama 5 bulan."
"Rahadi" kai melirik lelaki yang memiliki nama rahadi itu, kai melihat lelaki itu hanya mendapat sedikit luka. Kai menyeringai karena bisa merasakan potensial darinya.
"Saya Rafa!"
"Dafa, kembaran Rafa"
"Fara, kembaran Rafa, Dafa"
"Gw Cristiano"
"Leon"
"Jerry"
Ketika semua orang mengenalkan nama mereka kai mengangguk tanda amengerti. Dia sudah mengingat semua orang yang ada di sini [padahal author aja kadang lupa Ama nama temennya si Noah hiks srot ahihihi]
"Sebenernya, saya datang ke sini bukan untuk merebut status anda sebagai pimpinan geng ini." Ucapan kai membuat Rizal memandang langsung mata bos barunya aka father nya.
"Lalu, ada keperluan apa anda datang ke mari father?" Tanya Rizal.
"Kwamu nanyea?" Ucap kai dengan wajah datarnya sambil memutar mutar kursi yang ia duduki.
"Lalu jika bukan bertanya saya ngapain father? Kayang?" Ucap Rizal sedikit bercanda.
"Awalnya cuma mau nanya, kenapa. Anggota geng kalian nyerang mansion utama Lawellyn." Kai menatap anggota gang barunya satu per satu dengan tatapan yang sulit di artikan, tapi ntah karena Rizal itu lelaki bodoh atau memang dia tidak waras. Lelaki itu malah menatap kai dengan tatapan seakan akan dia tak tahu apa apa.
'Tatapannya...mirip dengan tatapan katak.' batin kai sambil menyelidiki wajah rizal
"Apa yang anda maksud father?" Pertanyaan Leon membuat kai memutar otaknya, apa mereka mempermainkan dirinya dengan tatapan tatapan polos mereka.
Dah ya segini dulu, agak banyak basa basi sih buat capai tujuannya. Tapi author suka hihihihi 🤪👆
Oke lah ketemu lagi nanti hari Jumat, bye bye 💧🦎
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission To Protect Antagonist
Novela JuvenilApa kamu percaya, bahwa Adanya kehidupan ke 2 setelah kematian? Walau pun kamu adalah seorang pendosa, tapi Tuhan tetap berbaik hati kepada dirimu. Seperti Arez Tyron Achlys wanita berusia 23 tahun itu merupakan pendiri geng Hyachint yang haus akan...