Empat puluh

1.6K 94 8
                                    

Hi hi, heheheh maaf banget ya author lama up. Ntah kenapa tib atiba mood nya ilang dan sekarang mau lanjut. Fyi, "mission to protect the antagonist" nanti bakal author remake loh, but setelah cerita nya tamat. Mungkin ada beberapa part yang di ubah...

So enjoy and sorry banget author batu balek setelah nyasar hhhh.


















Kai kini tengah berkumpul dengan para Black dog dan ikut menyaksikan apa saja yang mereka lakukan.

Mata gadis itu memerah marah karena melihat hal hal yang di lakukan para anjing itu.

Flash back.

Kai kini tengah cemberut di kelasnya, dia merasa waktu berjalan dengan lambat. Karena merasa jengkel dia mengeluarkan handphone nya dan menyuruh Rizal untuk menelepon, sebelum itu kai mengganti nama kontak Rizal dengan "Dad" untuk memperlancar misinya.

"CIKINI TOTET TOTET TOTET TOTET CIKINI..." Suara nada dering handphone kai membuat perhatian orang orang terfokus padanya.

Kai mengambil handphone nya dan meminta izin kepada guru yang tengah mengajar untuk mengangkat telepon itu.

"Permisi pak, saya mendapat telepon darurat dari ayah saya." Ucap kai dengan wajah datar.

"O-oh iya baik silahkan, kamu bisa mengangkat nya di luar." Ucap guru itu.

Kai keluar dari ruangan kelas dan mengangkat telepon gadis itu sengaja membuat suara agak kencang dengan beberapa nada terkejut.

Kai kembali ke dalam kelas lalu menghadap langsung gurunya.

"Pak, kode darurat." Jelas kai.

"Begitu ya, sebelumnya apa bapak boleh tahu alasan kamu pulang terlebih dahulu?" Tanya guru itu.

"Hari ini saya harus bertemu dengan klien 'anjing anjing sialan' penting." Ucap kai serius.

"Begitu ya, kalau begitu bapa beri kamu izin." Guru itu tersenyum lalu memberi kai izin untuk pulang lebih cepat.

Kai kemudian berjalan dengan wajah serius dan pose gagah menuju bangkunya, dia mengambil tas sekolah miliknya dan bergegas berjalan keluar dari sekolah, gadis itu bertingkah seolah klien penting itu membuatnya bertingkah gagah walau dalam hatinya dia tengah terkekeh geli karena sang guru mempercayai ucapannya. Jujur saja, gadis itu tidak terlalu pandai berbohong, tapi dia merasa seakan mendapat medali dari diamond setelah berhasil membohongi sang guru.

Di tengah perjalanan menuju SMA Alton, kai melihat pedagang yang tengah menjual boneka. Dia melihat boneka bebek yang mirip dengan moyongan bibir Noah saat sedang cemberut. Kai menepi lalu membeli boneka itu tiba tiba...

Dia bertemu dengan sekumpulan geng kecil, dia menyipitkan matanya dan membulatkan ke dua tangannya membentuk teropong, Kai tersenyum miring saat melihat para black dog syalan itu, kai langsung berjalan mendekat ke arah mereka sambil tersenyum manis.

"Lu kemanan aja? Gw cariin Lo selama ini." Ucap kai dengan nada sok kenal, para lelaki itu menahan tawa saat melihat kai yang berpenampilan bak lelaki gagah memiliki suara lembut sambil memeluk boneka bebek di tangan kirinya.

"Huh?! Siapa Lo, berani berani nya nyentuh gw!" Ucap lelaki itu songong.

Senyum manis kai berubah menjadi tatapan mengerikan yang membuat nyali lelaki itu menciut, orang orang yang berada di sekitar nya menatap lelaki itu dengan tatapan bingung.

"Lu kenpaa bro?" Tanya salah satu teman sang lelaki.

"G-gak, ge g-ga papa kok ha..hah..." Lelaki itu tertawa hambar dengan keringat yang bercucuran, kai menetralkan kembali ekspresi wajahnya  sambil menarik lelaki itu.

"Gw ada janji sama ni orang." Kai melambaikan tangannya sambil membelakangi para black dog syalan itu.

Lelaki yang tak lain adalah bawahan black dog itu terus menatap kai dengan tatapan takut, tapi dia tak mau harga dirinya jatuh.

"Ba-bangsat! Lu siapa?!" Ucap lelaki itu menyentak, kai langsung menutup mulut lelaki itu dengan tangannya dengan kencang membuat sang lelaki meringis kesakitan, kai kembali menatap lelaki itu dengan tatapan maut nya, mulai detik itu pun lelaki itu sadar bahwa orang di depannya bukanlah orang yang patut untuk di lawan dengan levelnya yang rendah dan masih pemula.

"Jaket." Ucap kai dingin sambil menatap lelaki itu dengan tatapan 'berikan atau ku bunuh'

Dengan tangan gemetar lelaki itu membuka jaketnya dan memberikan nya kepada kai.

Setelah mendapat jaket kai kebingungan mau di simpan di mana boneka bebeknya itu, dia melirik ke arah lelaki yang masih terdiam di depannya lalu menyeringai.

"......" Bisik kai pada lelaki itu lalu memberikan boneka bebek itu.

"Kalo boneka nya kenapa..." Kai membuat gerakan menyayat leher.

Lelaki itu mengangguk cepat lalu berlari pergi.

Flashback end.

Kini kai sedang menahan diri untuk tidak memukuli semua anjing hideung yang ada di dekatnya, dia berusaha sabar sambil mengikuti para anjing sialan ini menuju markas yang satu ke markas yang lain dan mendapat banyak informasi.

Waktu berlalu begitu saja, kini para anjing itu tengah berkumpul di suatu ruangan yang di sebut "Allinon". Dari data yang kai dapat ruangan ini berisi banyak berkas berkas dan rahasia dari geng anjing hideung ini, kai tengah berdiri di belakang seseorang yang di anggap sebagai salah satu tertinggi sambil beristirahat di tempat.

'ada 6 orang di sini, bagaimana kalau ku sebut si sialan, si brengsek, si bajingan, si sampah, si goblog, dan si tolol.' batin kai sambil melihat orang orang di ruangan.

"Sialan, aku mendapat banyak pukulan dari bawahan Uncle Sam karena gadis incarannya kabur." Ucap si brengsek.

"Sudah ku bilang jangan kasar dengannya." Balas si tolol dengan nada tenang.

"Berhenti membicarakan gadis itu. Kita harus mulai menghitung point dari tiap tim. Dan hadiahnya adalah ini." Si bajingan menunjukan sebuah tas berisi banyak perangko, orang orang di ruangan itu langsung tersenyum lebar.

"Ya, kita harus cepat menghitung point terbanyak dari setiap tim." Ucap si sialan.

"Kita akan menghitung point besok pukul 00.00." Ucap si bajingan.

"Bubar" ucapan dingin dari si sampah membuat semua orang berdiri dan membungkuk hormat lalu pergi dari ruangan itu.

"Beberapa jam, bukan waktu yang lama...kan?" Gumam kai sambil berjalan keluar dari tempat ini.

"Ah ya, lion. Apa kamu sudah operasi plastik nya. Rasanya wajahmu semakin tampan." Ucap si brengsek, Tak ada seorang pun yang menjawab ucapan si brengsek, Hal itu membuatnya kebingungan.

"Lion" panggil lagi si brengsek dengan nada agak tinggi.

Seseorang di samping kai menyenggol tangan kai lalu berbisik.

'lion, Bram memanggilmu' sontak mata kai melotot lalu menatap lelaki itu tepat di matanya.

'Bram?' batin kai.

Kai terkekeh pelan lalu mengangguk, gadis itu mendekat ke arah Bram dan berbisik...



















To Be Continued...

Ini cuma author yang ngerasa kalo ngomong pake aku kamu, kau itu lebih mengintimidasi di banding Lo, lu, gw. Atau kalian ngeras agak yang sama?

Mission To Protect AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang