13. Permulaan chapter 1

276 37 8
                                    

Aku dan Grimm meminta izin untuk kembali memakai cermin Teleport untuk balik ke Ramshakle Dorm. Karena berjalan kaki dengan penerangan minim juga keadaanku dan Grimm yang sudah Capek membuatku harus kembali masuk ke kantor headmaster.

Sesaat membuka pintu terlihat Headmaster yang sedang membelakangi pintu masuk dan melihat lihat buku yang mencurigakan.

"Woy headmaster! minta izin pake cermin teleport donk." Kataku dengan malas.

Reaksi headmaster yang kaget mendengarku dan Malah menyembunyikan buku yang tadi dia baca membuatku curiga.

"Ah- ahaha, Prefect Y/n. Jika kau datang seharusnya ketuk pintu dulu" Nada suaranya kelihatan agak panik.

"Ehh, emangnya aku belum ketuk pintu ya?" Tanyaku ke Grimm yang mengantuk dan bersandar di kakiku.

Sambil masih bersandar di kakiku dia bilang jika ternyata aku memang belum mengetuk pintu, Maka dari itu aku meminta maaf ke Headmaster, Walau aku masih kesal karena kejadian sebelumnya.

"Tidak apa- tapi tolong lain kali ketuk dulu Dan masalah kalau mau pakai Cermin teleportnya, Khusus untuk kalian, Boleh dipakai sesuka hati. Namun hanya untuk kembali ke Dorm kalian. Mengerti?"

Satu lagi kemudahan diberikan oleh Headmaster, Namun memang sepantasnya dari awal begitu. Aku melirik buku yang masih ada di belakang headmaster buku itu berjudul...? Tulisannya tak bisa kubaca, bahkan tak pernah kulihat.

Sebelum Headmaster menghalangi pandanganku, "Buku itu cuman buku Biasa kok, tidak perlu dipikirkan! kalian balik saja, Lihat. Grimm sudah tertidur."

Headmaster mendorong ku keluar dan menutup pintu, Aku tidak mau mencuri pandang privasi orang lain jadi kuanggap tidak pernah melihatnya mau apapun isi buku itu.

Aku menggendong Grimm yang tertidur, dan berjalan ke Cermin teleport. Cermin teleport itu langsung membawa ku dan Grimm ke depan Ramshackle dorm.

Lagi lagi Aku melihat nya sedang terlihat menikmati alam, dia menutup mata. Aku tidak mau mengganggu nya, Lagipula dia kelihatan Tamu Ramshackle Dorm yang lebih lama dari kedatanganku jadi aku harus menghormatinya.

Seberapa pelan suara langkahku, dia tiba tiba kembali membuka mata, "Tidak ingin menyapaku, anak manusia?"

Aku berbalik dan membungkuk hormat, "Maaf, kukira kamu tak mau diganggu. ehehe"

"Kehadiranmu bukanlah sebuah gangguan bagi diriku, Silahkan senyaman nya."

Suara dan Sikap sopan santun oleh senior yang tampan, misterius, dan bersuara bagus membuatku sedikit salah tingkah, Bisa bisanya dia bilang begitu dengan mudahnya?!

"Ehh- begitu ya.. Kamu senior kan? Boleh kupanggil begitu dulu... aku belum nemuin nama panggilan yang cocok." Kataku sambil sedikit tertawa, berusaha tidak terlihat salah tingkah.

"Jika itu pilihanmu, Tentu"

Aku berbicara sedikit tentang hal yang terjadi, Dia mendengarkanku dengan seksama dan Merespon dengan lembut. Sampai disaat aku mulai mengantuk.

"Sudah mengantuk ya?" Dia kelihatan tersenyum.

Aku mengangguk, Padahal aku masih ingin mengobrol dengannya. Dia benar benar Teman bercerita yang tulus mendengarkan yang jarang kutemui.

"Jangan memaksakan diri, Biar kuantar"

Belum juga merespon tapi dia menjentikkan jarinya, Lalu sudah berpindah ke kamar di Ramshackle dorm.

"?! kamu bisa teleport."

Dia tidak menjawab, melainkan hanya melihat kondisi ruangan... Walau kamar ini baru kutinggali sehari, Tapi rasanya benar benar malu karena ada Senior apalagi laki laki masuk kesini dan juga... kamar ini bener bener Bobrok dan rusak sana sini.

Twisted Wonderland x Y/nTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang