11. Konsekuensi perbuatan

223 34 4
                                    

Aku mengikuti mereka yang mengejar Grimm yang sangat lincah berlarian kesana kemari, Dia memang benar benar gabungan kucing dan rakun deh.

"Tangkap aku kalau bisa~ Wlee" Kata Grimm sambil menjulurkan lidahnya dan meledek Ace juga Deuce.

"AWAS AJA MONSTER SIALAN INI!!" Ace kelihatan sudah meledak ledak, Deuce juga kelihatan mulai tersulut api kesal. "Grimm!! Awas Aja Klo ketangkep!" Deuce juga mulai sangat kesal ternyata.

"Kalian berdua! jangan sampe pake sihir lho!" kataku saat mereka kebetulan berlari di sampingku.

"Iya, Tenang aja Prefect Y/n" Deuce pun berpose hormat ke arahku.

Ace pun mulai mempercepat lariannya "Woy Deuce! cepet hayo. Duluan ya Y/n!" Setelah itu mereka berdua mempercepat lariannya.

Aku hanya melihat dari jauh karena selama sesaat Mereka berdua hanya berputar di taman sekolah mengejar Grimm. Mereka terlalu bodoh-

Aku malas untuk mengatakannya.

Setelah berkali kali berputar di tempat yang sama, akhirnya Grimm pergi ke tempat lain. Dan aku pun ikut mengejar Grimm bersama Ace dan Deuce. Tanpa sadar Grimm ternyata Berlari menuju Kantin.

"Akhirnya~ kau tak bisa kemana mana Kucing nakal!" Kata ace yang terlihat benar benar tidak sabar untuk menangkap Grimm.

Namun Grimm malah membuat kepala Ace jadi pijakan untuk naik ke lampu gantung yang terpasang di atas kantin.

"WAHAHAH dengan begini kalian tidak bisa menangkapku~ Kalian bodoh." Lagi lagi Grimm mengejek dengan mukanya yang mengesalkan.

"Gimana caranya kita keatas? kita bahkan belum belajar sihir terbang.." Deuce berpikir sedangkan Ace mengomel ngomel ke Grimm yang bahkan kelihatan tidak mendengarkan omelan Ace.

"Hmm tapi bukannya kalian tadi sempat bisa pakai sihir angin?" Aku hanya sekedar mengusulkan ide, Aku tidak tau cara kerja sihir dan mantra yang ada di dunia ini.

"Angin ya.. Ace! aku punya ide" Ace pun berhenti mengomel dan menatap ke deuce dengan penasaran akan idenya.

Tapi Deuce malah tersenyum dan mengarahkan Pulpen sihirnya ke arah Ace.

"W-woy?! h-hey... mau ngapain kau!"

Tiba tiba tubuh Ace terangkat ke udara, dia terlihat melayang dan Deuce hanya mengatakan "Kita kan mau nangkep Grimm. Jadi! tangkap dia."

"W-WOOOY!! BENTAR DULU!"

Aku merasakan firasat buruk akan terjadi tepat disaat Deuce sedang meluncurkan Ace kearah Lampu gantung yang terdapat Grimm. Grimm yang melihat Ace yang meluncur tepat kearah nya terlihat benar benar Kaget dan-

BOOM!

Lampu gantung itu pun roboh kebawah yang mengakibatkan Meja dan kursi di sekitarnya ikutan rusak dan juga dua- tidak maksudku tiga anak bodoh itu yang melakukannya.

"Aduh, S-sakit! Minggir ACE! Badanku!! ketindian BODOH!" Grimm berada tepat dibawah Ace

Ace yang kaget langsung berdiri dan membersihkan sisa sisa debu di seragamnya dan dia langsung panik.

"IDIOT! Kenapa kau main lempar aja!? kita emang dapet Grimm! Tapi Lampu Gantungnya.." Ace lagi lagi menyalahkan orang lain, Deuce padahal dari tadi hanya ingin membantu.

Ya Walau Deuce juga sama bodohnya-

"Kalau Headmaster Crowley nemuin fakta ini--" Dan dibelakang muncul sosok yang hanya selalu datang disaat semuanya sudah terjadi.

"Kalau aku menemukannya? kenapa" Headmaster terlihat marah sambil melipat tangannya.

"Ahh-- Halo Headmaster" Kataku sambil melambaikan tangan dengan pasrah. Karena aku juga sudah bodoh semenjak mengenal mereka dan aku seperti sepaket dengan mereka mau bagaimanapun.

"Ahh?! Headmaster...." Ace juga terlihat pasrah.

"KALIAN SEMUA~ ENTAH APA LAGI YANG SUDAH DILAKUKAN!!"

Bentakkan Headmaster membuat kami semua ketakutan, namun sepertinya Grimm masih terlihat pusing karena dia daritadi berputar putar

"INI UDH BATAS KESABARANKU!! KALIAN SEMUA DIKELUARKAN!!"

Ace, deuce juga Grimm terlihat kaget mendengar perkataan headmaster yang semena mena itu, Lagipula aku ada di sekolah ini juga bukan karena kemauanku sendiri yaelah! emang sih semenjak disini kehidupanku langsung berwarna.

Tapi warnanya keterangan sampai membuatku lupa kenapa aku harus mencoba bersekolah di tempat yang bukan Zona ku, Tapi aku yang melihat Grimm kembali sadar jika setidaknya aku menyerah.

Impian Grimm yang walaupun memang sebatas omong kosong akan lenyap, Seberapa kesal dengan Grimm tapi dia udah sering membuatku sadar jika aku tak sendirian. Jadi aku memutuskan untuk kembali berjuang.

"HEADMASTER!"

Sekarang giliran Kepala sekolah yang terkejut karena suaraku.

"I-iya? kenapa"

"Memangnya gak ada cara lain?! ini Temen temen Bodohku juga seharusnya gak dikasih hukuman begini! Main Keluar in anak orang aja?! IYA! aku termasuk kondisi khusus. Tapi kan mereka udah berjuang?!" Aku keluarkan uneg uneg di kepalaku sekaligus.

Untung saja saat itu, di kantin hanya terdapat kami berlima saja.

"Lampu gantung itu punya alat sihir khusus yang membuatnya tidak akan berhenti terbakar dan habis sampai kapanpun! Walau begitu- " Headmaster kelihatan berpikir sejenak dan mulai kembali berbicara tapi kali ini sambil tersenyum.

"Baiklah! jika kalian tidak ingin dikeluarkan, kalian harus mencari Kristal sihir dari gua kurcaci. Namun kristal itu memang sudah jarang ditemui tapi itu satu satunya jalan, apa kalian bersedia?"

Ace, Deuce dan Grimm menatapku dan mereka kelihatan setuju.

"Tentu saja! Kristal sihir itu pasti akan kudapatkan bersama semuanya"

Headmaster Crowley terlihat berseringai dibalik topeng gagaknya itu, lalu menepuk tangannya.

"Kalau begitu batas waktunya sampai Matahara Terbenam- Akan kutunggu..." Headmaster pun menghilang begitu saja, meninggalkan kami berempat yang harus mencari Kristal Sihir yang sedang dikejar Deadline mematikan.


TO BE COUNTINUE-



Twisted Wonderland x Y/nTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang