11

4 0 0
                                    

Aku dan Anggara berpisah lagi setelah beberapa minggu. Tidak tau ini perpisahan yang ke berapa dengannya. Yang pasti kali ini kami benar-benar lost contact. Aku tidak tau, bagaimana kabar Anggara. Sampai akhirnya aku bertemu Radit.

Saat itu aku sudah mau tamat SMK di sekolah yang sama dengan Anggara.

Radit adalah teman sekolah ku dulu ketika SMK. Kedekatan ku dengan Radit bermula ketika aku datang untuk menemani teman ku seleksi tari. Dan ya, seperti teman pada umumnya. Aku dan Radit ngobrol dan lama-lama hubungan kami semakin dekat dan berakhir pacaran.

Aku fikir kali ini benar-benar sudah tidak ada Anggara dalam hidupku. Namun, dia masih saja muncul.

Drrt drrt!

Ponsel ku bergetar. Ada pesan masuk dari nomor yang tidak ku kenali. Dan ternyata itu Anggara.

Setelah sekian purnama dia tidak terlihat, sekarang, setelah aku bahagia dengan yang lain. Dia muncul?

"Oh, jadi dia orangnya."

"Selamat ya."

"Kenapa?"

"Radit. Dia yang gantiin Anggara sekarang?"

Waktu itu aku memasang nama Radit di status WhatsApp.

"Kenapa kalau iya?"

"Nggak apa-apa, semoga langgeng, bahagia ya."

Lalu setelah itu, Anggara tidak lagi mengirimiku pesan. Mungkin dia tidak ingin mengganggu hubungan ku dengan Radit.

*

Dua bulan berlalu, hubunganku dengan Radit renggang karena dia yang sebenarnya tidak mencintaiku, melainkan bertaruh dengan temannya untuk mendapatkan ku.

Setelah putus dengan Radit, Anggara mendekatiku lagi, kami dekat kembali. Namun kali ini bukan karena cinta.

"Kamu putus?" tanya Anggara.

Kenapa dia bertanya? Bukannya ini yang dia mau?

"Iya."

...

Lalu seperti biasa, seperti saat berpacaran. Kami saling menanyakan kabar, juga bertemu namun tidak balikan. Sampai akhirnya, Anggara memasang Avatar perempuan lain. Dan secara terang-terangan dia mengatakan bahwa itu pacarnya.

"Itu siapa yang di Avatar kamu?"

"Pacar aku."

"Bisa banget kamu ya. Segitu niatnya nyakitin aku."

"Sekarang kamu rasain apa yang Anggara rasain waktu kamu sama Radit, kan?"

Aku langsung mem-blokir nomor Anggara saat itu juga. Semua selesai, tidak ada lagi drama dengannya. Kali ini ku pastikan semua benar-benar selesai.

**

Tidak lama setelah kejadian itu, tepat lima bulan. Aku menikah dengan lelaki pilihanku.

Manusia bisa berencana, namun Tuhan-lah sebaik-baiknya perencana.

Tapi apa kalian tau? Setelah menikah-pun, aku sempat  bertemu Anggara di pasar ketika aku selesai berbelanja. Sebegitunya takdir mempertemukan ku dengannya.

KISAH UNTUK ANGGARA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang