8

5 0 0
                                    

Aku tidak tahu apa rencana Tuhan saat itu, tapi hampir empat tahun berlalu, Anggara tidak pernah benar-benar pergi dalam ingatanku, bahkan hidupku.

Pagi ini, aku pergi lebih awal ke sekolah untuk menjaga pendaftaran LKKPSPPP di sekolah ku. LKKPSPPP adalah sebuah perlombaan yang menyangkut pada segala hal yang di pelajari dalam Pramuka. Banyak sekali perlombaan yang akan di adakan, aku adalah salah satu panitia. Maka dari itu aku mendapat tugas menjaga pos pendaftaran.

Saat sedang berjaga, Anggara menghampiri ku, dan berkata,

"Boleh daftar?"

"Nggak." Jawabku tegas.

"Kalauu jadi suami boleh nggak?"

Aku yang sedang sibuk menulis langsung terkejut karena Anggara berkata seperti itu.

"Kan, masih sekolah jadi belum boleh menikah." jawabku dengan wajah datar.

"Berarti kalau udah tamat boleh?"

Aku menatapnya sejenak, "y-yaa yaa iya boleh. Nanti ya." jawabku terbata-bata.

Dia tersenyum dan pergi meninggalkan ku. Kadang Anggara memang suka aneh seperti itu.

Bye the way, waktu itu aku bersemangat sekali setiap pagi menjaga pos padahal bukan giliranku menjaga. Itu karena aku ingin setiap hari bertemu Anggara HAHA!

Sorenya, Anggara latihan Voli. Dia sudah bilang denganku akan latihan dan kami pulang bersama. Anggara mengantarku pulang.

Malamnya, Anggara datang kerumah untuk apel, dia datang bersama Es Krim di tangannya.

**
Pasti bingung kenapa setelah putus dengan Mahen, lalu langsung dekat dengan Anggara? Sebenarnya, Anggara itu seperti hantu yang suka datang tiba-tiba membawa suasana seolah tidak terjadi apa-apa. Dan aku fikir waktu itu Anggara tidak tahu kalau aku pacaran dengan Mahen setelah putus dengannya.

Anggara menganggap bahwa kami tidak ada masalah apapun. Anggara menganggap bahwa jika dia ingin semua baik-baik saja dan melupakan masalah yang ada, maka itu yang akan terjadi. Begitulah Anggara.

Datang sesukanya, pergi juga sesukanya.

Tapi aku, tetap menerimanya.

Aku juga bingung, kenapa bisa aku menerima nya lagi. Padahal aku sangat takut kejadian seperti dulu terulang kembali.

Benar, cinta itu buta.

KISAH UNTUK ANGGARA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang