11

31 7 3
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading
...
.

Terushima berjalan menuju toilet. Dia begitu khawatir karena sudah terlalu lama yamaguchi tidak lekas kambali. Mata terushima melebar. Alangkah terkejutnya melihat orang yang tak dikenal membopong tubuh yamaguchi yang sudah pingsan.

"Apa yang kau lakukan?" Terushima melayangkan tinju tepat pada wajah pria tersebut hingga tersungkur. Terushima menyesalinya sekarang. Seharusnya ia memaksa yamaguchi untuk diantar tadi. Dia gagal melindungi junior kesayangannnya itu.

Bughh...

  Suara pukulan dari tongkat bisbol yang menyentuh kepala begitu nyaring. Pria plontos yang sudah melakukan aksi tersebut menatap terushima yang sudah tak berdaya menahan kesakitan dibawah lantai.

"Bawa mereka cepat!" Seorang wanita paruh baya tersebut memerintah dengan tegas. Hingga kedua pria tersebut mengangguk lalu membawa terushima dan yamaguchi pergi menuju parkiran.

  Mobil sedan melaju menghampiri mereka. Dan mereka pun masuk kedalam mobil tersebut.


____

"Karena pukulan dari pria itu, aku harus menjalani perawatan serius selama beberapa bulan karena pendarahan dikepala." – Terushima.

"He? Apa aku harus percaya dengan semua bukti dan omongan palsu dari mu ini?" Dengan tangan gemetar sakusa mengulang lagi video yang muncul di tab tersebut.

"Sakusa, kau punya mata dan juga otak kan? Seharusnya kau tak sebodoh itu dalam membedakan kepalsuan." Terushima menatap sakusa penuh penekanan, berharap si rambut ikal itu cepat percaya.

"Mau percaya atau pun tidak, terserah dirimu. Tapi inilah kebenarannya dan aku harus memberitahumu."

  Video sudah berakhir kembali. Sakusa menyimpan tabnya disamping kursi lalu mengacak-ngacak kembali rambut yang sudah terlihat sangat kusut itu.

"Setelahnya kau tahu kan bagaimana?" Terushima menatap sakusa yang terlihat masih menangkan diri karena terkejut.

"Jadi inilah alasan kenapa bibi Hana ada didalam rumah waktu itu." Sakusa mengingat kembali kejadian dia menciduk mereka berdua dikamar, dan ia sekarang mengerti alasannya. Mereka dijebak dan dibuat seakan-akan telah melakukan hal yang tidak senonoh.

"Bibi Hana pelakunya." –Sakusa.

"Kurasa bukan hanya dia." – Terushima.

"Ini juga salahmu. Andai saja kau tidak sering bertemu dengan istriku kejadian ini takkan terjadi." – Sakusa.


"Maaf, aku tak menyangka semua ini akan terjadi. Aku juga tidak tahu alasan mengapa bibi Hana menjebak kami. " – Terushima.

Kembali! |SakuYama Fanfic|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang