01||hukuman

13.6K 472 3
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم


Happy reading!

•🌻•

Al-zena Keyla Lubaba
Seorang gadis yang cantik, ia adalah seorang santrip putri, yang dikenal dengan kepolosannya. Dia juga sangat disegani oleh santri putra. Tapi siapa sangka di balik kepolosannya, ada sifat nakal yang membuat ustadz, ustadzah geleng-geleng kepala.



Seorang gadis remaja 18 tahun, duduk di bangku, bawah pohon rambutan, belakang pondok. Gadis itu  sedang galu memikirkan orang tuanya yang hampir tak pernah menjenguk anaknya ini.

"Aishhh, ayah sama bunda kapan ke sini sih" kesal gadis itu.

"Masa, ayah sama bunda ngak kangen sama zena" gumamnya.

"Huffftttt, tapi Zena ngak boleh nangis Zena anak kua--

Tepuk...

Satu buah rambutan jatuh tepat di kepala Zena.

"Auuuu" rengek Zena

"Rambutn!?" Tertiba Zena mempunyai rencana untuk mengambil rambutn secara diam-diam.
Ia menengok ke arah belakang ,dan samping. Tepat tidak ada orang sama sekali. Waktunya Zena memanjat pohon rambutan, go! go! go!

"Auh, kok semutnya banyak banget sihh"

"Ayo dikit lagi nyampe" semangat zena, karena rambutan di depannya sudah sangat dekat tetapi karena tangan Zena tidak sampai, membuat Zena kesusahan.

"Sedang apa kamu!" Suara bariton yang membuat zena berhenti melakukan aktivitasnya, hingga tubuh Zena kehilangan keseimbangan dan membuat Zena terhuyang jatuh.

Duk...

"Allahuakbar...Aduhhh!" rengeknya, tapi saat Zena mendongakkan kepalanya, ia begitu sangat terkejut, karena dihadapan nya ada seorang pria yang melingkar kan tanganya di dada.

"gu-s" beo nya.

" Sedang apa kamu di sini!?" Tanya Gus revin  dengan muka datarnya.

"Eh, anu it--

"Bukankah ini sudah masuk kelas?"

"Kenap kamu tidak masuk kelas?"

"Itu gu--

"Membolos?"  Tanya Gus revin beruntun

"Silahkan masuk ke ruangan saya sekarang!" Bentaknya dan langsung pergi begitu saja.

"Ihhh, ngeselin banget sih, kan gara gara dia, zena jadi jatoh,mana zena belum dapet buah rambutannya lagi" kesalahannya dan membersihkan rok nya yang kotor. 



Tok...tok...tok...

Suara pintu di ketuk

"Ih, di mana sih, gus revin" kesalnya

Tok...tok...tok...

Suara pintu di ketuk lagi. Tapi kali ini lebih keras.

"Aihhh, zena coba masuk deh" umpatnya dan langsung membuka pintu itu.

"Lah, kok sepi? Dimana gus revin" ucapnya.

"Lain kali kalau mau masuk ucap salam!, bukan malah main nyelonong!" Ucapnya yang baru keluar dari kamar mandi. Sontak zena mengahdap ke sumber suara.

Revin yang merasa di tatap, ia langsung memalingkan wajahnya ke sembarang arah.

"Silahkan duduk!" Suruhnya.

Zena hanya menurut saja, ia duduk di kursi singel size itu. Lalau Revin menyusul untuk duduk.

"Sedang apa tadi kamu, di atas pohon rambutan!?" Tanyanya

"Zena cuma mau ngambil rambutn aja kok" Jawab zena jujur.

"Kamu tau, pohon rambutan itu milik siapa?" Tanya Gus revin lagi

"Tau, milik Allah kan!" Jawabnya. Revin merasa kesal dengan jawaban bocah ini, emang benar tetapi pohon rambutan itu milik pondok pesantren.

"Kenap? Kok diem?" Tanya zena tanpa muka bersalahnya.

"Arghhhh, sudah sekarang jawab, kenapa kamu tidak masuk kelas?"

"Iya, tapi tadi zena cuma mau ke toilet doang, zena lagi kangen sama orang tua zena, jadi zena milih membolos, dan ngak ngikutin pelajaran ustadzah Afifah" Jawab zena juju. 

"Kamu membolos!" Bentaknya.

"Iya" jawab zena tanpa expresi takut.

"Silahkan kamu, bersihkan kamar mandi santri putri, SEMUANYA!" Ucap Gus revin, dengan menekan di akhir kata.

"Oh, oke, Gus jutek" jawab zena dan langsung pergi

Revin yang mendengar namanya dengan embel-embel nama jutek, serasa inggin tak pukul tu mulut.

Hai, sampai sini dulu yah!


Terimakasih

Gus Cuek My husband [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang