Selepas magrib aku merasakan lapar yang menyerang,sedangkan mamaku belum pulang bekerja karena ada acara ditempat kerja beliau. Aku membuka lemari es yang ada cuma telur & tahu,kemudian aku melihat lagi ketempat pemanas nasi yang benar benar tidak ada makanan.
Aku terlalu malas untuk memasak karena hari sudah malam karena kemungkinan mama juga akan pulang dengan membawa makanan,aku memutuskan untuk ke depan komplek saja untuk membeli makanan pengganjal lapar sambil menunggu mama pulang.'Gue dah sholat. Lu udah sholat belum ? Gue keluar sebentar beli makan'
Aku menulis pesan singkat pada Ali karena sejak kami bertukar ID Line tadi,kami sudah saling bertukar pesan dengan bahasan yang random namun aku akui dia adalah laki laki yang gampang bergaul karena apapun yang dibahas selalu nyambung.
'Gue udah sholat dirumah temen. Ni mau pulang . Lu hati hati,sampai rumah kabarin gue'
Aku membaca sekilas pesan dari Ali melalui notice yang muncul dilayar kunci handphoneku tanpa membukanya,karena aku berniat akan membukanya setelah sampai di rumah saja karena aku pikir dia juga sedang mengendarai motornya menuju pulang. Iya dia sekarang sedang berada di rumah temannya karena disaat pulang sekolah tadi sesampainya dia di rumah dia mendapat kabar kalau teman sekelasnya,yang dekat dengannya mengalami kecelakaan namun aku tidak bertanya keadaan temannya hanya saja dia mengabari sudah sampai di rumah temannya,setelah itu tidak aku balas lagi,aku hanya membalas beberapa menit selepas sholat tadi. Bukan tidak ingin bertanya tapi aku akan bertanya keadaan temannya disaat kami sedang santai,aku tidak mau mengganggu dia disaat dia sedang bersama teman temannya.
Aku mengendarai motorku menuju minimarket dekat rumah yang berada tak jauh dari komplek tempat tinggal ku. Namun dipertengahan jalan aku melihat ibu ibu yang dari belakang aku sedikit mengenali sedang berjalan kaki,aku memelankan laju motorku sambil sedikit melihat kearah beliau karena aku takut aku salah orang. & benar saja,aku mengenal beliau,beliau adalah Ibu Salimar istri dari Bapak Jeihan penjaga sekolah didekat tempat mamaku bekerja,aku mengenal beliau karena pernah bertemu disalah satu acara di rumah atasan mamaku & beliau diundang oleh keluarga atasan mamaku. Mamaku kenal dengan Bapak Jeihan karena mamaku sering memberi bingkisan dari tempat beliau bekerja kepada pak Jeihan,entah itu berupa makanan atau yang lain.
"Ibu Salimar kan?"Aku bertanya sembari menghentikan motorku
"Iya" Beliau hanya menjawab singkat saja,mungkin karena beliau agak tidak mengenaliku,karena kami baru bertemu sekali saja di acara tersebut atau mungkin karena memang sudah malam hari & lampu jalanan agak remang remang,tidak dengan pak Jeihan yang sering bertemu denganku.
"Maaf ibu,aku Ily. Ibu ingat?"tanyaku pada Bu Salimar.
"Oh astaga Ily,anak ibu Angger?"
"Nah iya ibu"
"Maaf maaf ibu lupa,karena kita baru bertemu sekali waktu itu" Ibu Salimar berucap sambil tersenyum.
"Ibu mau kemana malam malam begini,jalan kaki lagi?"
"Ibu mau ke minimarket depan membeli bahan makanan yang sudah habis. Motor dipakai anak ibu tadi,takut dia datang kemalaman makanya ibu jalan kaki"
"Ya sudah ikut Ily aja bu,Ily juga kebetulan mau keminimarket,nanti pulang juga bareng Ily aja"
"Nanti ibu ngerepotin Ily,barang bawaan ibu banyak"
"Gak kok. Kasian ibu nanti berat bawa barangnya jalan kaki pula. Udah sama Ily aja ayo"
Akhrinya ibu Salimar pun mau ikut denganku,dengan hati hati aku mengendarai motorku menuju minimarket setelah ibu Salimar menaiki motorku.
"Bapak gak ada di rumah bu?"tanyaku memecah keheningan kami yang sedang berada dijalan
KAMU SEDANG MEMBACA
Ternyata Kamu
Romance"Menjadi dingin pada semua orang adalah tembok yang aku bangun agar aku tidak merasa sakit lagi" Prillya Warut Chawalitrujiwong "Dia dingin namun mampu membuatku jatuh cinta sedalam ini" Aliando Noppanut Guntachai Kisah cinta kaka & adik kelas yang...