Part 9

21 5 1
                                    

Ali berlari ke kelas Ily meninggalkan latihan futsalnya demi melampiaskan kekecewaannya pada wanita yang dia cintai,namun salahnya Ali,dia lebih percaya dengan laki laki yang sebenarnya membuat Ily sakit.

"Cewek munafik yang sok mati rasa"

Ali berteriak didepan pintu kelas Ily,ketika Ily sedang asik  ngobrol dengan ketiga temannya sambil menunjukkan sesuatu pada mereka di handphone Ily.
Mendengar teriakan seseorang & mengenali suaranya Ily langsung membalikkan badannya melihat kearah Ali yang sedang berdiri didepan kelasnya.

Ily berjalan menghampiri Ali dengan bingung,bingung kenapa Ali ada disini,bingung apa maksud Ali berbicara seperti itu apa lagi dengan nada yang keras didalam kelas membuat semua siswa siswi yang berada dalam kelas menatap Ali bingung.

"Kenapa lo teriak teriak?"tanya Ily pada Ali

"Pantes,lu mau kita temenan aja dengan alasan gak mau ngecewain orang tua gue padahal pada nyatanya lu cuma mau memberi harapan palsu setelah itu lu buang gue kek korban lu yang lain. Bagus ya cara main lu"Ali berbicara dengan suara lantang & tatapan yang seakan ingin membunuh Ily.

Ily memejamkan matanya dengan menghembuskan nafas pelan,lagi lagi fitnah itu dia dapat & bahkan orang yang dia cintai mempercayai kata kata itu sampai tega berkata seperti itu namun Ily masih mencoba sabar menghadapi Ali"lu kata siapa?"tanya Ily masih berkata lembut pada Ali & sebenarnya itu membuat jantung Ali berdetak kencang namun getaran itu tertutupi dengan emosi yang lebih besar.

"Gak peduli gue tau darimana tapi yang pasti sebelum harapan itu gue terima dengan pedih,gue memilih mundur,gue berhenti untuk ngejar lo. Lebih baik sakit mencintai dalam diam daripada sakit karena diberi harapan palsu,tapi mungkin gue juga akan memilih untuk gak cinta sama lu lagi"Ali menghembuskan nafasnya kasar"mau berapa orang lain hah korban lu?"

Ily menatap mata Ali dengan kepalan tangan yang benar benar kencang karena Ily benar benar emosi kali ini,dia sudah tidak bisa menahan lagi karena omongan Ali yang sudah keterlaluan namun tiba tiba 'buk' Ali mendapat pukulan keras dari Iin yang tadi mengejar Ali menuju kelasnya,namun didepan kelas dia hanya berdiri menahan emosi karena dia melihat Ily masih dengan sabar menghadapi Ali namun menurut Iin perkataan Ali sudah keterlaluan & Iin melihat tatapan marah Ily pada Ali yang akhirnya membuat Iin harus meninju muka Ali.
Ali yang mendapat bogem mentah dari Iin tersungkur kebawah dengan Iin yang masih maju kehadapan Ali ingin memberi pelajaran kembali pada Ali namun ditahan oleh Ily"jangan In sudah,ini urusan gue"ucap Ily yang membuat Iin berjalan mundur sedangkan Ali berdiri ditolong oleh Bible yang berdiri tepat dibelakang Iin,dengan bibir yang sudah berdarah karena tamparan Iin.

"Gue tau siapa yang ngasih tau lu soal itu,yang membuat cerita seolah dia tersakiti. Yang membuat cerita,gue yang ngebuang dia demi Boun begitu pula cowok lain yang gue kasih harapan lalu setelah gue puas gue buang & gue balik ke-Boun lagi. Itu kan ceritanya?"Ily menarik nafas & menghembuskanya kasar,dia berjalan kearah Ali dengan tatapan tajam yang sebenarnya membuat Ali bergidik ngeri karena tatapan Ily seolah tatapan ingin membunuh"gue gak pernah minta lu cinta sama gue,gue juga gak pernah minta lu ngejar gue. Kalau lu ingin mundur silahkan,tapi ingat satu hal selangkah lu mundur,setelah penyesalan itu datang  lu gak akan dapetin gue lagi"ucap Ily dengan nada meninggi kemudian beranjak ingin pergi keluar kelas meninggalkan Ali & teman temannya.

"Mau kemana lu?"tanya Iin menahan Ily.

"Sabar gue dah ilang"ucapnya kemudian pergi keluar kelas.

"Puas kamu Li"teriak Tia dengan berjalan kearah Ali dengan memegang handphone milik Ily yang Ily tinggalkan diatas meja"jangan pernah ngambil kesimpulan hanya dari satu pihak"ucap Tia lagi setelah berdiri dihadapan Ali.

Ternyata KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang