Part 10

27 4 1
                                    

Seminggu sudah Ali & Ily tak saling sapa,jangankan hanya senyum,sekedar melihat Ali pun Ily  tak mau.
Dia kembali dingin bahkan kali ini sangat dingin. Untuk berpapasan dengan Ali mau saja tapi melihat kearah Ali seperti dulu dia enggan & Ali benar frustasi saat ini,Ily memang tidak memblokir kontak Ali namun setiap pesan & telpon yang Ily terima dari Ali tidak pernah direspon. Ily benar benar membuktikan ucapannya,kesempatan tidak ada lagi buat Ali ketika dia selangkah untuk mundur.
Kini tinggal penyesalan yang Ali hadapi namun teman teman Ali memberi Ali semangat agar tidak menyerah untuk mendapatkan Ily lagi walau hasil yang diterima tidak seperti harapan atas saran dari mereka.

Jeff salah satu anggota club basket yang juga digawangi oleh Ily tak bisa membuat Ily kembali pada Ali padahal Jeff hampir setiap latihan basket selalu mengobrol dengan Ily bahkan sesekali Jeff berusaha membicarakan soal Ali,namun setiap Jeff berbicara soal Ali Ily selalu menghindar dengan pergi begitu saja.Bible yang notabenenya adalah sepupu dari geng SunFlowers & salah satu sahabat Ily juga tidak bisa membantu karena Tika sepupu Bible tidak ingin ikut campur dengan keputusan yang Ily buat & Ali harus menerima eksekuensinya.

Hari ini Ily lebih memilih menghabiskan istirahat duduk di gajebo taman tepat dibelakang sekolah sendirian,gajebo yang tepat menghadap kearah danau buatan itu membuat yang duduk di sana menjadi betah sehingga tidak terasa waktu berlalu.
Ily menikmati keindahan danau dengan langit yang menyelimuti matahari sehingga teriknya yang menyilaukan tak terlihat oleh mata. Ily menatap keatas dengan senyum namun hati yang masih terasa sakit.
Seminggu berlalu namun bayang bayang Ali masih tetap ada dipikirannya,bahkan hatinya pun masih milik Ali. Patah hati sebelum memiliki.

Ingin rasanya waktu diputar,entah itu tidak mau dekat dengan Ali atau malah lebih memilih tidak mengenal Rama sama sekali.  Karena asal muasal sakit adalah dari Rama yang merasa tersakiti padahal pada nyatanya dia penyebab patah sampai mati rasa.

"Ngapain sendirian disini ?"

Suara yang sangat dekat bahkan Ily hafal membuat Ily menoleh terpaksa ke asal suara itu namun dia tak menjawab pertanyaan itu melainkan berdiri untuk beranjak pergi namun tangannya dicegah oleh pemilik suara.

"Lepasin tangan gue"ucap Ily anarkis namun Ali tetap tak melepas genggaman tangannya pada Ily " Mau lu apa sih?"tanya Ily menyerah ketika Ali hanya terdiam menatapnya dengan masih menggenggam tangannya.

"Gue minta maaf,gue salah"ucap Ali dengan melepas pelan tangan Ily sambil  memandang Ily yang memalingkan pandangannya dari Ali.

"Lu gak salah. Gue yang salah terlalu percaya diri membuka hati"

"Gue seharusnya nanya sama lu dulu sebelum marah marah gak jelas"

"Semua sudah terjadi Ali,gak perlu disesalkan"

"Tapi gue nyesal ka. Beri gue kesempatan itu lagi untuk terakhir kalinya"

Ily tetap masih memandang kearah depan dimana pemandangan danau didepannya lebih terlihat indah dari orang yang sebenarnya dia rindukan namun mati matian dia tahan agar bisa melupakannya,namun pada nyatanya bukan melupakan tapi cinta itu semakin lama semakin mendalam"kan gue sudah bilang,selangkah lu mundur lu gak akan dapetin kesempatan itu"ujar Ily ingin kembali pergi namun lagi lagi ditahan oleh Ali.

"Gue gak mundur,lu yang menghindari gue"

Ily menghembuskan nafas kasar & memandang Ali dengan tatapan yang sulit diartikan"gue tau diri Ali"ujar Ily dengan sinisnya.

Ali melepas tangan Ily & memberanikan menangkup pipi Ily dengan kedua tangannya sehingga membuat mata mereka saling beradu sangat dekat & kali ini Ily tak dapat berkutik lagi"Gue sayang banget sama lu. Tolong beri gue kesempatan lagi,lu mau jadi pacar gue?"tanya Ali dengan suara tergagap namun isi hatinya yang dia pendam akhirnya tersampaikan kepada sipemilik hati.

Ternyata KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang