Part 7

14 4 1
                                    

'Li'dalah nama panggilan yang membuatku seperti ini. Membuat jantungku kembali menyesakkan dada sehingga aku harus berulang ulang menarik menghembuskan nafasku pelan yang membuatku sedikit terengah engah.

Seandainya memang benar dia,aku harus berbuat apa sekarang,karena keyakinanku Ali adalah anak pak Jeihan,karena muka Ali sangat mirip dengan pak Jeihan ketika aku awal bertemu dengan beliau. Yang membuat aku tersenyum samar mengingatnya.
Namun fikiran ini cepat cepat aku buang jauh jauh & berharap bukan Ali anak pak Jeihan & ibu Samirah,karena aku belum siap menghadapi situasi itu.

"Yang berbaik hati adalah calon mertua ya?"

Damn it !!! Suara itu,iya suara itu benar benar suara yang baru ngobrol denganku ditelpon bahkan kata katanya adalah kata kata yang aku ucapkan tadi saat kita sedang ngobrol ditelpon. Ya Tuhan aku harus bagaiman?

"Ali"aku melihat kearah pak Jeihan yang menegur Ali dengan mata melotot.

" Maaf ayah"ucap Ali kemudian duduk disampaing ayahnya tepat diseberangku.

"Kenapa Ali berbicara seperti itu pada Ily?"tanya ibu Samirah pada Ali yang memasukkan nasi kedalam piringnya.

"Ily adalah wanita yang Ali ceritain sama ayah & ibu itu"

Aku membelalakkan mata saat mendengar ucapan Ali,dia bercerita tentangku pada kedua orang tuanya,tapi mengapa dia malah bilang padaku kalau ayahnya tidak mengizinkannya berpacaran dulu. Apa maksud Ali ini?,apa aku dipermainkan olehnya.

"Tapi Ali & dia hanya berteman dengan berkomunikasi dengan baik karena ayah tidak mengizinkan Ali pacaran dulu"Ali mengunyah makannya"tapi hanya Ali ingin dia menjaga hati & matanya sama seperti Ali yang menjaga hati & mata Ali selama ini,sampai saatnya tiba kita bisa bersama"ucap Ali lagi yang membuatku menunduk malu.

"Sudah sudah Ali,nanti kita bicarakan lagi. Makan dulu lebih baik kasian Ily baru juga bisa mampir kerumah kita & makan bersama kita udah dibikin tegang" canda pak Jeihan yang membuat aku terkejut sambil memkasa senyum malu,yang sontak juga disambut dengan tawa ibu Samirah & Ali.

"Tidak usah tegang Ily,Ali memang terbiasa cerita apapun sama kami,dia sangat terbuka jadi kami tau isi hati Ali & apa yang diinginkan Ali"ucap bu Samirah menengahi

"Ya udah makan gih,jangan dipandangin terus makannya,mending mandangin gue"Ali ikut menimpali sehingga membuat aku tersedak oleh ucapannya.

"Ali" Tegur ibu Samirah padanya namun hanya disambut Ali dengan senyum tengil sambil mengunyah makannya dengan pandangan menyeringai kearahku"ayo Ily dimakan"ucap bu Samirah lagi.

Kamipun makan malam bersama dengan senda gurau & obrolan ringan,aku sudah lama tidak makan seperti ini. Bahkan aku tidak pernah merasakan makan bersama kedua orang tua kandungku seperti Ali. Baru pertama kali kerumah Ali bahkan makan bersama,aku disambut keluarganya dengan hangat. Yang aku tau saat itu Ali adalah anak terakhir yang notabenenya anak kedua dari dua bersaudara,saudaranya yang pertama adalah perempuan,dia sudah menikah & sekarang ikut dengan suaminya diluar kota dengan memiliki satu anak. Kedua orang tua Ali sangat terbuka padaku,semua tentang kelurganya diceritakan padaku membuatku berasa memiliki orang tua & keluarga baru.

Usai makan malam & membantu bu Samirah membersikan bekas makan malam aku berpamit karena mamaku menelpon karena beliau sudah berada dirumah.

"Pak bu terimakasih makan malamnya,maaf Ily merepotkan. Ily pamit pulang"aku mencium punggung tangan kedua orang tua Ali

"Sama sama,kita tidak direpotkan sama sekali,malah senang Ily bisa mampir kerumah kami. Jangan sungkan kesini lagi,pintu rumah ini selalu terbuka buat Ily"ucap bu Samirah dengan senyum manis.

Ternyata KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang